Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jahe, Si Hangat dan Pedas


Topswara.com -- Jahe, jenis tanaman yang disebut dalam Q.S. Al Insan: 17 yang artinya, "Di dalam surga itu, mereka diberi minum segelas minuman yang campurannya adalah jahe.”

Dikisahkan oleh Abu Nu’aim dalam kitab Thibbun Nabawi dari hadits Abu Sa’id al Khudri  RA, bahwa ia menceritakan, “Raja Romawi pernah menghadiahi satu karung jahe kepada Rasulullah SAW. Beliau memberikan kepada setiap orang satu potong untuk dimakan, dan aku juga mendapatkan satu potong untuk kumakan.”

Kandungan Jahe

Jahe adalah akar dari zingiber officinalie (Mandarin: shengjiang). Merupakan tumbuhan yang diambil rimpangnya. Selain dibuat bumbu, jahe juga digunakan untuk minuman dan bahan baku herbal. 

Rimpang jahe kaya minyak atsiri berkisar 0,2 hingga 3,3 persen, sehingga membuat aroma semerbak.  Kandungan utamanya adalah sitral a dan sitral b, seskuiterpen, yang utamanya beta seskuifelandren, beta bisabolen, ar-kurkumen dan alfa singiberen. Adapun rasa pedas berasal dari gingerol, shogaol dan turunan fenolat.

Menurut Ibnul Qoyyim, jahe bersifat panas pada tingkatan kedua dan lembab pada tingkatan pertama. Secara traditional chinese medicine, jahe mempunyai rasa dan bersifat pedas, agak hangat serta masuk di meridian, yaitu meridian paru dan limpa. 

Khasiat dan Penggunaan Jahe

Khasiat jahe dapat mengeliminir faktor patogen pada bagian eksterior tubuh melalui diaphoresis, menghangatkan jiao tengah (limpa dan lambung), membantu pencernaan, melunakkan makanan dalam perut dengan stabil, menghentikan muntah dan detoksifikasi. 

Penggunaan jahe antara lain untuk: 

Pertama, flu sindrom angin-dingin. Gejala yang ringan dapat digunakan tunggal atau bersama gula merah, diminum saat masih hangat. Jahe sangat bagus untuk flu karena aktivitasnya sebagai immunomodulator (meningkatkan sistem imun).

Kedua, muntah karena lambung dingin.

Ketiga, penawar toksisitas. Bila terjadi keracunan dan timbul mati rasa pada lidah dan tenggorokan, segera minum sari mentah atau sari rebusannya. 

Keempat, jahe juga digunakan sebagai bumbu. Selain dapat menghilangkan bau amis, juga mencegah toksisitas ikan kepiting.

Keterangan tambahan: 

Shengjiang zhi (sari jahe) baik untuk mual-muntah dan batuk beriak. Shengjiang pi (kulit jahe) terutama untuk merendahkan oedema dan melancarkan buang air kecil (BAK). Weijiang (jahe dipanggang dibakar) dapat mengharmoniskan limpa lambung dan meredakan mual muntah.


Oleh: Syam Purwaningsih
(Herbalis, Owner Rumah Bekam dan Akupunktur Muslimah)


Sumber :

Joko Rinanto, Keajaiban Resep Obat Nabi SAW, 2015

Materia Medica TCM
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar