Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Delapan Belas Kutukan OKI Tak Lulus Uji


Topswara.com-- Stop! Jangan sampai ada lagi kutukan yang ke sembilan belas terhadap Israel laknatullah. Begitu seharusnya jiwa yang mesti dibenamkan di masing-masing dada muslimin di seluruh dunia ini. Tetapi langsung tutup satu solusi, seluruh negeri muslim serempak bersatu bagaimana caranya mengusir penjajah enyah dari tanah haram, merdeka dari bumi yang di berkahi Allah, Palestina. (Republika, 16/5/2021)

Lalu apa, yang dibutuhkan Palestina? Bantuan militer. Jadi bentuk dukungannya adalah segera mengirim tentara masing-masing negara ke Palestina. Bukan kecaman terlebih kutukan yang cuma menambah sesak dada mereka. Kalau sekedar mengutuk, mengecam, kita pun rakyat jelata ini juga bisa,  lalu apa bedanya? Tentu beda kalau negara punya sarana, institusi. Negara memiliki amunisi dan kekuatan.

Semua ini dilakukan demi mengusir dan menghentikan penjajah yang pasti tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan keadilan. Sesuai cita-cita Indonesia sendiri yang dikukuhkan dalam UUD 1945, bahwa sesungguhnya  kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan.

Namun sebelum Indonesia mencanangkan UUD  Al-Qur’an telah jauh mengaturnya. Allah berfirman di dalamnya,

أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ

"Diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi karena sesungguhnya mereka dizalimi. Dan sungguh, Allah Mahakuasa menolong mereka itu,

الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا ۗ وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ

(yaitu) orang-orang yang diusir dari kampung halamannya tanpa alasan yang benar hanya karena mereka berkata, "Tuhan kami ialah Allah. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentu telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi, dan masjid-masjid yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Maha Kuat, Maha Perkasa." (Q.S. Al-Hajj: 39-40)

Berdasarkan ayat tersebut, jelas kita harus memerangi zionis-Israel. Karena mereka telah berbuat aniaya di bumi Allah. Bila semua yang Islam sepakat, bersatu tegakkan kebenaran membebaskan tanah wakaf bersama, pasti kemenangan bisa di renggut kembali. 

Apalagi jika dilakukan atas kesadaran bersama bahwa penderitaan saudara di Palestina sudah sangat keterlaluan. Sementara  kita selama ini juga  tidur bertahun-tahun di ninabobokan sistem dunia (kapitalis). Membiarkan mereka berjuang sendiri padahal tanah wakaf ini milik umat Islam. 

Sampai saat ini mereka selalu terancam jiwanya, disiksa, dirampas tanahnya, dibunuh dengan keji dan brutal tanpa pandang. Korbannya banyak dari anak-anak dan perempuan. Padahal aturan perang dalam Islam tidak melibatkan perempuan dan anak-anak. 

Hingga saat ini perang makin menjadi, penderitaannya pun semakin berat, menyebabkan tanah wakaf tersebut nyaris habis digagahi, sang agresor penjajah. Sekarang, tinggal tersisa tinggal 17%nya. Mereka tertindas bertahun-tahun sejak tahun 1948. Selama 73 tahun. Adakah hati kita tergugah oleh perjuangan saudara kita seorang diri sedangkan ini milik  bersama? 

Maka wajarlah bila saat ini Palestina memanggil saudaranya. Akankah semua muslim tetap terdiam? Sedangkan kita punya indra perasa, penglihatan dan pendengaran? Apa yang harus kita pertanggung jawab kan kelak di akhirat?

Hal yang lebih aneh lagi di tengah panjangnya penderitaan Palestina, yang nyatanya tercatat kota para Nabi. Juga dalam Al-Qur’an tertera secara jelas dalam surat Al- Isra : 1,  bahwa “ Al-Aqsa adalah tempat  Mikraj nya Kajeng Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha"  Apakah ini ga ada hubungannya dengan agama? Teganya, apa sesungguhnya dibalik semua ini? Faktor apa yangang membutakan mereka?

Padahal serangan brutal Palestina telah nampak di pelupuk mata dunia. Tidaak lazim, jika serangan yang begitu hebat dari negara sekecil Israel jika tidak ada kekuatan dahsyat pendukung di belakangnya. Tentu ada peran pendukung negara yang lebih dikdaya, saat ini AS lah negara adidaya itu. Maka kekuatan serangan AS yang mendukung memorak-porandakan Palestine, sangat tidak layak jika dihadapi dengan kecaman, resolusi, terlebih hanya berupa kutukan. Seperti yang dilakukan negara Arab dan dunia Islam lewat OKI. Sungguh dapat kita lihat macam pembelaan setengah hati ini dari mereka. Tidak membantu mengentaskan kemerdekaannya.

Problem, krisis Palestina sudah sangat serius dan akut. Permainan murahan ini harus segera di akhiri. Tidak ada keuntungan apa pun dari peperangan ini. Terlebih jika peperangan ini, tidak layak jika membuang unsur agama. Justru saudara kita berani mati berjuang karena Palestina sangat terkait dengan agama. Mereka memperlihatkan ke kita bentuk perjuangannya lewat menegakkannya tanah wakaf, tanah suci, tanah para Nabi.

Maka tidak perlu merenung berlama-lama lagi untuk memberikan solusi, sebab segala dukungan sudah di berikan. Mulai dari dukungan material, makanan, obat-obatan, doa maupun terjelek kutukan. Ternyata semua ini tidak lulus uji. Nihil hasilnya. Faktanya realitas ini menjadi data akurat selama 73 tahun Palestina tetap dalam nestapa penjajah. 

Lalu kenapa kita tidak bersegera beralih kepada satu sistem yang sudah teruji. Sistem kekuatan pertahanan negara yang sudah Rasul bangun mulai dari kota kecil di Madinah, berserta para sahabatnya hingga Khilafah berakhir di khianati di Turki?

Bukti pengkhianatan terhadap daulah telah nyata menunjukkan kepada kita, tidak lain hanya berbuah nestapa penderitaan, peperangan, pembunuhan yang menafikan makna satu darah muslim tercecer, akan lebih baik rusaknya bumi dan seisinya.

Wahai umat muslim sedunia mari kita segera menyadari ini semua. Bukankah ini tanggung jawab kita? Mengakhiri permainan dunia dengan mengembalikan kemerdekaan di atas segala bangsa dengan menegakkan sistem khilafah yang tidak diragukan lagi, layak dan lolos uji. 

Maka solusinya untuk mengakhiri adalah kirim tentara ke Palestina. Untuk jihad fi sabilillah dan para negara menerapkan syariat Islam. Dengan institusi khilafah, jika tidak maka tentara Allah yang akan menyelesaikannya.
Wallahu a'lam.


Oleh: Titin Hanggasari
(Owner Angkringan Jahe Merah)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar