Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Zionis Yahudi Makin Biadab


Topswara.com -- Pada 7 Oktober 2023, kelompok militan Palestina yang dipimpin oleh Hamas melancarkan invasi dan serangan terhadap Israel dari jalur Gaza. Hamas menamainya sebagai "Operasi Banjir Al-Aqsa" (Inggris: Operation al-Aqsa Flood). Ini adalah konflik langsung pertama di wilayah Israel sejak Perang Arab-Israel tahun 1948. (Wikipedia).

Jumlah korban tewas warga Palestina di jalur Gaza telah  meningkat menjadi 57.418 orang dengan 136.261 orang terluka. Jumlah korban terus meningkat sejak serangan genosida dilangsungkan oleh Zionis Israel ke jalur Gaza Palestina pada Oktober 2023. (Metro TV, 07 Juli 2025).

Kebiadaban Zionis Yahudi memang sudah melewati batas, korban jiwa bukan hanya dari kalangan pejuang saja, namun mereka menyisir para wanita dan anak-anak. 
Menurut Ust. M.Pizaro Novelan Tauhidi (Pengamat Timur Tengah) mengatakan bahwa tragedi Gaza bukan hanya sekedar perang, namun lebih kepada genosida (pembantaian untuk melenyapkan peradaban manusia). 

Kebiadaban mereka lebih dari binatang, bukan hanya sekedar membunuh ribuan nyawa dengan hujan bom nuklir, namun disana juga terjadi pelecehan seksual terhadap anak-anak, bahkan bukan hanya terhadap lawan jenis, pelecehan kepada sesama jenispun mereka lakukan. Naudzubillah (Bogor, 06 Juli 2025).

Belum puas dengan membombardir warga Gaza, Zionispun membunuh warga Gaza secara perlahan dengan menghalangi berbagai bantuan kemanusiaan yang dikirim oleh negara lain ke wilayah tersebut. Bahan-bahan makanan dan obat-obatan tertahan di perbatasan wilayah Mesir Palestina. 

Para relawan tidak bisa menembus blokade yang dibangun oleh para negara tetangga yang berbatasan langsung dengan Gaza, secara tidak sadar sikap mereka telah membantu pihak Yahudi dalam rangka membantai kaum muslimin yang ada di Gaza.

Kejahatan Zionis Yahudi menunjukkan kebiadaban yang sangat luar biasa. Meski rakyat terus bergerak dan menunjukkan pembelaan, namun penguasa dunia tetap diam, bahkan penguasa negeri Muslim masih terus bergandengan tangan dengan penjajah Zionis. Hal ini sangatlah melukai kaum muslimin Gaza khususnya dan kaum muslimin seluruh dunia.

Ketidak pahaman akan akar persoalan Palestina dan kuatnya cinta pada kedudukan dan kekuasaan membuat para penguasa negeri muslim buta mata dan hatinya dan lalai akan hubungan persaudaraan atas dasar iman. 

Sebagaimana Allah SWT menegaskan dalam ayat Al-Qur'an surat Al-Hujurat:10 yang menyatakan: "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat". 

Begitupun dalam hadis ditegaskan:
"Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, ia tidak boleh menzaliminya dan tidak boleh membiarkannya dizalimi"
(Hadits Bukhari dan Muslim).

Kesatuan kaum muslimin saat ini sangatlah mustahil, karena kaum muslimin tersekat-sekat oleh nasionalisme, sikap apatis dan ketidak pedulian terhadap nasib kaum muslim yang lain tumbuh subur disistem kapitalis, sehingga rasa empati dalam hati sesama saudara kaum muslimin semakin lama semakin pudar dan hilang. 

Butuh upaya penyadaran yang kuat dan terus-menerus digaungkan kepada kaum muslimin, dan upaya ini harus dilakukan oleh kaum muslim yang sudah sadar, Terlebih para pengemban dakwah. 

Mereka harus menguatkan dan meningkatkan upayanya agar dukungan umat atas dasar kesadaran makin kuat, sehingga umat akan terus bergerak dan menuntut penguasa mereka agar Kembali kepada tuntunan Islam dalam menyelesaikan masalah Palestina, yaitu bebasnya Palestina  dengan  jihad dan tegaknya khilafah. 

Hanya dengan sistem Islamlah kaum muslimin bisa hidup tenang. Karena Daulah Islam adalah junnah (perisai) bagi kaum muslimin yang akan menjaga dan melindungi setiap jiwa dan darahnya.

Wallahu'alam.


Oleh: Haryani, S.Pd.I.
Pendidik Kota Bogor
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar