Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Generasi Sehat dengan Syariat

Topswara.com -- Krisis kesehatan mental menghantui generasi Z Indonesia saat ini. Generasi Z merupakan tumpuan masa depan dan digadang-gadang akan memimpin Indonesia Emas 2045.

Tetapi, masalahnya banyak generasi muda mengalami masalah kesehatan mental, yang tentunya bisa berdampak sosial dan ekonomi yang berkepanjangan dan merugikan kehidupan mereka di masa yang akan datang jika tidak ditangani sejak dini.

Nilai materialistik dan lemahnya iman di era digitalisasi telah mengakibatkan pemuda hari ini rentan dengan penyakit mental, rentan depresi dan lemah. Terutama media sosial yang membuat mereka jadi sibuk membandingkan diri sendiri dengan pesona sempurna yang diunggah di dunia maya.

"Remaja dengan gangguan mental mengalami gangguan atau kesulitan dalam melakukan kesehariannya yang disebabkan oleh gejala gangguan mental yang ia miliki," terang Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, SU, M.Sc., SC.D., Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK.KMK) UGM, dikutip dari laman resmi UGM, Jum'at (19/1/2024).

Bukti kerusakan terhadap generasi saat ini, jelas membuat kondisi bangsa ini semakin memprihatinkan.

Bukan kapitalisme namanya kalau tidak merusak. Ideologi ini diciptakan adalah untuk mencuci otak manusia dan generasi muda agar mendustakan agama dan mengingkari syariat Allah SWT. Sehingga generasi yang tumbuh dalam sistem kapitalisme menjadi generasi yang mudah ingkar kepada Allah SWT.

Kapitalisme, liberalisme, sekulerisme dan hedonisme jelas membuat kerusakan terhadap generasi saat ini semakin subur. Kapitalisme adalah dalang yang sesungguhnya dari cerita beragam kerusakan pada anak dan generasi.

Kembali pada Syariat 

Islam hadir menawarkan jalan keselamatan bagi seluruh umat manusia. Islam memandang anak sebagai generasi muda yang mempunyai peran vital terhadap kemajuan umat pada masa yang akan datang. 

Melihat potret menyedihkan generasi muda hari ini, umat Islam harus bersegera menyelamatkan mereka agar tidak terus-menerus menjadi korban sistem kapitalisme. 

Umat harus mampu menggambarkan bahwa Islam adalah sebuah tawaran dan solusi. Dan untuk menyelamatkan anak dan generasi dari kebobrokan peradaban kapitalisme tentunya harus diupayakan perubahan mendasar dan sistemis. 

Karena Islam sebagai satu-satunya ideologi yang memiliki tujuan untuk membahagiakan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang tentunya didalamnya ada ajaran-ajaran yang memiliki konsep kesehatan mental. 

Begitu juga dengan kerasulan Nabi Muhammad SAW adalah bertujuan untuk mendidik, memperbaiki dan membersihkan serta mensucikan jiwa dan akhlak.

Di dalam Al-Qur'an banyak ditemui ayat-ayat yang berhubungan dengan ketenangan dan kebahagiaan jiwa sebagai hal yang prinsipil dalam kesehatan mental. Salah satunya surat Yunus ayat 57, artinya:

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman."

Berdasarkan kejelasan ayat Al-Qur'an diatas, jelas bahwa semua tujuan dari ajaran Al-Qur'an (Islam) yang berintikan kepada akidah, ibadah, syariat, akhlak dan muamalah adalah bertujuan dan memiliki peranan sebagai pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan berbahagia. 

Kita merindukan generasi yang potensial yang mendedikasikan waktu dan umurnya untuk Islam. Suasana ini bisa terwujud jika kehidupan ini berada dalam naungan sistem Islam dalam seluruh aspek kehidupan. 

Karena mustahil melahirkan generasi tangguh dalam sistem sekularisme kapitalisme yang jelas nyata menghasilkan generasi rusak seperti saat ini. Dan umat sudah saatnya menyingsingkan lengan untuk bersegera mengubah kondisi saat ini. Memang tidak mudah, tetapi bisa! 

Wallaahu a'lam bi ash-shawwaab. []


Yanti Muslim
Aktivis Muslimah Bogor
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar