Topswara.com -- Penderitaan Palestina terus berlanjut dan tindakan biadab Israel tak kunjung berhenti karena terdapat pihak-pihak dari perusahaan senjata yang telah meraup untung besar sekitar 213 persen dengan memasok senjata yang digunakan untuk membombardir Gaza.
Terdapat 48 perusahaan dan korporasi yang turut menyongkong Israel dan terlibat genosida di Palestina. Perusahaan yang terlibat adalah perusahaan terkenal yang mengeruk SDA di Indonesia dan perusahaan tersebut menyetor royalty pajak ke pemerintahan Israel sebesar US$453 juta atau setara dengan Rp. 7 triliun pada tahun 2023.
Salah satu perusahaannya adalah BP dan Chevron (kedua Perusahaan ini dikenal sebagai raksasa bisnis energi dunia) (dilansir dari dunia-energi.com, 03/07/2025).
Laba besar yang diperoleh perusahaan raksasa disetorkan ke pajak Israel membawa banyak derita pada warga Palestina karena turut berkontribusi dalam genosida. Ini adalah salah satu bukti untuk bersikap kritis terhadap sistem ekonomi kapitalisme, seperti :
Pertama, tidak menganalisa secara mendalam terkait kebermanfaatan setor pajak ke Israel, padahal merugikan Palestina.
Kedua, motif perusahaan senjata akan tetap berproduksi sesuai pesanan karena untuk mendapatkan keuntungan, dengan adanya genosida antara israel dan palestina merupakan peluang besar dalam memperkaya diri.
Ketiga, dampak lingkungan yang tidak mempertimbangkan yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan masalah kesehatan warga palestina.
Keempat, eksploitasi tempat SDA yang dikeruk memberikan upah rendah dan kondisi kerja yang tidak safety.
Kelima, adanya kesenjangan sosial dan ekonomi yang merata di wilayah pengerukan SDA. Kezaliman yang dilakukan perusahaan raksasa dalam membantu Israel menggenosida palestina akan berpengaruh merugikan kepada semua orang dan semua negara.
Hal ini butuh untuk penyelesaian dari permasalahan secara lebih mendalam dengan cara,
Pertama, memberikan paham bahwa dampak sistem kapitalisme merugikan semuanya dan ini harus dihentikan.
Kedua, menyadari bahwa Palestina berjuang sendiri dalam mempertahankan tanahnya sedangkan lawannya memiliki sokongan yang kuat dari pemerintah, kemiliteran, perusahaan raksasa. Maka tak cukup hanya dengan mengirim bantuan berupa sandang, pangan dan papan.
Ketiga, untuk melawan musuh butuh kekuatan yang sepadan setara, seperti mengirim militer dalam mengusir musuh yang jahat;
Penyelesaian-penyelesaian tersebut sudah ditawarkan oleh islam sebagaimana dalam Q.S Al-‘Ankabut ayat 69 yang Artinya:
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”
Dalam ayat tersebut, Allah SWT menyarankan untuk berjihad dalam membela kebenaran dan mengakiri kezliman. Sedangkan, Israel dapat dilawan dengan jihad karena membunuh banyak orang yang ada di palestina. Selaras dengan Hadits sebagai berikut:
Dari al-Barra’ bin Azib radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hilangnya dunia, lebih ringan bagi Allah dibandingnya terbunuhnya seorang mukmin tanpa hak.” (HR. Nasai 3987, Turmudzi 1455, dan dishahihkan al-Albani).
Oleh karena itu, seluruh kaum muslim dapat menyatukan pemahaman supaya tidak ada perbedaan tafsir dan perilaku terhadap persoalan Palestina dengan istiqamah dalam mengemban dakwah Islam sebagaimana metode Rasulullah SAW dalam berdakwah yang menghantarkan kepada kemenangan termasuk mengusir koloni Israel.
Kemudian, selalu waspada terhadap ancaman dari ideologi kapitalisme atau ideologi lain yang merusak; harus yakin dan sadar bahwa Allah SWT dapat membantu umat Islam dalam melawan kezaliman melalui jihad dengan institusi yang mendukung yaitu negara yang mendukung syariat Islam diterapkan (khilafah).
Oleh: Ainnur
Aktivis Muslimah
0 Komentar