Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Arab Saudi Jangan Panik dengan Penghentian Energi Minyak


Topswara.com -- Solusi bagi Arab Saudi banyak. Karena negara ini punya banyak uang. Salah satunya Indonesia. Dua negara berteman, berkawan sejak lama dan menjadi modal sosil bagi keduanya untuk menjalankan kolaborasi.

Arab Saudi dan Indonesia dua negara yang punya sejarah bersamaan mengenal minyak. Bahkan Indonesia tampaknya lebih dahulu mengenal minyak. Sudah lebih dari 100 tahun bergelut dalam minyak.

Hanya bedanya sekarang, di Arab Saudi minyak dikuasai kerajaan, kalau di Indonesia minyak diserahkan sebagai industri. Negara hanya memberi ijin dan kontrak kepada perusahaan termasuk asing dan swasta.

Sekarang Indonesia produksinya kurang sementara Arab masih melimpah. Indonesia mengimpor sebagian besar minyak dari Arab. Hampir 1 juta barel Indonesia mengimpor minyak mentah, BBM dan LPG.

Arab Saudi tidak mungkin dapat menghindar dari transisi energi, sebagaimana negara negara lainnya. Termasuk negara di Timur Tengah lainnya semua sudah bergerak ke transisi energi. Sehingga jalan keluar bagi arab adalah berkolaborasi dengan negara yang kaya sumber energi terbaharukan. Dan itu adalah Indonesia temannya Arab Saudi.

Di mana saja arab bisa berkolaborasi? Arab Saudi segera dapat menginvestasikan surplus hasil minyaknya selama puluhan tahun untuk ikut serta dalam usaha pemulihan hutan, menanam tanaman tanaman energi dan usaha usaha lainnya dalam agenda transisi energi.

Bukan hanya uang minyak..Arab Saudi bisa menginvestasikan setoran Haji sekitar 8 triliun rupiah dan setoran umrah sekitar 6000 orang setiap hari dari Indonesia. Uang ini sungguh bagus bagi investasi Arab Saudi di Indonesia.

Inilah kesempatan baik bagi Arab Saudi untuk berbalas pantun dengan Indonesia. Kalau dulu Indonesia beli minyak dari arab dan uangnya dinikmati oleh Arab. Sekarang saatnya Arab ikut serta menanam pohon di Indonesia dan hasilnya juga bagi Arab Saudi sendiri.

Negara negara lain, telah melakukan langkah ini di Indonesia. Juga lembaga keuagan multilateral telah berkontribusi menginvestasikan dana mereka. Bayagkanlah sautu saat berdiri Saudi-pertamina. Kalau dulu berdiri Saudi l-Aramco. Cocoklah itu.

Sekarang kita tunggu kiprah Arab Saudi kawan Indonesia bersama sama menyongsong transisi energi. Ini tetap lah bisnis yang bisa menghasilkan uang bagi Arab Saudi. Jangan kuatir. Bisnis energi apapun menguntungkan. Apalagi bisnis EBT. Ngono mas e.

Di COP28, Arab Saudi Tegas Tolak Penghentian Energi Minyak https://dtk.id/NwEGL7

Salamuddin Daeng
Ketua Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia 
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar