Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Lansia, Sudahkah Bahagia?


Topswara.com -- Hari Lansia Nasional, itulah penghargaan yang diberikan oleh negara kepada para lansia yang ada di Indonesia. Penghargaan yang akan selalu diberikan pada tanggal 29 Mei disetiap tahun nya. 

Seperti yang dilansir oleh kompas.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan sambutan pada peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2022 di Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama (SMC), Minggu (29/5/2022).

Kedatangan Mensos disambut antusias masyarakat Kabupaten Tasikmalaya dengan tarian Ketuk Tilu. Tari yang menggambarkan kegembiraan tersebut dibawakan enam warga lanjut usia (lansia).

Meski berusia sekitar 67-74 tahun, warga lansia itu bergerak lincah mengikuti iringan musik berirama cepat. Tepuk tangan mengiringi akhir pertunjukan itu.Dalam sambutannya, Mensos menekankan kebijakan yang berorientasi meningkatkan kualitas hidup lansia.

Yang kita sebut sebagai lansia itu, bukanlah sosok manusia yang biasa, tetapi mereka adalah sosok yang sungguh sangat luar biasa, yang dengan keberadaan merekalah kita ada dan dengan keberadaan merekalah kita tumbuh dan berpengetahuan. 

Merekalah orangtua yang sudah lanjut usia. Namun, pantaskah orang tua yang sudah lanjut usia seperti mereka hanya dibalas dengan ucapan "Selamat hari Lansia Nasional?”Dan bahkan yang diperingati hanya dalam kurun waktu setiap 1 tahun sekali. Sungguh ini merupakan penghargaan yang sia-sia, dan tidak memberikan dampak yang berarti bagi mereka.

Tetapi inilah realita yang tertjadi dalam sistem sekuler-kapitalis sekarang. Banyak seorang anak yang tega menelantarkan bahkan membuang orang tuanya dijalanan. Bahkan panti-panti jompo juga semakin ramai. Tak sedikit pula anak yang dengan kejam menyiksa orang tuanya yang sudah renta. 

Sistem kufur saat ini telah melumpuhkan hati nurani setiap manusia bahkan juga sampai mematikan hati nurani manusia.  Sehingga menjadikan manusia  menjadi individualis ditengah himpitan ekononmi. 

Kehidupan manusia bahkan dipisahkan dari agama. Agama hanya dijadikan pelajaran untuk mencapai nilai akademik, tetapi tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak tidak memahami pentingnya birrul walidain (berbuat baik kepada orang tua). Agama hanya dijadikan pengatur dalam urusan ibadah saja, padahal seharusnya Islam itu dijadikan sebagai sumber hukum dan pengatur kehidupan. 

Jika di dalam Islam, lansia merupakan tanggung jawab negara. Meskipun mereka tidak bisa berbuat banyak, tetapi lansia adalah orang tua yang harus diayomi. Islam juga akan menciptakan ketaqwaan kepada setiap individu agar selalu berbuat baik kepada orangtua. 

Sebagaimana firman Allah "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS Al-Isra’: 23)

Dan kewajiiban tidak hanya terletak pada anak terhadap orang tuanya, Islam juga mengatur bagaimana seharusnya orang tua terhadap anak nya, Orang tua berkewajiban memberikan pendidikan kepada anak yang sesuai dengan Islam semasa ia mampu. Begitulah gambarannya Islam menjaga kemuliaan setiap manusia. 

Wallahu alam Bi Shawwab.



Oleh : Sri Wahyuni, SE
Sahabat Topswara
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar