Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mainstream Kenaikan Bahan Pokok, Negara Gagal Mengurus Rakyat


Topswara.com -- Pemenuhan kebutuhan pangan sebagai bahan pokok masyarakat hingga saat ini belum terpenuhi dengan layak. Belum stabilnya kemampuan masyarakat dalam upaya memenuhi kebutuhannya ditengah naiknya harga BBM, terjadinya PHK massal. Kini masyarakat harus bersiap menghadapi ritual kenaikan harga menjelang Natal dan tahun baru.

Berdasarkan data situs Panel Harga Badan Pangan Nasional, Rabu (14/12/2022), harga beras premium naik 0,23 persen jadi Rp12.930 per kilogram (kg) jika dibandingkan seminggu lalu atau tepatnya Rabu (7/12/2022). 

Harga beras premium juga naik 0,18 persen jadi Rp11.360 per kg. Selanjutnya, harga kedelai naik 0,34 persen jadi Rp14.780 per kg. Kemudian, harga bawang merah naik 0,91 persen jadi Rp35.310 per kg, sedangkan harga bawang putih naik 0,70 persen jadi Rp25.720 per kg (ekonomi.bisnis.com, 14/12/2022).

Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan harga dan stok barang kebutuhan pokok (bapok) aman khususnya untuk persiapan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). 

Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, mengatakan berdasarkan catatan Kemendag beberapa bahan pokok meski banyak yang naik tapi juga ada yang mengalami penurunan, seperti harga beras di ritel modern masih stabil, bahkan terdapat beras dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET). Sementara harga beras Bulog tetap, tidak ada perubahan. Selain beras, daging ayam pun mengalami penurunan (ekonomi.bisnis.com, 14/12/2022).

Kenaikan harga bahan pokok yang terus terjadi setiap awal dan akhir tahun dengan siklus yang sama, telah menjadi hal yang lumrah, alasanpun klasik yakni karena permintaan sedang melonjak tinggi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam acara Kegiatan Pembekalan Penyuluhan Pertanian Nasional dengan tagline "Penyuluh Hebat, Pertanian Kuat" di Jakarta, Kamis (6/10/2022). Mengatakan akan memperbaiki neraca ketersediaan beras pasaran dan akan menyubsitusi produk pangan seperti beras menjadi sagu jika harga komoditas tersebut masih mahal.

Hal ini tentu bertentangan dengan pernyataan yang selalu menjadi angin segar bahwa masyarakat tak perlu khawatir di tengah harga melambung karena stok ketersediaan bahan pangan tersebut stabil dan mencukupi. Kenyataannya sampai saat ini kehidupan masyarakat tetap berada dalam kondisi terpuruk apalagi solusi yang diberikan kurang tepat dan tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang ada.

Kesemrawutan Tata Kelola Pangan

Pangan adalah kebutuhan pokok utama masyarakat yang menentukan keberlangsungan hidup dan kestabilan dalam masyarakat. Sebagai pemangku kebijakan, seharusnya kenaikan bahan pokok yang terus terulang ini mampu di atasi oleh negara dengan menyediakan pasokan yang memadai dan harga yang murah.

Penyebab kenaikan harga bahan pokok sejatinya bukan hanya sekadar permintaan yang melambung tinggi melainkan tata kelola pertanian yang diatur oleh sebuah aturan yang salah dan keliru yaitu diterapkannya sistem ekonomi kapitalisme sehingga berimbas pada gejolak harga pangan.

Sistem kapitalisme yang menjadikan peran negara sangat minim dalam memenuhi kebutuhan rakyat. Kebijakan yang dihasilkan seringkali tidak pro terhadap rakyat dan cenderung berpihak pada korporasi yang bebas mengatur distribusi bahan pangan, kepemilikan lahan, juga kendali harga pangan. Sehingga pemerintah hanya fokus pada produksi dan regulator saja.

Permainan harga komoditas pangan pun sangat mungkin dikendalikan oleh korporasi. Maka sistem ini akan menganggap wajar terhadap permasalahan pangan yang terus terjadi dan tidak ada solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan ini. Akibatnya hanya menguntungkan satu pihak tanpa memperdulikan pihak lain yaitu rakyat.

Pemenuhan Kebutuhan dalam Sistem Islam

Dalam sistem Islam negara merupakan pengatur urusan umat bukan sekadar regulator yang memfasilitasi korporasi berjual beli dengan rakyat. Pemerintah wajib menjamin terpenuhinya seluruh kebutuhan rakyat termasuk pangan.

Dalam Islam peran distribusi ada di tangan pemerintah, sebagai pengatur yang akan memjamin rakyat yang kesusahan dalam memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya berupa sandang, pangan, dan papan, kesehatan, pendidikan, dan keamanan. 

Selain itu negara berperan dalam memastikan mekanisme pasar berjalan sesuai syariat sehingga rakyat mampu memenuhi kebutuhan sehari harinya dan tidak ada lagi rakyat yang kesusahan dan menderita.

Negara harus mencegah dan menghilangkan distorsi pasar seperti melarang penimbunan, melarang riba, praktek monopoli pasar termasuk kartel, yang membuat pengusaha mempermainkan harga sesuka hati mereka sehingga terealisasikan distribusi kebutuhan pokok yang aman dan sehat.

Sebagaimana praktik perdagangan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.yang di mana beliau melarang penimbunan. Beliau bersabda “siapa yang melakukan menimbun makanan terhadap kaum muslim, Allah akan menimpakan kepada dirinya kebangkrutan atau kusta (HR. Ahmad)

Negara Islam harus hadir mengawasi rantai perdagangan dan melindungi hajat hidup masyarakat, menjaga keamanan dan ketertiban termasuk dalam menegakkan sanksi yang melakukan pelanggaran. 

Dalam negara Islam ada yang disebut sebagai Qadhi Hisbah yang bertugas mengawasi tata niaga dipasar dan akan menjaga agar bahan makanan beredar adalah makanan yang halal dan toyib.
Inilah pentingnya sebuah negara Islam yang akan menjamin terpenuhinya segala kebutuhan termasuk pangan hingga setiap individu rakyat. Wallahu a’lam bishawab.


Oleh: Tsabita Fiddina
Mahasiswi
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar