Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dalam Taat Ada Berkah

Topswara.com -- Kadang kita berpikir, mengapa kita tidak melakukan ini atau itu? Kok malah begini atau begitu? Mengapa guru kita tidak membuat agenda ini itu? Kok malah begini begitu? Bukankah harusnya ini itu?

Dan pikiran seperti itu pada batas tertentu wajar saja. Enggak ada yang salah. Dan kita bisa menyampaikan uneg-uneg kita itu kepada guru-guru kita. Sampaikan dengan cara yang baik dan penuh adab. Hindari cara-cara yang tidak beradab. Bagaimana pun menyampaikan usul, saran bahkan kritikan itu boleh bahkan harus. Namun jangan lupa disertai adab.

Apalagi semua itu 'hanya' tentang uslub. Artinya dalam dakwah itu ada thariqah ada uslub. Kalau thariqah memang bicara boleh atau tidak boleh. Benar atau salah.
Namun dalam uslub bukan bicara benar atau salah. Tetapi 'hanya' bicara hasan (baik) atau ahsan( lebih baik).

Dalam perkara mana yang baik dan mana lebih baik ini sangat terbuka peluang berbagai pandangan yang berbeda. Bahkan memang begitulah yang terjadi yakni banyak perbedaan dalam memandang mana uslub terbaik dalam berbagai kondisi yang berbeda.

Uslub yang terbaik tentu saja penting. Karena itu akan berkaitan langsung dengan keberhasilan di lapangan. Namun harus diingat dalam kegiatan bersama maka keputusan mana uslub yang dipakai adalah wewenang guru kita. Bukan wewenang murid. Dan tidak mungkin guru kita akan mampu mengambil semua pandangan yang ada. Pastinya hanya satu uslub yang akan diambil dalam kondisi tertentu. Dan itulah yang terbaik yang kita laksanakan.

Dalam hal ini ketaatan kita adalah perkara yang pasti. Dalam taat kitalah ada barokah. Barokah pribadi dalam ilmu dan amal. Juga barokah jamaah dalam segala kegiatan nyam sehingga membawa dakwah kepada kondisi yang lebih baik dan lebih baik lagi. Makin mendekati pertolongan Allah SWT. Dan pastinya ridha Allah juga. 

Karena ketaatan itu tidak terbagi-bagi. Dan maksiat juga tidak terbagi-bagi. Maka dalam taat kita ada berkah.

Dalam surat Ali ‘Imran Ayat 31

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Taat kepada Allah adalah dengan taat kepada Rasulullah SAW. Dan dalam hal ini ada perintah untuk mentaati guru kita selama tidak diperintahkan untuk maksiat. Wallaahu a'lam.[]


Oleh: Ustaz Abu Zaid
Ulama Aswaja 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar