Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jika Pasangan Berselingkuh, Begini Nasihat Ustaz Iwan Januar


Topswara.com -- Pakar Parenting Ideologis Ustaz Iwan Januar, memberikan nasihat, jika mendapati pasangan berselingkuh.

 “Jika mendapati pasangan yang berselingkuh, pertama, bahwasanya sebagai pasangan kita tidak boleh melakukan perbuatan memata-matai,” ujarnya dalam Diskusi Jendela Keluarga Muslim: Pasangan Ketahuan Selingkuh, di YouTube Peradaban Islam ID, Jumat(12/11/2021).

Menurutnya, perbuatan tersebut dilarang. “Jangankan kita, polisi pun dalam syariat Islam, tidak boleh memata- matai warganya sendiri,” tambahnya.

Kedua, menurutnya, manusia harus belajar mengurangi prasangka buruk. “Harus berprasangka baik, dengarkan tausiah, dan disampaikan, jika dengan teman kerja perempuan, jangan dekat terlalu berlebih-lebihan,” nasihatnya.

Ketiga, ia menganjurkan agar manusia senantiasa beramar makruf nahi mungkar dalam upaya mencegah terjadinya perbuatan yang mendekati zina.

Keempat, terus didoakan. Jangan remehkan doa. Doa itu senjata orang yang beriman,” imbuhnya.

Ia juga menegaskan, jika sudah terbukti suami maupun istri berselingkuh, maka berkewajiban untuk amar makruf nahi mungkar. 

Kemudian ia membacakan Sebagai Al Qur’an  Surah An Nisa ayat 34 yang artinya,

“.....Perempuan-perempuann yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (tempat tidur), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi  jika mereka mencarimu, maka janganlah mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Maha tinggi, Maha besar.”

“Sebagai seorang Muslim, tidak boleh menghalalkan segala cara, tidak boleh melanggar syariat untuk sesuatu yang kita anggap benar. Hal ini akan berdampak buruk yang berlipat-lipat,” ungkapnya.

Sebab Perselingkuhan

Ia membeberkan beberapa sebab terjadinya perselingkuhan di masyarakat. "Pertama, yang sering dikemukakan, merasa tidak puas dengan kondisi pasangannya,” bebernya.

Ia melanjutkan, ketidakpuasan dengan kebaikan, pelayanan pasangan, akhirnya dijadikan alasan sebagian orang untuk berbuat selingkuh. "Kedua, perselingkuhan di dunia kerja," lanjutnya.

Ia menyampaikan, faktor jarang bertemu dengan pasangan. Sementara di kantor hampir setiap hari bertemu dengan rekan kerja. "Apalagi satu ruangan, satu bagian, dan sering kerja bersama, baik di ruangan maupun di luar ruangan. Terutama bila rumah tangga sedang goyah, tidak harmonis. Seolah-olah menjadi pembenaran untuk melakukan perselingkuhan," katanya.

“Awalnya ngomongin proyek, janjian, pergi bareng, video call-an, dilanjut makan siang bersama. Inilah celah-celah terjadinya perselingkuhan,” paparnya.

Ia meneruskan alasan ketiga, adalah alasan ekonomi. Pasangan tidak bisa memberikan nafkah yang layak, sementara ada laki- laki lain, yang mampu memberikan yang lebih banyak.

"Keempat, ada anggapan bahwa berselingkuh adalah hal yang biasa atau lumrah. Orang-orang yang pikirannya nakal atau kotor, mereka senang berselingkuh, ada alasan maupun tanpa alasan," ungkapnya.

Ia mengatakan, dulu sering disebut play boy, play girl. Mereka mencoba bermain api dengan pasangan yang lain.

"Kelima, lingkungan yang premesif dan tidak ada batas antara laki-laki dan perempuan. Hal ini merupakan bagian dari lingkungan hidup yang liberal, sangat membuka peluang masuknya godaan syaitan," tuturnya.

Ia mengingatkan, ketika laki-laki dan perempuan bertemu, tidak semua Muslimah menutup aurat. Sehingga, penting untuk menjaga pandangan dan menjauhi dari perbuatan zina.

 "Kadang duduk bareng, ada pekerjaan bareng dan segala macam. Sudah sangat bebas seperti ini dalam kehidupan lingkungan liberal, akhirnya membuka peluang dan godaan syaitan ini masuk,” pungkasnya.[] Mustaqfiroh
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar