Topswara.com -- Direktur Siyasah Institute Ustaz Iwan Januar mengungkapkan faktor-faktor yang menyebabkan fenomena tren pernikahan secara nasional mengalami penurunan yang cukup signifikan.
“Jadi banyak faktor kenapa angka pernikahan mengalami penurunan. Pertama, yang paling mengkhawatirkan adalah pemahaman agama (Islam) yang belum utuh,” ungkapnya dalam acara Mengapa Tren Pernikahan Nasional Menurun? Di kanal YouTube Cinta Quran Foundation, Jumat (26/4) lalu.
Iwan mengatakan bahwa ketika orang menilai nikah semata sebagai aktivitas yang sifatnya rekreatif tetapi tidak dilandasi dengan pemahaman agama maka daya dorongnya menjadi rendah. Karena mereka pikir tanpa menikah, single juga bisa happy, tidak ada yang melarang kemana-mana.
Masalah kedua yang diungkapkan kemudian adalah faktor ekonomi, ia menyinggung terkait nilai tukar ruoiah terhadap dolar yang sudah mencapai 16 ribu rupiah/dolar. Artinya makin banyak pengeluaran, namun pemasukan tetap.
“Banyak adik-adik kita yang sedang kerja sekalipun, itu berpikir dua sampai lima kali. Gaji lima juta misalnya tinggal di Jakarta harus mikir kontrakan, biaya kelahiran anak, sekolah, belum lagi kalau sakit,” tuturnya.
Iwan mengutip data dari pemerintah bahwa ada empat puluh persen generasi milenial tidak punya rumah. Terutama bagi yang tinggal di daerah perkotaan besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, yang memang disana harga properti sangat tinggi.
Faktor berikutnya adalah masalah sosial. Iwan melihat banyak rumah tangga yang gagal dimata anak muda sekarang sehingga mereka cemas untuk menikah. Belum lagi meningkatnya angka KDRT yang mencemaskan banyak Muslimah.
“Jadi akhirnya enggak sedikit anak muda sekarang yang harap-harap cemas. Nikah pengen tetapi yang mereka lihat tidak sedikit rumah tangga yang gagal apalagi kalau itu misal orang terdekat dia,” pungkasnya.[]Nurichsan
0 Komentar