Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Demi Ketaatan, Jeng Kelin Tinggal Kenangan .


Topswara.com --  (Nycta Gina, dokter umum/artis/pemilik merek dagang busana Muslimah Trinycta)

Anda masih ingat Jeng Kelin? Karakter perempuan culun, berdaster pendek putih merah jambu, pakai wig hitam awut-awutan, berdandan ala perempuan Jepang dengan bedak terlalu tebal, kedua pipinya diwarnai merah dengan bulatan yang cukup besar, sedangkan di tengah bibirnya pakai sedikit lipstik merah berbentuk hati, sehingga seolah-olah bibirnya mungil. Suaranya sangat cempreng, selalu usil dengan kata-katanya yang nyelekit sehingga menjengkelkan tapi lucu banget.  

Namun sejak berkerudung, tepatnya usai melahirkan anak pertama pada 2016, dokter umum yang bernama lengkap dr. Rizna Nyctagina, tak lagi memerankan karakter yang melambungkan namanya di dunia hiburan tersebut. 

Keputusan tepatnya ini didukung 100 persen oleh suaminya, Rizky Kinos. Lelaki yang menikahinya sejak 2015 hanya berpesan, kapan pun Nycta berkerudung, istiqamah jangan dilepas-lepas, harus benar-benar yakin. 

Keistiqamahan berkerudung sedikit membuat perempuan kelahiran Jakarta 1984 bingung bagaimana menjelaskan kepada fans yang rindu akan kehadiran sosok Jeng Kelin. Alumnus Kedokteran Umum Trisakti tersebut juga tidak menampik jika dirinya rindu dengan Jeng Kelin. Apalagi masih banyak yang menawari ibu dua anak menjadi Jeng Kelin secara off air dari panggung ke panggung. 

Hanya dirinya bingung untuk bisa berperan sebagai Jeng Kelin dalam kondisi berkerudung. Ia merasa tak akan mendapat feel Jeng Kelin dengan penampilannya sekarang. Jeng Kelin adalah karakter seni peran yang khas dengan dandanannya dan pakai wig seperti itu. Mau tak mau, demi ketaatan pada aturan Tuhan, akhirnya Nycta merelakan Jeng Kelin jadi kenangan. 

Pada 2017, ia pun mulai merintis usaha kerudung dengan menjadikan nama anak pertama sebagai merek dagang, Trinycta. Ia dan sepupunya memulai bisnis dengan niatan yang mulia. 

“Saya dan sepupu saya ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi penggemar saya atau yang belum mengenal saya, saya ingin orang-orang yang mungkin sudah atau belum berhijab dengan melihat produk saya yang saya gunakan menjadi terinspirasi untuk membeli dan mengenakan,” ungkap wanita yang berdomisili di Jakarta Timur tersebut.

Dalam bisnisnya, ia dan sepupunya tak melulu ingin mendapatkan keuntungan untuk kepentingan pribadi. Keduanya sepakat untuk berbagi pada yang membutuhkan, seperti jika ada bencana atau bagi mualaf-mualaf yang membutuhkan. 

“Tapi saya tidak ada info sebelumnya. Dan pada saat sepupu saya dihubungi oleh pihak BWA, di situlah kami merasa keinginan kami terjawab. Sehingga kami sisihkan hasil penjualan untuk bersedekah,” ungkapnya yang mengaku langsung berwakaf setelah mengecek ke Instagram BWA jelang Ramadhan 2018 lalu.[]


Oleh: Joko Prasetyo (Jurnalis)

Dimuat pada rubrik WAKIF Newsletter Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) edisi 88 (Februari 2019)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar