Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Isu Bjorka Merebak, Kasus Sambo Melunak?


Topswara.com -- Berminggu-minggu kasus yang menjerat Ferdy Sambo selalu menjadi berita utama di televisi. Begitu pun di dunia nyata, banyak orang yang membicarakan kasusnya hingga mereka menerka-nerka apa yang ada dibalik kasus tersebut. 

Namun belum usai kasus yang menyeret Ferdy Sambo, munculah seorang hacker yang mengaku dirinya bernama Bjorka. Kemunculan Bjorka tak kalah menggemparkan publik. Bagaimana tidak, bak pahlawan yang berpihak pada rakyat Bjorka membongkar aib-aib beberapa pejabat publik. 

Karena sempat meretas situs-situs di instansi pemerintahan dan menyebarkannya ke ranah publik, maka Bjorka menjadi salah satu buron yang dianggap serius. Bahkan disinyalir pihak kepolisian akan bekerja sama dengan pihak luar negeri terkait penangkapannya. Menurut Kadiv Humas Polri yakni Irjen Dedi Prasetyo, beliau mengatakan “Ya tidak menutup kemungkinan ya, kemungkinan juga akan bekerja sama dengan pihak-pihak luar.” (kompas.com, 21/9/2022)

Beliau juga mengungkapkan bahwa, akan memberikan informasi kepada publik akan perkembangan penanganan kasus hecker tersebut. Di sisi lain, Bjorka ini juga berhasil membobol data pribadi presiden. Sehingga pihak istana turut andil dalam menangani. Sampai-sampai membentuk tim khusus untuk memburu dan menemukannya. Bisa dilihat dan dicermati dari situs-situs berita bahkan media sosial yang ada di internet, semua membahas tentang ulah hacker ini.

Sehingga dapat dipastikan bahwa Pemerintah sangat responsi dalam menanggapi serangan Bjorka dalam meretas data pribadi para pejabat negara. Mungkinkah mereka khawatir akan data pribadi mereka atau ini hanya sebuah isu pengalihan dari kasus lain yang sedang terjadi di negeri ini.  

Aksi responsif ini membuat publik merasa ada modus lain dibalik merebaknya berita tentang Bjorka. Padahal kasus Ferdy Sambo yang sangat viril ini butuh penangan kusus sehingga dapat terselesaikan. Dan dapat membuat hati masyarakat menjadi lega, kemudian mengembalikan kepercayaan mereka kepada aparat negara khususnya polri. 

Tetapi hingga kini kasus tersebut malah tertutupi sehingga banyak kalangan yang curiga akan hasil akhir dari kasus tersebut. Bahkan ada yang berspekulasi bahwa kasus ini akan hilang begitu saja. Dan para pelaku dari kasus pembunuhan Brigadir J juga tak jelas dan menghilang diterpa waktu. 

Gatot Nurmantyo yakni Mantan Panglima TNI menyebutkan bahwa tersangka pembunuhan berencana tersebut sekaligus obstruction of justice Ferdi Sambo bisa berkarir kembali di kepolisian. Gatot awalnya menilai kasus Brigadir J adalah wahana perang antara dua kubu polisi. "Ini ada pertempuran, di intern polisi, antara polisi yang bajingan, pengkhianat, pembunuh, dengan polisi yang bermoral, profesional, dan menegakkan jati dirinya sebagai pelindung rakyat," ungkap Gatot, dikutip pada Sabtu (Suara.com, 17/9/2022).

Dari pernyataan tersebut menegaskan kepada kita bahwa, penting sekali setiap kasus yang ada di negeri ini harus dituntaskan. Apalagi kasus yang berkaitan dengan nyawa manusia, dimana masyarakat akan mempertaruhkan kepercayaan demi terungkapnya sebuah kebenaran. 

Apakah mereka akan percaya terhadap aparat negara ataukah malah kecewa. Ditambah lagi dengan kenaikan harga BBM yang membuat hati kian pilu. Maka sebagai rakyat kita harus terus memantau jalannya kasus yang tengah terjadi di negeri ini. Sehingga pemerintah tak abai dan tetap dalam jalurnya. 

Dari kejadian Sambo dan kemunculan Bjorka ini menegaskan bahwa negara tak hadir dalam melindungi rakyatnya. Bahkan terkesan abai serta memberikan solusi yang bahkan membawa masalah baru. 

Berbeda dengan Islam, dimana setiap solusi yang diberikan pasti akan menuntaskan. Dalam syariat Islam negara harus menjadi pelindung bagi setiap warga negaranya. Bahkan data-data warganya akan disimpan dan dijaga dengan keamanan yang sangat maksimal. 

Data yang dimiliki setiap individu adalah hal yang penting dan rahasia sehingga harus dijaga. Karena berkaitan dengan hajat hidup di kemudian hari. Kebocoran data akan membuat seseorang bahkan negara menjadi sasaran empuk musuhnya. Yang nantinya akan mengancam kedaulatan negara. 

Maka, ketika negara menjadikan Islam sebagai aturannya pastilah semua akan bekerja sama. Baik pemerintah dan rakyatnya. Pemerintah yang memegang tanggungjawab akan memberikan pelayanan secara maksimal dan terbaik bagi rakyat. 

Negara dengan sistem Islam juga akan menjaga warga negaranya dari serangan dari orang-orang yang tak bertangungg jawab. Karena Islam sangat menghormati jiwa manusia, jikalau ada yang telah menghilangkan nyawa maka akan sangat berat sanksinya. 

“Dan barangsiapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka Jahannam, dia kekal di dalamnya, Allah murka kepadanya, dan melaknatnya serta menyediakan azab yang besar baginya” (QS. al-Nisa¬ ’/4: 93)

Maka, negara dengan sistem Islam pasti akan mengusut tuntas kasus yang berkaitan dengan nyawa manusia. Memberikan sanksi tegas bahkan memberikan jaminan kepada keluarga korban. 

Dan juga bagi aparatur negara, mereka pasti akan secara sukarela membantu warga negaranya. Karena dalam Islam akidah adalah hal yang mendasar, pastilah mereka takut akan hal-hal yang dilarang Allah. Merugikan manusia lain adalah hal yang dilarang dalam Islam. Jadi, mereka akan bekerja dengan sepenuh hati karena Allah SWT memerintahkannya. Waalahu’alam bishawab


Oleh: Deny Rahma 
(Komunitas Menulis Setajam Pena)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar