Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dokter Ortopedi Ungkap Faktor Kerusakan Sendi Osteoarthritis di Usia Muda


Topswara.com – Dokter  Ortopedi dr. Asa Ibrahim Zaenal Asikin, Sp.OT mengungkap faktor kerusakan sendi osteoarthritis (OA) atau yang lebih dikenal sebagai pengapuran sendi.

“Apa saja sih faktor yang bisa mempercepat kerusakan sendi dan gimana caranya biar sendi kita bisa awet terus? Karena semakin ke sini semakin banyak kasus rusak sendi di usia muda,” tuturnya dalam laman twitter pribadinya @asaibrahim, Jumat (6/8/2021).

Menurutnya, kondisi penyakit degeneratif yakni penyakit yang disebabkan penurunan fungsi tubuh. "Sedikit banyak terkait penuaan, namun banyak faktor yang bisa mempercepat terjadi (osteoarthritis)," bebernya.

Ia mengatakan, faktor yang pertama, obesitas. Tidak bisa dipungkiri obesitas/kegemukan adalah salah satu penyebab OA cepat terjadi di usia (relatif) muda. “Ibarat mesin, kalau dikasi beban berat terus bertahun-tahun akhirnya akan lebih cepat rusak, begitu juga dengan sendi-sendi di tubuh kita,” imbuhnya.

Selanjutnya dia mengungkapkan, faktor kedua, cedera lutut yang tidak ditangani dengan baik. Banyak dijumpai kasus patah tulang di sekitar sendi. Jika tidak ditangani dengan baik kemungkinan terburuk akan mempercepat proses OA, bahkan bisa terjadi di usia 20 tahun. Posisi tulang sendi yang baik adalah syarat utama sendi sehat.

“Selain cedera tulang, cedera struktur lain di lutut juga dipercaya akan mempercepat proses osteoarthritis. Misalnya cedera meniscus /bantalan sendi lutut, bisa juga pada kasus cedera ligamen. Nah untuk kasus cedera ligamen/meniskus ini sering dijumpai pada pemain sepakbola, voli, atau basket. Gejalanya mulai dari nyeri, lutut goyang, susah lari/bertanding lagi, bahkan pada kasus tertentu sampai kaku dan ngunci. Bisa juga bengkak dan sering sakit,” paparnya.

Ia menambahkan, ketiga, beban berlebih untuk jangka waktu panjang. “Ini buat yang tiap hari kerja berat, angkat berat, jalan jauh, diulang-ulang terus bertahun-tahun. Dampaknya lutut akan kalah juga. Otot mungkin kuat kalau dilatih terus, tapi kalau sendi sudah rusak, akhirnya kesakitan juga dan enggak bisa kerja lagi,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, faktor keempat, otot-otot paha/kaki yang lemah dan jarang olahraga. “Jadi sendi kita akan awet dan bebannya berkurang jika dilindungi oleh otot paha yang kuat  Selain itu, olahraga rutin akan meningkatkan kesehatan tulang rawan sendi kita, terutama olahraga low impact seperti sepeda dan jogging,” sarannya.

Ia mengungkapkan, faktor kelima, penggunaan obat-obat tertentu dan kebiasaan merokok. “Nah ini yang kadang tidak disadari, merokok akan mepercepat kerusakan sel tulang rawan. Selain itu, beberapa obat-obatan seperti steroid pada jangka panjang juga akan berpotensi mempercepat kerusakan sendi,” jelasnya.

Ia menambahkan, apabila tidak ada faktor-faktor di atas, biasanya OA akan terjadi pada usia lebih dari 55 atau 60 tahun, sakitnya orang tua seperti lutut sakit, untuk berjalan sakit, aktivitas sakit. 

“Untuk penanganan awal biasanya dengan obat-obatan (dari dokter), untuk mengurangi nyeri dan radang, menurunkan berat badan (pada pasien dengan IMT lebih dari 30), penguatan lutut dengan olahraga (sepeda yang dianjurkan), fisioterapi, beberapa kasus bisa dilakukan suntikan pada lutut,” terangnya.

Ia menambahkan, namun penanganan yang paling penting adalah unloading atau mengurangi beban pada lutut, dari menurunkan berat badan, mengurangi aktivitas yang memberatkan lutut, serta  menggunakan tongkat untuk mengurangi beban. Namun, pada beberapa kasus yang lebih berat gejalanya, tidak mampu ditangani dengan cara yang biasa.

“Pada kasus yang berat, obat dan semua macam cara udah enggak bisa lagi untuk mengurangi sakit pasien. Ngapa-ngapain sakit, kasusnya udah parah. Pada kasus yang sudah seperti ini, pilihan yang paling tepat adalah operasi. Operasinya adalah operasi total knee replacement (TKR) atau penggantian sendi lutut,” pungkasnya. [] Alfia Purwanti
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar