Topswara.com -- Hari ini anak-anak tidak lagi pulang sekolah, tapi masih saja didikte, oleh diktat-diktat tebal keluaran badan usaha milik konglomerat. Didikte youtube, tik-tok, twitter, instagram, didikte oleh gadget pemberian orangtua terkasih.
Hari ini para sarjana tidak lagi diwisuda, tapi cita-citanya masih saja didikte, menjadi pemuda harapan masa depan, usaha kreatif daur ulang plastik, bernilai ekonomis dan cantik, atau yaa minimal ASN bergaji bulanan.
Hari ini Ibu-Ibu tak lagi ditiru dan digugu, mereka lebih senang didikte pasar, berebut barang pre-loved atau diskon besar. Belajar pun tunggu diskon besar, mengajar pun ingin untung besar.
Hari ini bapak-bapak zaman now didikte, didikte oleh hasrat bekerja, didikte rupiah dan angka-angka.
Hari ini, orang-orang berilmu didikte orang-orang bodoh.
Ucapnya adalah reaksi bukan lagi inspirasi dan edukasi.
Hari ini dunia kita penuh dengan diktean, dikte setan kapitalisme dalam lagu kudus cinta dunia lupa Tuhan.
Jogja, 2020
Karya: Vier A. Leventa
Sumber: Antologi Konser Puisi Khat 2021, Tahun Baru Lagu Lama, Media Rakyat Nusantara, Februari 2021
0 Komentar