Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Islam Menghentikan Penistaan Agama


Topswara.com -- Empat orang kartunis majalah satir ditangkap otoritas Turki setelah menerbitkan ilustrasi kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad dan Nabi Musa. Penahanan tersebut merupakan bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung yang diluncurkan jaksa Istanbul atas kejahatan "menghina nilai-nilai agama di depan umum".

Majalah LeMan memang telah mengeluarkan pernyataan permintaan maaf kepada pembaca. Dalam klarifikasinya di X, mereka menyatakan bahwa kartus tersebut bukan untuk menggambarkan Nabi Muhammad, melainkan ingin menyoroti penderitaan seorang pria Muslim korban serangan Israel. Mereka juga berdalih bahwa Muslim bernama Muhammad juga sangat banyak di dunia saat ini.

Kejadian Berulang

Penghinaan terhadap Nabi Muhammad, atau yang dikenal dengan istilah penistaan agama, telah menjadi penyakit masyarakat sekuler. Meskipun memicu reaksi keras di berbagai belahan dunia akan tetapi tetap saja kejadian serupa terus berulang. 

Sejarah mencatat berbagai peristiwa yang melibatkan penghinaan terhadap Nabi Muhammad, baik dalam bentuk tulisan, gambar, maupun ucapan, seringkali berujung pada protes, demonstrasi, bahkan kekerasan (bentrok). Akan tetapi semua ini tidak mampu menghentikan kejahatan serupa.

Di Indonesia pada Juni 2022, Holywings menggratiskan satu botol minuman beralkohol atau minuman keras (miras) bagi yang memiliki nama Muhammad dan Maria. 

Sebelumnya pada 2015 majalah mingguan Charlie Hebdo di Paris menerbitkannya karikatur Nabi. Bahkan karikatur ini dicetak ulang tahun 2020 dengan dalih bahwa gambar-gambar tersebut “milik sejarah, dan sejarah tidak dapat ditulis ulang atau dihapus”.

Beginilah sistem demokrasi selalu punya alasan untuk membela para penista agama dengan dalih kebebasan. Sistem demokrasi dengan jargon kebebasan berekspresi terus saja membela penghina nabi dengan alasan hak asasi manusia. Pada akhirnya dalih hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi ini banyak digunakan untuk menentang hukum dan simbol-simbol agama Islam.

Islam satu-satunya agama yang mengatur semua aspek kehidupan secara terperinci dan jelas. Syariat Islam sempurna, semua perbuatan ada hukumnya. Sehingga secara otomatis tidak ada kebebasan dalam Islam yang ada hanyalah keterikatan pada syariat. 

Ini tidak lain karena Allah menciptakan manusia memang hanya untuk taat dan beribadah pada-Nya semata. Sebagaimana dalam surat Adz Dzariyat ayat 56, Allah SWT berfirman, "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku."

Hukum Islam bagi Penghina Nabi

Seluruh ulama di dunia telah bersepakat bahwa menistakan (istihza’) kemuliaan Rasulullah saw adalah dosa besar. Allah SWT berfirman: “Orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih” (QS at-Taubah [9]: 61).

"Sungguh orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah melaknati mereka di dunia dan di akhirat serta menyediakan bagi mereka siksaan yang menghinakan” (QS. al-Ahzab [33]: 57).

Al-Qadhi Iyadh menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan di kalangan ulama kaum Muslim tentang halalnya darah orang yang menghina Nabi SAW. 

Meski sebagian ada yang memvonis pelakunya sebagai orang murtad, kebanyakan ulama menyatakan pelakunya kafir. Abu Bakr al-Farisi, salah satu ulama Syafiiyah menyatakan, kaum Muslimin sepakat bahwa hukuman bagi orang yang menghina Nabi Muhammad SAW adalah bunuh.

Butuh Perisai

Tatkala syariat Islam yang diberlakukan, maka tidak akan ada seorang pun yang berani menghina Nabi SAW karena nyawanya yang akan dipertaruhkan. Umat Islam pun tidak akan digemparkan dengan penistaan demi penistaan terhadap agama yang mereka anut. Inilah bukti betapa saat ini umat membutuhkan penerapan syariat Islam secara sempurna yaitu khilafah.

Khilafah akan menghentikan kejahatan orang-orang yang jahil dengan menegakkan sanksi yang tegas. Kemuliaan Islam, ajarannya, dan simbol-simbolnya pun bisa terjaga. Inilah urgesi pentingnya khilafah sebagai wujud kecintaan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Sebab cinta kepada Allah dan Rasul-Nya menuntut kita untuk taat dengan menjalankan semua syariat-Nya. []


Oleh: Nurjannah S.
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar