Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mengejar Barang Langka


Topswara.com -- Siapa sangka saat ini tabung gas menjadi barang langka yang sangat dibutuhkan tetapi sulit ditemukan. Di tengah kengerian wabah Covid-19 varian baru yang mengganas, pasien terpapar semakin banyak berjatuhan, angkanya mungkin bukan dalam hitungan belasan, puluhan ataupun ratusan, bahkan sampai menginjak angka ribuan dari pasien tersebut.

Kebutuhan akan tabung gas disertai obat dan vitamin yang meningkat membuat kelangkaan ini semakin terasa. Di kota Bogor telah banyak korban yang meninggal akibat kekurangan oksigen bagi pasien kritis, bahkan hingga pasien isoman pun ada juga yang menjadi korban kelangkaan ini. Alih-alih mengatasi penyediaan gas tabung justru banyak oknum yang memanfaatkan kondisi ini demi keuntungan pribadi, salah satunya dengan melakukan penimbunan barang maupun menjual barang dengan harga selangit.

Seperti yang diungkapkan Rohman salah satu penjual dan penyedia rental tabung gas di Kota Bogor "Untuk hari ini naik drastis. Dua hari kemarin masih di kisaran Rp700 sampai 800 ribu untuk oksigen portable ukuran satu meter kubik, sekarang sudah dikisaran harga Rp1,2juta," ujarnya (Pikiran Rakyat, 29/6/ 2021).

Gambaran kondisi seperti ini tentu tidaklah mengherankan, karena sistem kapitalis yang ada sekarang sangat jauh dari kemaslahatan umat manusia. Kelangkaan berbagai kebutuhan pokok rakyat sangat mungkin terjadi karena adanya indikasi prinsip dasar ekonomi kapitalis yang memiliki ciri seperti itu. Adanya kebebasan kepemilikan sebagai prinsip dasar ekonomi membuat tidak adanya kontrol dan kendali atas kebutuhan masyarakat. Padahal semestinya masalah barang yang sifatnya memiliki kebutuhan tinggi di masyarakat harus di atur negara, agar semua dapat terepnuhi kebutuhannya. 

Terlebih di masa kritis seperti ini, kelangkaan gas tabung menjadi fatal akibatnya. Nyawa rakyat dipertaruhkan keselamatanya. Butuh keseriusan pengurus negara baik dari pejabat kota Bogor maupun pusat atas kelangkaan tabung gas bagi pasien Covid-19 ini. Jangan sampai sistem ini mengabaikan kebutuhan rakyat demi mengikuti sistem kapitalis yang selalu memikirkan eksistensinya saja dalam meraup keuntungan semata. 

Jika sistem kapitalis tidak mampu mengatasi persoalan ini, maka adakah yang mampu memberikan solusi terbaik? 

Jika kita bercermin pada sistem Islam Kaffah, di masa para khalifah memerintah negeri, bidang kesehatan merupakan salah satu bidang yang sangat penting bagi negara. Karena bagi negara, menciptakan manusia yang sehat jasmani dan rohani akan memperkuat negara itu sendiri. Sehingga di masa pemerintahan Abassiyah dulu, instansi kesehatan sangat berkembang pesat baik dalam pembangunan infrastruktur maupun melayani pelayanan publik. Fasilitas yang dijamin sepenuhnya oleh negara memastikan bahwa tidak ada satupun yang luput dari masalah kesehatan, baik rakyat yang ada di wilayah kota maupun pelosok desa. 

Karena adanya pemenuhan kebutuhan kesehatan yang layak bagi rakyat, tentu dibarengi dana (kekuatan ekonomi) yang ada di negara tersebut. Itulah mengapa kestabilan sistem ekonomi Islam telah membawa kesejahteraan umat hingga Daulah Islam mampu menjadi negara besar dan gemilang.

Saatnya umat mencampakan buruknya sistem kapitalis. Karena jika sistem Islam Kaffah mampu membawa seluruh bidang kehidupan umat pada kemaslahatan, maka hanya sistem Islamlah yang mampu menjamin kebutuhan kesehatan bagi rakyat.

Tidak akan ada lagi korban kematian sesak napas akibat Covid-19 karena kehabisan tabung gas. Karena negara akan menyediakan suplai tabung gas sebanyak mungkin tanpa beban syarat apapun, khususnya di tengah wabah seperti ini. 

Wallahu a’lam bishawab.

Oleh: Desi Wulan Sari, M.Si. 
(Pegiat Literasi dan Pemerhati Sosial)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar