Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Seruan Genosida Muslim India, Apa Akar Masalah dan Solusinya?


Topswara.com -- Dilansir dari cnbcindonesia.com (16/1/22), India kembali diambang konflik sosial terkait seruan genosida atau pembunuhan massal terhadap muslim di India oleh kelompok ekstrimis Hindu. Seruan ini terjadi pada satu konferensi yang berlangsung di kota suci utara Haridwar, Uttarakhand pada bulan Desember lalu. 

Dimana seruan itu dilakukan dengan alasan ‘melindungi’ negaranya. Tampak seorang pembicara ekstrimis Hindu (Anggota senior sayap kanan Hindu) mengatakan “kepada para peserta untuk tidak perlu takut masuk penjara karena membunuh Muslim. Bahkan jika hanya 100 dari kita menjadi tentara dan siap untuk membunuh 2 juta muslim di India kita akan menang”.

Merespon fakta di atas terkait konferensi berisikan seruan genosida muslim India, sayangnya para pemimpin agama Hindu bukannya menghentikan justru menyambutnya dengan tepukan tangan meriah. 

Menurut pengakuan polisi negara setempat, para pemimpin agama Hindu meminta umat Hindu mempersenjatakan diri untuk ‘genosida’ atau membunuh masal terhadap Muslim India. Polisi mengatakan para petugas sudah mengintrogasi para tersangka atas ujaran kebencian tersebut, tetapi tidak ada penangkapan yang dilakukan (republika.co.id, 13/1/22). 

Sebelumnya aksi kebencian umat Muslim juga sudah terjadi. Ini bukan pertama kalinya kehebohan soal agama terjadi di India. Sejak Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipimpinan  Perdana Menteri India Narendra Modi berkuasa tahun 2014, penganiayaan terhadap kaum Muslim dan minoritas lainnya oleh nasionalis Hindu terus meningkat. 

Bahkan para pemimpin kelompok sayap kanan yang memiliki hubungan dengan Perdana Menteri India Modi menyerukan, ‘pembersihan etnis minoritas India’ mereka menyasar 200 juta umat islam di india (republika.co.id, 13/1/22). 

Serangan terhadap minoritas dan tidak adanya hukuman segera dan keras telah membuat para ekstremis Hindu semakin berani. Banyak yang melihatnya sebagai dukungan diam-diam oleh pemerintah. Lantas apa akar masalah genosida Muslim di India sebenarnya? dan bagaimana solusi Islam untuk menghentikan genosida di India?

Sesungguhnya genosida Muslim di India bukanlah perkara yang baru. Tetapi hal ini merupakan konflik lama antara Hindu dan Islam di anak benua Asia. Dulu kekuasaan Islam sangat besar di sana hingga pertengahan abad ke-19, yaitu saat Inggris memerangi anak benua India pada tahun 1819 Masehi. 

Dulu Inggris memperoleh perlawanan keras dari kaum Muslim. Perang terus berlanjut antara pemerintahan Islam Kesultanan Moghul dengan Inggris yang dibantu oleh sebagian kekuatan orang-orang Hindustan, Sikh, Budha dan lainnya. Inggris berhasil menaklukan benua ini setelah 27 tahun melakukan perang secara terus menerus terhadap kaum Muslim . 

Kemenangan itu memperkuat dan meluasnya kekuasaan Inggris di wilayah tersebut. Untuk melanggengkan hegemoninya di India, Inggris menggunakan strategi penguatan komunitas Hindu melalui sentimen keagamaan, maka dari sinilah Inggris berusaha menggrogoti kekuasaan Islam di India hingga Inggris berhasil menjajah India selama 200 tahun lamanya. 

Inggris merangkul komunitas Hindu dengan memberikan kekuasaan melalui perjanjian Amritsar pada tahun 1846. Maka inilah sebenarnya yang menjadi cikal-bakal konflik antara hindu dan islam yang terjadi di anak benua Asia. 

Sampai akhirnya inggris berhasil hengkang dari India pada tahun 1947 dan Inggris membagi wilayah India menjadi dua wilayah berdasarkan etnis keagamaan. Yakni India yang mayoritas Hindu dan Pakistan yang mayoritas Muslim. 

Akar konflik antara Hindu dan Islam tidak pernah mendapatkan solusi penyelesaian. Bahkan dilakukan pembiaran hingga pasca kemerdekaan India dan pasang surut konflik ini terus terjadi antara umat Hindu dan Islam di India. 

Bagaimana solusi Islam untuk menghentikan genosida yang ada di India?

Pertama, memutus kepercayaan kepada negara Barat penjajah. Islamofobia yang dilegalkan oleh negara ini sudah berlangsung lama. Kita telah menyaksikan bahwa negara-negara Barat termasuk di dalamnya PBB, lembaga-lembaga HAM internasional lainnya seolah-olah menutup mata dan telinga terhadap genosida kaum Muslim yang ada di India. Hal ini bisa kita pahami karena negara Barat lah yang menanamkan benih permusuhan ketika mereka melakukan penjajahan di India. 

Ditambah liberalisme, nafas Barat yang menggaungkan "penjajahan" atas nama  gold, glory, and gospel. Dengan dalih 'melindungi negara' padahal itu merupakan kamuflase untuk menghancurkan kaum Muslim hingga tindakan 'genosida' pun dilegalkan di India. Ini adalah bentuk nyata penjajahan dan eksploitas besar-besaran terhadap kaum Muslim. Oleh karena itu tidak lah mungkin menyelesaikan masalah genosida ini kita serahkan kepada PBB atau lembaga-lembaga internasional lainnya. 

Kedua, menghilangkan sekat nation state. Di satu sisi sikap diamnya para penguasa Muslim di berbagai belahan dunia akibat penerapan nation state atau negara bangsa. Seolah-olah kaum Muslim telah lepas dari ikatan akidahnya, yaitu akidah Islam. Mereka merasa asing antara satu saudara dengan saudara yang lain, penguasa Banglades, Afganistan, dan Pakistan yang merupakan negara terdekat dari India juga tidak pernah menolong saudara-saudaranya yang mengalami genosida dan penderitaan sejak ratusan tahun lamanya. 

Para penguasa Muslim hari ini pun tidak terpanggil untuk memenuhi seruan Allah dalam Al-Qur'an Surat al-Anfal ayat 72 yang artinya: “ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun bagimu melindungi mereka, sampai mereka berhijrah. (Tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah terikat perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.

Adanya negara bangsa atau nation state secara fakta telah terbukti menjadi penghalang untuk menghentikan genosida kaum Muslim yang ada di India. Sekat-sekat batas teritorial luar negara telah menghilangkan ikatan akidah umat Islam. Sehingga melahirkan para penguasa Muslim yang hari ini tidak terpanggil untuk menolong penderitaan sesama muslim yang lain.

Ketiga, membutuhkan bersatunya umat Islam dalam institusi negara khilafah islamiyah. Yaitu sistem yang di dasarkan pada metode kenabian yang merupakan penjaga bagi orang-orang yang tertindas dan yang membutuhkan. Institusi negara yang menerapkan hukum Islam yang adil yang telah diturunkan kepada seluruh umat manusia. Kepemimpinan Islam inilah yang pernah memimpin dunia 14 abad lamanya. 

Khilafah suatu sistem yang benar-benar peduli terhadap kemanusiaan dan yang tujuannya adalah untuk mengangkat penindasan dari umat manusia. Khilafah akan menyatukan kekayaan, Sumber Daya Alam  (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM) dan kekuatan militer di wilayah tersebut. S

ebuah sistem yang menolak konsep nation state dan politik negara bangsa, sebaliknya akan memberikan kewarganegaraan. Memberikan jaminan perlindungan dan kehidupan yang baik bagi siapa saja yang ingin hidup di bawah pemerintahan yang adil terlepas dari ras, kebangsaan, etnis atau agama mereka.

Oleh karena itu satu-satunya jalan untuk menghentikan genosida yang ada di India dan penderitaan kaum Muslim yang lainnya di dunia. Tidak lain adalah mewujudkan persatuan umat Islam secara hakiki dalam institusi politik yakni khilafah islamiyah. 

Dengan khilafah yang menerapkan syariah islam secara kaffah, maka akan melindungi darah, kehormatan dan harta sesama kaum Muslim. Dalam hadis Rasulullah SAW menyatakan bahwa, asal darah seorang muslim itu adalah haram untuk ditumpahkan.

Rasulullah SAW bersabda: "Antara Muslim satu dengan Muslim yang lainnya adalah haram untuk merusak hartanya, harga dirinya serta darahnya. Cukuplah seorang Muslim itu dikatakan buruk jika ia menghina saudaranya sesama Muslim." (HR Abu Dawud). 

Demikian lah syariat Islam telah memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi kaum Muslim termasuk genosida yang mengancam jiwa kaum Muslim. Hanya dengan penerapan syariat Islam dalam naungan khilafah islamiyah, izzah, dan haibah kaum Muslim akan terjaga dan terpelihara. Dengan tegaknya khilafah islamiyah yang menerapkan Islam secara kaffah mampu membungkam kafir Barat penjajah. 

Wahai umat Muslim tegaknya daulah khilafah tidak bisa ditunda lagi, umat sangat membutuhkannya. Segera bergerak untuk memperjuangkannya dalam jamaah dakwah ideologis untuk membina umat dengan pemikiran ideologis. 

Pemikiran ideologis yang telah dicontohkan Rasulullah dalam mewujudkan kebangkitan. Pemikiran  ini yang akan membentuk kesadaran politik di tengah umat. Kesadaran ini pula yang akan mengantarkan pada terwujudnya kemenangan hakiki, yaitu terbentuknya peradaban Islam. Peradaban Islam yang menjadi mercusuar dunia menebar rahmat bagi seluruh alam.

Wallahu a'lam bishawab



Oleh: Saidawati, S.Pd.
(Aktivis Muslimah)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar