Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Harga Telur Meroket, Bikin Hidup Tersendat


Topswara.com -- Telur adalah bahan pangan pokok yang praktis untuk masyarakat. Bagaimana tidak ketika seseorang terburu-buru dalam suatu kegiatan, maka langkah praktis untuk mengolah masakan yakni dengan menggoreng telur. 

Lebih dari itu, telur juga memiliki kandungan gizi yang cukup baik. Selain menyediakan protein, juga terdapat berbagai macam vitamin dan mineral pula. 

Telur juga memiliki kandungan gizi yang paling lengkap dibandingkan bahan pangan lainnya. Sehingga banyak masyarakat yang memilih telur sebagai bahan makanan pokok utama untuk kebutuhan hidupnya. 

Namun apa jadinya jika telur menjadi langka atau mahal harganya. Hal ini tentu saja berimbas buruk pada kehidupan masyarakat. Harga telur yang mulai merangkak naik di pasaran membuat masyarakat sedih dan kecewa. 

Kini harganya berada di kisaran Rp 31.000,- hingga Rp 34.000,- per kg di wilayah jabodetabek. Berbeda dengan luar pulau Jawa atau wilayah Timur Indonesia yang mencapai Rp 38.000,- per kg hingga Rp 40.000,- per kg. Meningginya harga telur tersebut menimbulkan reaksi pada Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP-IKAPPI).

Meningginya harga telur di pasaran tidak terlepas dari beberapa faktor. Yakni harga pakan yang kini semakin mahal, pendistribusian diluar kebiasaan, program Badan Pangan Nasional (Bapenas) untuk menangani stunting, permintaan telur yang meningkat pasca lebaran, juga populasi ayam petelur nasional yang belum pulih 100 persen. 

Dari berbagai faktor tersebut, tidak heran jika harga telur meroket drastis dari biasanya. Maka seharusnya pemerintah mengambil langkah lebih awal terhadap peristiwa tersebut. Melakukan antisipasi sehingga tak repot ketika hal tersebut terjadi. 

Padahal kestabilan harga pangan di pasaran adalah faktor penting bagi kestabilan ekonomi nasional. Jika harga kebutuhan pokok stabil, maka hidup masyarakat akan terjamin. Dan program penanggulangan stuntingpun pasti tidak akan pernah ada. 

Karena kebutuhan mereka terpenuhi, akan membuat masyarakat hidup dengan pemenuhan gizi yang cukup. Juga pemenuhan pakan bagi ayam tidak akan terkendala biaya lagi. Sehingga pemerintah harus segera mengantipasi persoalan ini. Jika tidak, akan berakibat pada rakyat yang akan kehilangan sumber protein hewani yang terjangkau bagi kehidupan mereka.

Namun kita sekarang hidup di negeri dengan penerapan sistem ekonomi kapitalis. Dimana segala sesuatu diukur dengan untung rugi serta materi. Tidak heran jika, kebijakan yang diberikan harus ada keuntungan bagi pemegang kuasa. 

Juga antisipasi yang akan diambil ketika telah banyak yang bersuara. Mengabaikan “wong cilik” yang juga anak kandung mereka. Berbeda dengan sistem dari Allah SWT yang sangat menentramkan.

Sistem Islam yang di terapkan disuatu negara pasti akan membawa kemaslahatan bagi penduduknya. Karena Islam memiliki antisipasi juga solusi bagi permasalah hidup rakyatnya. 

Karena aturan tersebut datangnya dari sang pencipta, pastilah Ia tahu apa yang dibutuhkan makhluknya. Di dalam diri manusia terdapat kebutuhan jasmani yang harus segera di penuhi, jika terlalaikan maka akan berdampak buruk bagi tubuhnya bahkan bisa saja mati. 

Maka Islam memiliki rangkaian tindakan untuk menjamin kestabilan harga. Dan memastikan setiap individu mampu mengakses kebutuhannya ternasuk pangan dengan mudah dan murah bahkan gratis. 

Untuk menanggulangi harga kebutuhan pokok yang semakin meningkat, maka Islam mempunyai solusi. Yakni melakukan inspeksi pasar agar tidak terjadi penipuan harga, maupun penipuan barang / alat tukar. 

Islam juga melarang penimbunan. Melarang mereka yang tak faham akan hukum Islam untuk mengatur dan berbisnis yang berkaitan dengan kehidupan banyak orang. 

Pemerintahan Islam juga berupaya memaksimalkan riset terhadap pangan dan memberikan sarana dan prasarana penunjang baik produksi maupun distribusi, membangun infrastruktur yang baik bagi kehidupan masyarakat. 

Negara dengan sistem Islam juga akan memberikan sanksi kepada mereka yang melakukan kecurangan terhadap harga pasar tanpa pandang bulu. Sehingga masalah meningginya harga kebutuhan pangan dapat diantisipasi dan tertangani dengan baik. 

Waalahu’alam bishawab.


Oleh: Deny Rahma
Komunitas Setajam Pena
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar