Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Teruslah Berdakwah Meski Realitas Tidak Mendukung

Topswara.com -- Sirah Rasulullah SAW di dalam dakwah, menunjukkan kepada kita semua bahwa tidak pernah disisakan satu keraguan pun terhadap pemikiran Islam dan Rasulullah SAW menjauhkannya dari realita yang mungkin bisa mempengaruhinya. 

Bahkan Rasulullah SAW dan para sahabat berusaha keras di dalam perjuangannya dan selalu berusaha untuk mengubah realita yang tidak sesuai dengan syariat Islam, sehingga mampu memunculkan perubahan yang lebih baik bagi umat. 

Dakwah Rasulullah SAW tidak pernah mempedulikan adanya fakta kesyirikan yang ada di tengah-tengah orang kafir Makah, tidak pula memperhatikan lagi adat istiadat mereka dan tidak memperhitungkan lagi apakah manusia akan menerima atau menolak dakwah beliau. 

Rasulullah SAW tidak pernah bermanis muka kepada para penguasa, meski kondisi bertentangan dan penerimaan orang-orang Makah saat itu sangat keras terhadap ajaran Islam yang dibawa beliau. 

Rasulullah SAW menyerukan "Laa ilaaha illa Allah" yang merupakan inti Islam secara keseluruhan dan beliau menyerukan penolakan secara total terhadap selain Islam, baik akidah maupun syariat. Berdasarkan asas ini Abu Jahal bersama tokoh-tokoh Makah lainnya melakukan penolakan. 

Dengan bertumpu pada asas ini pula Rasulullah SAW menjalankan dakwah kepada umat manusia seluruhnya, baik yang berkulit putih maupun yang berkulit hitam, hamba sahaya atau pun orang merdeka, kaya maupun miskin, orang Arab atau selain Arab, penyembah berhala atau pun ahli kitab. Rasulullah SAW menghadap mereka dan mendakwahi mereka serta berjuang untuk menyampaikan ajaran Islam kepada mereka. 

Beliau memulai dakwah dengan menyebut tuhan-tuhan mereka, lalu mereka membalasnya dengan permusuhan. Kemudian mereka menawarkan kompromi dan meminta Rasulullah SAW agar tidak mengganggu mereka. Jika hal ini diterima, maka mereka juga tidak akan mengganggu Rasulullah SAW. 

Mereka menginginkan adanya kompromi, andai saja Rasulullah SAW bermanis muka kepada mereka, maka mereka akan melakukan hal yang sama. Kenyataannya, Rasulullah SAW tidak pernah menuruti keinginan mereka dan memilih bersikap sabar terhadap penolakan mereka termasuk terhadap gangguan mereka kepada para sahabat maupun orang-orang Mukmin lain yang beriman. 

Kesabaran untuk terus berjuang mendakwahkan Islam merupakan bukti kebenaran dakwah Islam itu sendiri. Beliau juga menolak dengan tegas syarat yang diajukan Bani Sha'sha'ah tatkala beliau mendatangi mereka untuk meminta pertolongan mereka terhadap Islam di saat beliau dalam kondisi kritis. 

Oleh karena itu, para pengemban dakwah hari ini harus bertawakal kepada Allah SWT, meminta pertolongan-Nya, memelihara kejernihan pemikiran mereka dan kecemerlangan pemahaman Islam mereka, istiqamah dalam perjalanan dakwahnya dan menjaga kebenaran tingkah lakunya.

Sungguh kemenangan dakwah dengan tegaknya hukum-hukum Islam adalah taufik dari Allah SWT. Insya Allah upaya-upaya tersebut akan mengantarkan pengemban dakwah pada pertolongan Allah SWT, dan para pengemban dakwah itu akan tercatat "min akoman bi ayidina", yaitu orang-orang yang menegakkan agama Allah.

Wallahu a'lam bishshawab.


Sumariya
Aktivis Lisma Bali
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar