Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Founder Syameela: Mukmin yang Kuat Ilmunya Lebih Dicintai Allah


Topswara.com -- Founder Syameela Ustaz Oemar Mita, Lc. mengungkapkan bahwa Mukmin yang kuat ilmunya lebih dicintai Allah. 

"Mukmin yang kuat ilmunya lebih dicintai Allah, daripada Mukmin yang lemah ilmunya," ungkap Abu Bassam sapaan akrabnya di Youtube Moeslem-Mind bertajuk Kuat itu Berilmu, Kamis (11/11/2021).

Ia mengatakan, salah satu perkara yang menjadikan Mukmin kuat adalah ilmu. "Ilmu itu pembeda, Allah SWT meninggikan derajat orang beriman yang memiliki ilmu, daripada orang beriman yang tidak memiliki ilmu beberapa derajat. Ini menunjukan kepada kita, Mukmin yang qowi adalah keilmuannya harus kuat," katanya.

Abu Bassam menjelaskan, ketika hidup dizaman fitnah seperti sekarang, semua abu-abu, tidak jelas dan buram. Sehingga banyak framing (narasi) yang justru mendiskriditkan kebenaran. "Kalau kita tidak punya ilmu, maka kita tidak ada obat untuk menangkal getirnya zaman fitnah," jelasnya.

"Kalau kita tidak punya ilmu, kita pasti akan menjadi korban dari kebatilan yang terbungkus dengan berbagai macam pencitraan yang tampak indah, yang tujuannya adalah mencabut kebenaran," lanjutnya.

Ia menggambarkan, matinya satu orang berilmu bagi setan dan iblis lebih disenangi daripada matinya seribu orang ahli ibadah. "Karena seribu ahli ibadah kalau tidak ditopang dengan ilmu yang benar, maka sesungguhnya lemah referensinya, maka akhirnya dia bisa menjadi korban dari kebodohannya," paparnya.

Abu Bassam membeberkan, bagaimana cara menjadi Mukmin yang tinggi, yaitu harus berilmu, mengkaji kebenaran, sehingga bisa mengetahui mana yang bathil dan yang benar. "Tentunya barometernya dikembalikan kepada kitabullah dan sunnah. "Makanya, kewajiban kita mencari ilmu merupakan indikator yang tidak terbantahkan dengan apapun" bebernya.

"Karena dengan ilmu, kita tahu apa yang kita ucapkan, dengan ilmu kita tahu apa yang kita perbuat, kita tahu apa Dajjal. Bagaimana kita akan menjadi Mukmin yang kuat kalau menjadi korbannya Dajjal, karena sebelum munculnya Dajjal besar akan bermunculan Dajjal kecil yang banyak dan akan mengambil, merampas sesuatu yang berharga dari manusia yaitu kebenaran," lanjutnya.

Ia menerangkan, untuk menjadi Mukmin yang kuat harus berdasarkan pada ilmu. Karena ilmu dan iman adalah bagian yang tidak terpisahkan. Layaknya shalat dengan membaca Al-Fatihah, wudhu dan urutan rukun tertibnya. "Agama Islam adalah agama Ilmu, Allah menurunkan wahyu, Allah utus kepada umat-Nya nabi dan Rasul supaya umatnya mengikuti petunjuk dengan ilmu. Tidak bertambah keimanan kecuali dengan ilmu," terangnya.

Abu Bassam menambahkan, jika ingin membangun karakter keimanan, maka yang diutamakan adalah ilmu. Kerena ilmu adalah pondasi. Ibarat bangunan pondasinya adalah ilmu, sehingga ketika belajar berarti juga telah mengokohkan kuda-kuda di dalam kehidupan. Supaya umat tidak mudah terpengaruh dan tetap sikoh dengan kekuatan ilmunya. "Maka orang yang salih itu selalu punya komitmen dan semangat mencari ilmu," imbuhnya.

Ia juga berpesan, agar keimanan Mukmin menjadi qowi, ilmu juga harus diamalkan agar ilmu itu menjadi barokah. "Setelah mengamalkan, mendakwahkan, menyebarkan setelah itu bersabar atas ujian dan gangguan yang kita dapatkan," pungkasnya.[] Isty Da'iyah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar