Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Plin-Plan Kebijakan Minyak Goreng ala Kapitalisme


Topswara.com -- Diberitakan bahwa pemerintah akan membuka kran ekspor lagi untuk kelapa sawit ,wah apa pasokan minyak sayur di dalam negeri sudah tercukupi?.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian A.H menyatakan, pemerintah akan menerbitkan lagi kebijakan Domestic Market Obligation atau DMO dan Domestic Price Obligation atau DPO.

Kebijakan ini A.H umumkan seiring dengan dibukanya lagi ekspor minyak goreng dan bahan baku turunannya. Namun A.H memastikan kebijakan yang baru ini sebagai langkah untuk menjamin ketersediaan bahan baku minyak goreng dan keterjangkauan harga di masyarakat.

“Kebijakan tersebut akan diikuti upaya untuk tetap menjamin ketersediaan bahan baku minyak goreng. Saya tegaskan untuk menjamin ketersediaan bahan baku minyak goreng dengan penerapan peraturan DMO oleh Kementerian Perdagangan dan DPO yang mengacu pada kajian dari BPKP ini akan ditentukan Kemendag,” katanya dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (inilah.com.20/5/2022).

Pemerintah telah resmi membuka kran ekspor lagi untuk minyak goreng tetapi apakah pasokan minyak goreng sekarang ini sudah cukup untuk seluruh wilayah, sedangkan harga minyak goreng di beberapa daerah masih belum stabil karena target pemerintah menurunkan harga minyak goreng seperti harga semula yaitu Rp 14.000 pet liter, harga minyak goreng curah di berbagai daerah saat ini sudah turun menjadi sekitar Rp 17.200-Rp 17.600 per liter Sebelum ada larangan ekspor harganya masih di kisaran Rp 19.800 per liter.

Berarti itu semua belum mencapai target pemerintah mengembalikan harga minyak goreng ke harga semula kenapa sepertinya pemerintah terkesan buru-buru atau plin-plan, dalam mengeluarkan kebijakan seharusnya dipikirkan dulu apakah langkah yang diambil ini tidak dapat merugikan rakyat karena kestabilan harga minyak goreng di pasar belumlah turun secara rata di setiap daerah yaitu Rp 14.000 per liter dan ini menjadi PR pemerintah untuk membuat harga diseluruh wilayah menjadi stabil.

Plin-plannya kebijakan pemerintah ala kapitalis dalam mengatasi masalah minyak goreng sepertinya ingin menjadikan harga tinggi dipasaran tanpa memikirkan kehidupan rakyat kecil.

Apabila negara mempunyai banyak sekali stok CPO mengapa pemerintah tidak fokus dulu di dalam negeri untuk menyelesaikan masalah minyak goreng. Supaya kebutuhan minyak goreng di negara ini bisa terpenuhi semua dan juga dengan harga yang murah sehingga rakyat dapat merasakan sumber daya alam yang dimiliki oleh negara kita ini.

Dan bukankah menjadi hak setiap warga negara untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan juga menjadi tugas negara dalam memenuhi semua kebutuhan rakyatnya jangan sampai kekayaan yang dimiliki oleh negara ini salah dalam mengelola sehingga dapat merugikan negara dan berakibat membuat kehidupan rakyat semakin menderita karena sulitnya dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Pada akhirnya dampak di bukanya kran ekspor minyak goreng ini adalah rakyat yang akan mengalami kerugian dan beban hidup yang bertambah.

Karena sistem kapitalis inilah pemerintah telah berpihak kepada para pengusaha dengan cara mengambil keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa peduli dengan nasib rakyat.

Sepertinya kebijakan yang diambil pemerintah ini belum benar sedangkan kebutuhan di dalam negeri saja masih belum terpenuhi secara total karena masih banyak sebagian orang yang mengeluhkan harga minyak goreng dipasaran yang masih cukup mahal.

Karena idealnya jika negara ini memiliki stok kelapa sawit yang melimpah ruah bukankah lebih baik untuk memenuhi kebutuhan rakyat dulu dari pada harus membuka kran ekspor, dengan melimpahnya stok seharusnya harga di pasaran menjadi lebih murah.

Sebagaimana firman Allah SWT. di dalam surat Al-A'raf, Ayat 31: 

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلاَ تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ 
لاَ يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ.

Pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan secara wajar dan tidak boleh berlebihan yang bisa menyebabkan kerusakan.

Allah SWT berfirman dalan surat An-Nahl, Ayat 14:

وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ.

Artinya: "Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur". (QS. An-Nahl [16]: 14)

Allah SWT berfirman dalam surat An-Nahl ayat :90

 اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

Sebenarnya dari semua masalah yang terjadi saat ini hanya ada satu jalan keluarnya yaitu hanya dengan sistem Islam karena hanya sistem Islamlah yang dapat menyelesaikan semua problematika kehidupan baik masalah negara maupun pribadi dan hanya dengan kembali kepada Al-Qur'an semua kehidupan dapat berjalan sesuai dengan hukum dan syariat Islam.

Allahu a'lam bish shawab


Oleh: Ermawati
Pemerhati Umat
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar