Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pelaparan Sistemis di Gaza: Adakah Solusi Hakiki?


Topswara.com -- Kondisi penduduk Gaza saat ini sungguh mengiris hati seluruh penduduk dunia. Bagaimana tidak? WHO mencatat 21 kematian anak di bawah lima tahun akibat malnutrisi sejak awal 2025, dan total kematian akibat kelaparan mencapai 111 orang, termasuk 10 kematian dalam 24 jam terakhir per Juli 2025 (antaranews.com, 26/07/2025). 

Dilansir dari sumber yang sama, sulitnya warga Gaza mendapatkan makanan menjadikan anak-anak mempunyai risiko paling rentan terkena malnutrisi akut. Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan lebih dari 100.000 anak, termasuk 40.000 bayi di bawah satu tahun, menghadapi risiko kematian akibat kekurangan susu formula dan suplemen gizi. 

Total kematian akibat kelaparan kini di angka 122 orang, termasuk 83 anak-anak. Hal ini didukung dengan data terkini bahwa akumulasi korban kelaparan mencapai 115–117 jiwa sejak awal perang, di antaranya 81 anak tewas akibat malnutrisi akut (metrotvnews.com, 25/07/2025).

Kebiadaban Israel dan Skema Pelaparan Sistemis

Pendistribusian bantuan pangan dan obat-obatan ke Palestina yang berasal dari seluruh dunia saat ini sangat dibatasi. Israel mengklaim bahwa bantuan tersebut justru dimanfaatkan oleh Hamas, meskipun hal ini sudah dibantah oleh Hamas dan tidak terbukti kebenarannya. 

Oleh karena itu, didukung oleh pemerintah Israel dan Amerika dibentuklah Gaza Humanitarian Foundation (GHF) yang mulai beroperasi pada Mei 2025. Badan ini bertugas untuk mendistribusikan bantuan di empat titik di Gaza tengah dan selatan (zona yang dikuasai militer Israel).

Berlindung di balik GHF, ternyata ada upaya keji Israel untuk membunuh warga Gaza yang sedang berupaya mencari bantuan makanan. 

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza setidaknya 600 orang telah dibunuh dan lebih dari 4.278 lainnya terluka di tempat pendistribusian bantuan sejak kelompok itu memulai operasinya pada akhir Mei (tempo.co, 4/07/2025).

Sulitnya bahan pangan yang didapatkan berdampak pada semakin banyaknya kematian yang disebabkan oleh kelaparan akut dan malnutrisi. Hal ini semakin jelas menunjukkan bahwa bencana kelaparan di Gaza merupakan skenario yang disengaja oleh Israel dan menjadi alat genosida baru selain dengan pengeboman.

Solusi Islam: Jihad dan Khilafah

Kebiadaban Israel dengan dukungan Amerika sudah tidak bisa lagi diselesaikan hanya lewat jalur diplomasi politik. Karena selama ini terbukti, banyaknya sidang dan konferensi yang digelar oleh PBB dan diikuti negara-negara di dunia yang semuanya itu mendesak Israel segera menghentikan perang ternyata semuanya membawa hasil yang nihil. 

Adanya kesepakatan gencatan senjata pun dilanggar sendiri oleh zionis Israel. Lagi-lagi menunjukkan, bahwa Israel tidak mempan dilawan dengan jalur diplomasi.

Kekejaman Israel dan sekutunya hanya bisa berhenti dengan jihad, dengan perang yang membutuhkan pasukan militer bersenjata. Siapa lagi yang akan membela saudara Muslim di Palestina kalau bukan umat Islam itu sendiri. 

Bukankah sejatinya umat Islam ibarat satu tubuh? Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)" (HR. Muslim).

Jihad hanya bisa dilakukan oleh sebuah negara yang menjadikan Islam sebagai asasnya, negara yang tidak takut dengan Amerika, Israel dan antek-anteknya. Negara khilafah akan dipimpin oleh seorang amir/khalifah yang tidak sudi menjadi boneka dan antek asing. 

Khalifahlah nantinya yang akan mengomando seluruh kaum Muslim di seluruh dunia untuk terjun angkat senjata menghadapi pasukan Israel dan membebaskan warga Gaza dan tanah Baitul Maqdis.

Wahai kaum Muslim, sudah sepatutnya kita harus segera mengakhiri penderitaan saudara kita di Gaza. Kita harus rela mengakui bahwa bantuan pangan dan obat-obatan ternyata tidak cukup dan tidak bisa dijadikan sebagai solusi hakiki atas kepedihan mereka. Hanya dengan jihad yang dilakukan oleh khilafah yang bisa mengakhiri itu semua. 

Oleh karena itu, mari kita terus berjuang menyuarakan Islam sebagai solusi sembari senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar mengampuni kita dan menyegerakan pertolongan-Nya.[]


Oleh: Rizky Dewi Iswari
(Pendidik)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar