Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Harga Cabai Naik, Menambah Beban Ibu-Ibu


Topswara.com -- Sepertinya beban para ibu rumah tangga semakin bertambah, karena harga cabai kian hari terus semakin meroket di pasaran.

Kementerian Pertanian (Kementan) memprediksi harga semua jenis cabai akan terus naik hingga akhir Juni 2022. Masyarakat diharap maklum jika para pedagang mematok harga dari biasanya. 

Prediksi kami kenaikan harga cabai berakhir Juni, atau awal Juli sudah merangkak turun," ujar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan, Tommy Nugraha saat dihubungi, Jakarta, Senin (inews.id 13/6/2022).

Harga cabai di pasaran mengalami kenaikkan yang signifikan selama berapa bulan terakhir ini, makin pedas rasa cabai makin meroket harganya, para pedagang bingung karena terlalu besar harga yang ditawarkan untuk pembeli, dan tidak sedikit para ibu rumah tangga yang mengeluhkan kenaikkan harga cabai ini, hal inipun dirasakan oleh para pedagang makanan siap saji, karena tidak sedikit bumbu masakan yang memerlukan cabai, apa yang menyebabkan harga cabai dipasaran dalam berapa bulan terakhir mengalami kenaikkan terus. 

Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategus Nasional (PIHPS), yang dikutip MNC Portal Indonesia hari ini, harga cabai merah besar naik Rp4.400 menjadi Rp67.250 per kilogram (kg). Cabai Merah keriting naik menjadi Rp70.400 per kg, cabai rawit hijau naik menjadi Rp64.050 per kg, serta cabai rawit merah juga naik menjadi Rp87.500 per kg.

Ada beberapa hal yang menyebabkan harga cabai di pasaran kian meroket.
Karena belakang ini curah hujan sedang ekstrim akibatnya, tidak sedikit lahan atau kebun area cabai terkena penyakit lalu tidak sedikit juga karena banjir sehingga mengurangi jumlah produksi, petani cabai.
Di samping itu, karena curah hujan yang tinggi, membuat petani harus membeli pupuk dan obat-obatan yang ekstra sehingga harus nambah uang lagi. Ini yang membuat harga cabai meroket.

Kenaikan harga cabai bukanlah pertama kalinya terjadi di negara ini, akan tetapi pemerintah selalu menjadikan hujan sebagai alasannya, untuk lepas dari tanggung jawabnya. Seharusnya negara dapat meriayah rakyat dengan memberikan bantuan, selangkah lebih maju, ada antisipasi yang dapat dilakukan walaupun di musim hujan yang ekstrim sehingga ini semua tidak berdampak pada kenaikan bahan pokok karena dengan begitu rakyatlah yang menjadi korban atas kenaikkan harga cabai. 

Dan tidak sedikit ibu-ibu rumah tangga yang beralih menggunakan cabai busuk, bukankah ini akan menambah masalah lagi bagi negara karena mengkonsumsi barang yang sudah tidak layak, pasti efek sampingnya akan timbul berbagai masalah dan penyakit.

Seharusnya negara berusaha membantu untuk menstabilkan harga sehingga tidak terjadi lonjakan kenaikan cabai yang terkalu mahal di pasaran. Inilah bukti nyata dari kerusakan sistem kapitalis negara tidak peduli dengan kondisi rakyatnya, mereka hanya ingin menikmati sendiri dari hasil keuntungan yang diperoleh dari rakyat, para petani yang bersusah payah dalam menghasilkan panen tetapi yang menikmati keuntungan besar mereka para pengusaha, sedangkan disaat petani mengalami kesusahan dimusim penghujan seperti ini mereka lepas tangan hanya mengatakan karena ini musim hujan jadi harga cabai naik, tanpa memberikan solusi, bantuan, baik dana maupun berupa pupuk dan obat-obatan untuk hama.

Karena rusaknya sistem kapitalis ini berbagai persoalan yang dihadapi oleh rakyat semakin hari kian bertambah banyak. Selain itu rakyat harus menerima semua kebijakan yang menyengsarakan, rakyat juga harus bisa bertahan hidup di dalam kondisi yang serba sulit disistem kapitalis ini.

Di antara kezaliman yang begitu keras diingatkan oleh syariah adalah kezaliman yang dilakukan penguasa terhadap rakyatnya. Hal ini terjadi saat para penguasa tidak mengurus rakyat dengan syariah Allah SWT, tidak menunaikan hak-hak mereka, malah justru menipu dan merampas hak-hak mereka. Betapa banyak para pemimpin yang banyak berjanji kepada rakyatnya, tetapi sebanyak itu pula mereka mengingkari janji-janji mereka.

Nabi SAW. pun mendoakan mereka:

اللَّهُمَّ مَن وَلِيَ مِن أَمْرِ أُمَّتي شيئًا فَشَقَّ عليهم، فَاشْقُقْ عليه، وَمَن وَلِيَ مِن أَمْرِ أُمَّتي شيئًا فَرَفَقَ بهِمْ، فَارْفُقْ بهِ

Ya Allah, siapa saja yang mengurusi urusan umatku, lalu dia menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia. Siapa saja yang mengurusi urusan umatku, lalu dia menyayangi mereka, maka sayangilah dia (HR Muslim).

مَا مِنْ عَبْدٍ ‌يَسْتَرْعِيهِ ‌اللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ غَاشًّا لِرَعِيَّتِهِ إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ

Siapa saja yang diamanahi oleh Allah untuk mengurus rakyat, lalu mati dalam keadaan menipu rakyatnya, niscaya Allah mengharamkan surga atas dirinya (HR Muslim).

Seperti inilah kehidupan jika tidak menerapkan hukum dan syariat Islam. Saat ini hukum yang dipakai adalah hukum buatan manusia, sehingga hanya menguntungkan kepentingan pribadinya saja, tanpa memikirkan hajat hidup orang banyak terutama rakyat.

Sudah saatnya Islam bangkit dengan menegakkan sistem dan syariat Islam secara kafah agar umat dapat hidup sejahtera, tercukupi semua kebutuhannya dan pemimpin dalam Islam akan berusaha supaya rakyatnya tidak mengalami kesulitan hidup karena tingginya harga kebutuhan dan terbebas dari keterpurukan.

Allahu a'lam bish-shawab



Oleh: Ermawati
Pemerhati Umat
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar