Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Turats Islam sebagai Pondasi Peradaban Kehidupan


Topswara.com -- Mudir Ma'had Khadimus Sunnah Bandung, Ajengan Yuana Ryan Tresna, M. E., M.Ag., berpesan tentang turats Islam sebagai pondasi peradaban dan pentingnya integrasi ilmu dalam kehidupan.

"Saya berpesan tentang turats Islam sebagai pondasi peradaban dan pentingnya integrasi ilmu dalam kehidupan," pesannya dalam acara Haflah Kelulusan Program Kaderisasi Ulama Hadis Lulusan Tahun ke-4 dan Pendidikan Guru Pesantren Angkatan ke-1 Ma'had Darul Hadis Khadimus Sunnah Bandung, Rabu (25/05/2022).  

Ajengan menuturkan, Islam adalah sistem kehidupan yang khas. Syariatnya mencakup semua aspek kehidupan, menyeluruh dan sempurna. Hal itu karena datang dari Allah Tuhan semesta alam. 

"Islam adalah sistem kehidupan yang lengkap dan sempurna. Sistem kehidupan ini menggambarkan visi hidup seorang Muslim yang harus berorientasi ukhrawi," tambahnya. 

Ia mengutip pesan Nabi dalam hadis dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

لاَ عَيْشَ إِلاَّ عَيْش الآخِرَةِ

Tiada kehidupan kecuali kehidupan akhirat. (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad)

"Bukan hanya ibadah, dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah terdapat ketentuan hukum yang mengatur urusan muamalah seperti jual-beli, serikat dagang, gadai, sewa-menyewa, utang-piutang dan sebagainya," bebernya.

"Bahkan ayat yang sangat panjang dalam Al-Qur'an turun membahas tentang aturan penulisan utang-piutang," tuturnya.

Kemudian ia mencantumkan syarahnya, firman Allah SWT

يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِذَا تَدَايَنتُمْ بِدَيْنٍ إِلَى أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya (QS. al-Baqarah: 282 ).

"Adapun dalam masalah teknis kehidupan dunia, maka hukumnya mubah diserahkan pada keahlian," jelasnya. 

Lanjut Ajengan mengutip pendapat Imam Muslim :

بَابُ وُجُوبِ امْتِثَالِ مَا قَالَهُ شَرْعًا دُونَ مَا ذَكَرَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ مَعَايِشِ الدُّنْيَا عَلَى سَبِيلِ الرَّأْيِ

"Adapun dalam segala urusan dunia yang tidak berkaitan dengan hukum syariat seperti halal, haram, sah, rusak dan lain-lain, hendaknya seseorang berusaha untuk mendalaminya sendiri dengan mencoba dan melakukan berbagai percobaan agar dapat meraih kesuksesan," urainya .

Meski menurutnya, ungkapan sabda Rasul "antum a’lamu bi amri dunyakum" itu bersifat umum, sesuai ketentuan ushul, ungkapan umum itu jika datang sebagai komentar atau jawaban atas suatu pertanyaan atau situasi, maka ia bersifat umum pada jenis masalah atau situasi itu. 

"Narasi hadis-hadis tersebut jelas mengenai penyerbukan kurma. Jadi, sabda Rasul berlaku untuk perkara-perkara semacam penyerbukan kurma, dan itulah yang disebut dengan amru dunya (perkara dunia). Hal itu bisa merujuk pada eksperimen dan penelitian," terangnya. 

Lebih lanjut ia katakan, adapun dalam perkara-perkara agama, termasuk di dalamnya perkara tasyri', wajib hanya mengambil dan menerapkan apa yang dibawa oleh Rasulullah SAW yaitu syariah Islam saja. Kewajiban manusia untuk mengambil dan menjalankan semua hukum syariah yang Beliau bawa.

"Inilah makna integrasi ilmu dalam kehidupan, dan inilah makna gerakan tsaqafah (al-harakah al-tsaqafiyyah)  dalam membangun peradaban Islam (al-Syakhshiyyah al-Islamiyyah Juz 1, hlm. 272)," pungkasnya. [] Lanhy Hafa
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar