Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Menanti Provokasi Isr43l Terhenti


Topswara.com --  "... orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. (TQS. Al-Baqarah [2]: 120)

Salah satu upaya orang-orang Yahudi dalam menyerang umat Islam adalah dengan terus menyerang bumi diberkahi, yakni Palestina. Mereka terus berusaha untuk menguasai al-Quds dan terus menjajah Palestina.

Bahkan, tak hanya menjajah, kaum Yahudi kini melakukan provokasi untuk mengusik ketenangan umat Islam Palestina dalam beribadah di Masjid al-Aqsa. Hal ini tak patut untuk didiamkan. 

Sebagaimana dikatakan oleh Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim, bahwa dalam waktu lama warga Palestina harus mengalami penderitaan akibat aneksasi, pengusiran, dan penyerangan yang dilakukan oleh Israel. Bagi MUI, imperialisme Israel harus dilawan dan dihentikan. Ini sesuai dengan amanah yang tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 untuk menghapus berbagai bentuk penjajahan di atas dunia. (Republika, 10/10/21)

Konflik tak kunjung usai di Palestina yang diciptakan oleh kaum Yahudi Israel memang memantik berbagai reaksi dari negara-negara di dunia. Berbagai opsi telah disampaikan untuk mengakhiri konflik tersebut. Namun,  faktanya hingga saat ini konflik tersebut masih saja berlangsung meski berbagai opsi telah diupayakan atas nama perdamaian. Bahkan, konflik semakin panas. Entah sampai kapan konflik Palestina-Israel akan berakhir.

Opsi paling populer adalah solusi dua negara. Solusi ini menjadikan komplek masjidil Aqsa sebagai milik dua bangsa (Palestina-Israel). Namun, bukannya menyelesaikan masalah, solusi ini justru akan mengintensifkan provokasi Israel demi meraih tujuan mereka. Israel ingin menguasai secara penuh seluruh tanah Palestina. Mereka tak akan menyerah dan tak akan berhenti mengusik ketenangan umat Islam Palestina sebelum tanah Palestina dikuasai. Seakan penantian terhadap terhentinya provokasi Israel di Palestina hanyalah sebuah mimpi dan ilusi.

Umat Islam di luar Palestina harus dipahamkan bahwa tanah Palestina merupakan tanah kaum Muslim yang wajib dipertahankan. Berjuang mempertahankan tanah kaum Muslim termasuk jihad dan yang meninggal dalam perjuangan tersebut adalah syahid. Dengan pemahaman itu akan membuat kaum Muslim di seluruh dunia tergerak untuk turut serta mempertahankan tanah Palestina.

“Barangsiapa yang terbunuh ketika mempertahankan hartanya, maka ia syahid. Barangsiapa yang terbunuh ketika mempertahankan agamanya, maka ia syahid. Barangsiapa yang terbunuh ketika mempertahankan darahnya, maka ia syahid. Barangsiapa yang terbunuh ketika membela keluarganya, maka ia syahid” (HR. At-Tirmidzi).

Selama Yahudi Israel masih bercokol di bumi Palestina, maka umat Islam akan tetap terusik. Oleh sebab itu, tak ada opsi yang tepat selain mengusir mereka dari Palestina. Untuk menghapus eksistensi kaum Yahudi Israel di Palestina hanya dapat dilakukan dengan perang. Faktanya perang saat ini tidak membuahkan hasil yang signifikan bagi umat Islam. Justru umat Islam di Palestina menjadi korban dan mengalami penderitaan terus menerus, karena mereka berjuang sendiri melawan kaum Yahudi Israel.

Dengan demikian, dibutuhkan kekuatan besar yang hanya bisa diperoleh dengan bersatunya umat Islam di seluruh dunia. Kemudian umat berada di bawah satu komando, yakni seorang Khalifah yang akan menyerukan jihad kepada tentara kaum muslimin untuk melawan Yahudi Israel. Hanya dengan kekuatan besar inilah akan dapat mengakhiri provokasi agama dan pendudukan Isarel di Palestina. Wallahu a'lam bishawwab

Oleh: Wida Nusaibah
(Penulis dan Pemerhati Masalah Global)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar