Topswara.com -- Penderitaan Muslim di Palestina, khususnya di wilayah Gaza, masih tak kunjung berakhir. Sementara korban jiwa yang berjatuhan akibat ulah penjajah Zionis makin banyak. Lebih parahnya, penyerangan yang dilakukan bukan berhenti sampai disitu, melainkan justru semakin menjadi-jadi, makin bengis dan sadis.
Bahkan siksaan yang dilakukan pun sangat diluar batas kemanusiaan. Kecaman yang datang dari berbagai negara sungguh benar-benar sudah tak dihiraukan.
Namun, ketika umat memberikan argumennya untuk membasmi penjajahan, pihak penjajah justru menolaknya. Ya, karena sejatinya para penjajah akan takut jika segala upayanya berakhir sia-sia bahkan tidak membuahkan hasil.
Sebagaimana penolakan yang dilakukan oleh Netanyahu terhadap solusi penjajahan di Palestina dengan mempersatukan umat di bawah satu kepemimpinan yakni khilafah.
Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada hari Senin malam, tanggal 21 April 2025, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dirinya tidak setuju dengan pembentukan kekhalifahan di pantai Mediterania.
Bahkan, dia memberikan ancaman bagi siapa pun yang berani memberikan serangan terhadapnya akan dia serang balik, baik dari wilayah Lebanon ataupun wilayah yang lainnya. (Arrahmah.id 23/04/2025)
Sementara, mengenai kondisi di Gaza, Netanyahu mengatakan bahwa dirinya dan sekutunya akan melemahkan Hamas, memulangkan para tahanan, dan berusaha mencapai semua tujuan yang dia harapkan.
Selain itu dia tidak akan menerima penegakan Khilafah serta memastikan jika tidak akan ada perang antar saudara di Israel. (Media-umat.info 23/04/2025)
Dari pernyataan Netanyahu tersebut, semakin menyadarkan umat bahwa solusi apapun yang disodorkan oleh Barat bukanlah solusi yang hakiki. Karena, apa yang mereka harapkan sudah terungkap. Dimana mereka bukan ingin menghentikan penjajahan, namun justru ingin melancarkan aksi buruk dan zalimnya itu.
Makin hari, kebohongan Netanyahu dan sekutunya terungkap satu persatu. Apa yang dia katakan sudah tak lagi menjadi kepercayaan. Karena, baik umat Muslim ataupun non-Muslim, telah menyadari bahwa penyebab utama kezaliman yang terjadi di Palestina adalah ulahnya.
Berbagai seruan yang diberikan umat seluruh dunia demi menghentikan ulah Netanyahu dan sekutunya, sebagai bukti atas ketidakpercayaan umat terhadapnya.
Kekecewaan umat terhadap apa yang Netanyahu lakukan terus berlanjut dan tidak pernah berhenti. Berbagai dukungan dan pembelaan untuk Palestina dari umat di seluruh penjuru dunia semakin terasa.
Bahkan, tidak jarang dari kalangan pemuda Eropa yang turun ke jalan dan menyuarakan kekecewaannya terhadap respon pemimpin mereka yang mereka anggap tidak mampu menyelesaikan kezaliman yang terjadi di Palestina.
Hal itu dikarenakan sistem yang diterapkan oleh penguasa Barat dan penguasa-penguasa negeri secara global, merupakan sebuah sistem yang tidak mampu memberikan penyelesaian yang pasti terhadap permasalahan yang terjadi, termasuk penjajahan di Palestina, yakni sistem demokrasi kapitalisme. Lebih mirisnya lagi, penguasa global saat ini justru menjalin hubungan erat dengan penjajah Israel.
Hal itu bisa terjadi, karena sistem yang diterapkan secara global saat ini adalah sebuah sistem yang menghalalkan segala cara demi mendapatkan apa yang diharapkan.
Sistem demokrasi kapitalisme sekularisme merupakan biang dari berbagai permasalahan yang terjadi saat ini. Sistem ini telah berhasil membunuh rasa kemanusian dalam diri manusia.
Akibatnya, para pelaku kejahatan dan kedzaliman dengan lancar dan mudah melakukan aksinya tanpa ada yang mampu menghentikannya.
Namun, tidak bisa dipungkiri, jika kejahatan dan kezaliman apapun yang berusaha ditutupi dengan sedemikian rupa, pada akhirnya tetap akan terungkap juga. Karena ibarat bangkai busuk, lambat laun baunya akan menyebar. Seperti inilah perumpamaan sistem demokrasi kapitalisme sekuler. Sebuah sistem yang rusak, selamanya tetap akan rusak.
Karena, sistem tersebut adalah sistem buatan manusia, bukan buatan Allah SWT. Dimana manusia itu hanyalah seorang makhluk yang memiliki sifat lemah dan terbatas. Sementara, Allah adalah Sang Pencipta Yang Maha Sempurna.
Allah SWt telah menurunkan wahyu berupa Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril yang bertujuan sebagai pedoman bagi kehidupan umat manusia. Didalamnya, juga dilengkapi oleh petunjuk untuk menyelesaikan segala bentuk permasalahan kehidupan termasuk masalah penjajahan.
Sebagaimana dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 190, dimana disebutkan didalamnya kewajiban berjihad sebagai bentuk perlawanan terhadap orang yang telah melakukan penyerangan. Sementara, jihad tidak bisa dilakukan jika tidak ada yang menyatukan mereka secara global dalam satu komando. Dan seseorang yang mampu memberikan komando secara global hanyalah seorang khalifah yang memimpin dalam naungan khilafah.
Mengetahui hal ini, umat semakin mendapat kejelasan bahwa dakwah untuk menyerukan jihad dan khilafah bukanlah hanya sekedar perkataan belaka tanpa adanya aksi yang nyata. Sehingga sudah menjadi keharusan bagi setiap umat untuk menyambut seruan ini dan mewujudkan persatuan umat.
Perlu diketahui, bahwa khilafah bukanlah sebuah angan tanpa harapan, bukan sekedar perkataan tanpa ada kenyataan, dan juga bukan keinginan tanpa ada kepastian. Namun, khilafah adalah ajaran Islam dan merupakan bisyarah dari Rasulullah Saw yang pasti akan tegak. Karena, khilafah adalah janji Allah.
Bahkan, hal itu sudah dibuktikan selama 13 abad lamanya. Dan selama itu juga, umat manusia memiliki kehidupan yang aman, tentram, sejahtera dan terarah. Segala bentuk kejahatan dan kezaliman dengan mudah dibasmi dan dihentikan. Dengan begitu, setiap umat pun pasti merinduakn kehadirannya.
Tetapi, bagi mereka yang ingin tetap melancarkan aksi buruknya akan berusaha menghalangi tegaknya khilafah. Mereka inilah yang disebut dengan musuh Allah. Mereka bukan hanya dari golongan orang yahudi Israel dan penguasa kafir Barat saja, melainkan juga dari para penguasa muslim pengkhianat yang mendukung kejahatan dan kedzaliman demi meraih kekuasaan dan kesenangan dunia.
Umat harus menguatkan aqidahnya dengan turut mengkaji Islam secara menyeluruh dan turut melakukan perjuangan bersama para pejuang kebenaran demi menjemput pertolongan Allah. Merupakan kebutuhan bagi umat untuk bergabung ke dalam sebuah jama'ah yang mengemban Islam ideologis.
Karena, hari ini kerusakan yang disebabkan oleh ideologi kapitalisme begitu tampak jelas. Tidak jarang dari umat Islam sendiri yang justru terjerumus masuk ke dalamnya. Akibatnya, mereka lupa bahkan cenderung tidak tahu, jika Islam sebenarnya bukan hanya sekedar sebuah agama, melainkan juga merupakan sebuah ideologi. Dimana hanya ideologi Islam yang memiliki aturan sempurna dalam setiap aspek kehidupan.
Kebutuhan umat akan khilafah sudah semakin nyata. Namun, untuk mewujudkannya dibutuhkan adanya perjuangan. Sedangkan perjuangan ini harus dipimpin oleh jamaah dakwah yang memperjuangkan Islam ideologis. Karena, perjuangan yang dilakukan oleh sebuah jamaah dakwah ideologis mengikuti metode perjuangan Rasulullah Saw.
Oleh karena itu, spirit perjuangan tersebut harus sampai kepada umat dan mampu membangun kesadaran pada umat. Agar, segala bentuk permasalahan, termasuk penjajahan di Palestina bisa segera dihentikan.
Wallahu a'lam bish-shawwab.
Oleh: Zahra K.R.
Aliansi Penulis Rindu Islam
0 Komentar