Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Al-Qur’an dan Kekuasaan Tidak Bisa Dipisahkan


Topswara.com – Hari ini kaum Muslim tidak menerapkan Al-Qur’an dalam kehidupan nyata, Pengasuh Pondok Pesantren Al Abqori K.H. Yasin Muthohar mengatakan, Al-Qur’an dan kekuasaan itu tidak bisa dipisahkan

“Al-Qur’an dan kekuasaan itu adalah sesuatu yang harus, dua perkara yang harus menyatu tidak bisa dipisahkan,” tuturnya dalam video singkat berjudul Menerapkan Al-Qur’an dalam Kehidupan di kanal YouTube Aspirasi News, Ahad (1/5/2022).

Ia mengutip sebuah hadis ‘Sungguh sumbu Islam itu senantiasa berputar. Karena itu berputarlah kalian bersama al-Kitab (Al-Qur’an) sebagaimana dia berputar. Ingatlah, Al-Qur’an dan kekuasaan akan berpisah. Karena itu janganlah kalian memisahkan diri dari Al-Qur’an. Ingatlah, sungguh akan ada atas kalian para pemimpin yang memutuskan untuk diri mereka sendiri dengan putusan yang berbeda untuk kalian. Jika kalian menentang mereka, mereka akan membunuh kalian. Jika kalian menaati mereka, mereka akan menyesatkan kalian’ (HR ath-Thabarani dan al-Haitsami).

“Tetapi kata Nabi SAW ketika kekuasaan dipisahkan dari Al-Qur’an maka peganglah Al-Qur’an jangan dukung kekuasaan yang berpisah dari Al-Qur’an tetapi dukunglah Al Kitab kenapa? Karena Al-Qur’an sejatinya tidak akan memisahkan dari kekuasaan,” imbuhnya.

Ia mempertanyakan, mengapa hari ini Al-Qur’an tidak dapat dijalankan dalam kehidupan? 

“Karena hari ini Al-Qur’an sebatas dibaca, karena hari ini Al-Qur’an sebatas dihafalkan, karena hari ini Al-Qur’an sebatas dikaji, Al-Qur’an belum beralih ke alam nyata belum ada di dalam kehidupan nyata kaum Muslim,” ungkapnya

Ia juga mempertanyakan, mengapa Al-Qur’an belum bisa dijalankan oleh kaum Muslimin, bukankah tidak ada institusi menghafal Al-Qur’an, bukan tidak ada kajian-kajian tafsir Al-Qur’an, bukan tidak ada pesantren-pesantren yang mengajarkan Al-Qur’an, bukan tidak ada penghafal Al-Qur’an bahkan ahlul Qur’an orang-orang yang mengerti terhadap Al-Qur’an banyak dimana-mana, orang yang hafal Al-Qur’an dari anak kecil sampai orang tua di mana-mana. 

“Karena kita hari ini hidup di tengah-tengah keadaan kaum Muslimin yang tidak memiliki institusi yang bertugas untuk mengamalkan Al-Qur’an, menerapkan Al-Qur’an di dalam kehidupan, Al-Qur’an tidak dijadikan sebagai sumber hukum, Al-Qur’an tidak dijadikan sebagai sumber untuk mengatur umat, untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan di dalam kehidupan bernegara,” terangnya.

Ia mengutip firman Allah, يٰدَاوٗدُ اِنَّا جَعَلْنٰكَ خَلِيْفَةً فِى الْاَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوٰى Allah berfirman), “Wahai Dawud! Sesungguhnya engkau Kami jadikan khalifah (penguasa) di bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu (Qs. Sad : 26)

“Orang yang paham Qur’an, orang yang mengerti Qur’an maka dia akan menyatukan kekuasaan dengan Al-Qur’an,” pungkasnya. [] Alfia Purwanti
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar