Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ustaz Arief B. Iskandar: Sifat Warak Abu Hanifah Dapat Dijadikan Teladan



Topswara.com -- Khadim Ma'had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor, Ustaz Arief B. Iskandar menyebutkan bahwa terdapat kisah menarik tentang keteladanan Abu Hanifah yang bisa dijadikan teladan.

“Terkait sikap warak ada kisah menarik. Dikisahkan bahwa Imam Abu Hanifah rahimahulllah pernah menahan diri tidak memakan daging kambing. Hal itu beliau lakukan setelah mendengar bahwa ada seekor kambing milik tetangganya dicuri,” tuturnya kepada Top swara.com, Kamis (23/03/2023)

Ia mengatakan, Imam Abu Hanifah menahan diri tidak memakan daging kambing selama beberapa tahun sesuai dengan usia kehidupan kambing pada umumnya. Hingga diperkirakan kambing itu telah mati (Syu'aib bin Saad al-Harifis, Ar-Rawdh al-Faiq, hlm. 215). 

“Boleh jadi Imam Abu Hanifah rahimahullaah bertindak demikian karena beliau khawatir, tanpa sepengetahuannya, kambing itu diperjualbelikan di pasar atau di tengah-tengah masyarakat. Lalu ia tidak sengaja memakan daging kambing curian tersebut,” imbuhnya. 

Begitulah Imam Abu Hanifah rahimahullah, yang memiliki sikap warak yang luar biasa. Sikap warak tentu muncul dari besarnya rasa takut kepada Allah SWT.  

“Rasa takut kepada Allah SWT akan melahirkan sikap warak (hati-hati), tidak saja terhadap perkara-perkara yang haram, tetapi juga terhadap perkara-perkara yang syubhat,” tegas Ustaz Arief B. Iskandar. 

Itulah menurut Khadim Ma'had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor, tersebut. Imam Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan bahwa amal yang paling utama adalah senantiasa memiliki rasa takut kepada Allah SWT. baik dalam kondisi sunyi maupun sedang di tengah keramaian. (Ibnu Rajab, Fath al-Bari, 4/36).

Puasa Ramadan seperti sekarang sejatinya menurut Ustaz Arief B. Iskandar adalah momentum untuk  melahirkan ketakwaan pada diri seorang Muslim. Takwa sejatinya melahirkan salah satu sikap mulia, yakni warak (selalu bersikap hati-hati karena khawatir terjerumus ke dalam dosa). 

“Semoga puasa Ramadhan kali ini benar-benar makin menumbuhkan rasa takut kita kepada Allah SWT. yang melahirkan sikap warak (hati-hati) dalam diri kita. Wa maa tawfiiqii illaa bilLaah' alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib,” pungkasnya. []M. Siregar
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar