Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Yahudi Bukan Penduduk Asli Palestina


Topswara.com -- Sampai saat ini kondisi Palestina masih mencekam, membara, karena tiap waktu bahkan detik, zionis terus melakukan serangan udara. Seakan tanpa ampun, mereka terus memborbardir wilayah Gaza, serangan demi serangan semakin brutal dan gila. 

Bagaimana tidak, Rumah sakit dan pasarpun juga menjadi sasaran pengeboman zionis. Lebih dari 11.078 jiwa warga Palestina meninggal, informasi tersebut diperparah dengan berkurangnya rumah sakit yang tidak bisa beroprasi akibat serangan udara zionis. Serta puluhan ribu korban lainnya terluka. Paling banyak anak-anak dan wanita.

"Israel mengabaikan komunitas internasional, dan terus melakukan serangan terhadap rumah sakit, pusat kesehatan dan tempat penampungan di seluruh Jalur Gaza," dikutip oleh kantor berita Palestina Wafa. detik.news (10/11/2023)

Derita rakyat Palestina sangat memprihatinkan, dengan kondisi yang serba kesulitan, tidak ada sumber air bersih dan listrik yang menjadi kebutuhan utama, semua dihancurkan oleh zionis. 

Sedihnya lagi, santer opini di media sosial yang menyudutkan dan mengkriminalisasi pejuang Palestina. Serta komentar dan pernyataan miring yang membuat persoalan Palestina makin tidak jelas alias kabur. Bahkan ada yang memfitnah pejuang Palestina.

Akibatnya tidak sedikit yang termakan arus opini yang mereka buat, bahwa kemalangan, penderitaan dan kesengsaraan rakyat Palestina itu karena tindakan pejuang Hamas, jadi hamaslah yang harus bertanggung jawab atas rakyat palestina yang menjadi korban kebiadaban zionis. 

Sehingga aksi kebiadaban zionis dianggap benar, karena termasuk aksi mempertahankan diri. Itulah tujuan narasi yang mereka bangun agar eksistensi intenitas yahudi bisa mengklaim tanah Palestina.

Namun realitasnya, yahudi bukanlah penduduk asli Palestina. Mereka hanya imigran, orang asing yang ingin menguasai tanah palestina dengan ide paham zionisme yang kemudian bertransformasi menjadi gerakan internasional yang bertujuan ingin membangun negara di wilayah Palestina.

Sudahlah jatuh, masih tertimpa tangga. Seprti itulah kondisi rakyat Palestina. Puluhan tahun mereka dianiaya dan didolimi oleh zionis israel. Masih saja ada yang mengatakan bahwa sebaiknya rakyat palestina berhijrah, keluar dari negeri mereka, agar selamat. Sebagaimana dahulu Rasulullah hijrah dari Mekkah ke Madinah.

Sesungguhnya itu merupakan perumpamaan yang keliru alias salah. Kenapa salah? Setidaknya ada tiga alasan yaitu: pertama, Islam menyuruh umatnya untuk mempertahankan diri, baik dari ancaman jiwa dan harta. Bahkan Allah SWT memerintahkan untuk melawan serta mengusir penjajah.

Firman Allah dalam surat Al-Baqarah: 191

وَاقۡتُلُوۡهُمۡ حَيۡثُ ثَقِفۡتُمُوۡهُمۡ وَاَخۡرِجُوۡهُمۡ مِّنۡ حَيۡثُ اَخۡرَجُوۡكُمۡ‌ 

"Dan bunuhlah mereka di mana kamu temui mereka, dan usirlah mereka dari mana mereka telah mengusir kamu"

Kedua, Islam mewajibkan umatnya untuk saling ta'awun dalam kebaikan. Misal, saat suatu negeri tidak mampu melawan dan mengusir penjajah maka kewajiban ta'awun meluas ke negeri sekitar. Karena itu negeri-negeri muslim yang dekat dengan Palestina wajib membantu dengan cara mengirim pasukan untuk mengusir penjajah sampai habis.

Sebagaimana Allah SWT sampaikan dalam potongan ayat di surat Al-anfal :72

 وَاِنِ اسْتَنْصَرُوْكُمْ فِى الدِّيْنِ فَعَلَيْكُمُ النَّصْرُ 

"Jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan"

Ketiga, hijrah yang wajib adalah hijrah dari tempat atau negeri kufur ke negeri Islam. Sebagaimana kisah Rasuullah SAW yang hijrah dari Mekkah ke Madinah yang kemudian mendirikan negeri Islam.

Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa peperangan di Palestina bukanlah soal agama melainkan soal kemanusiaan. Karena yang menjadi korban kekejamam Israel bukan hanya umat Muslim.

Namun bagi kita, permasalahan Palestina merupakan soal agama, karena korban genosida yang dilakukan zionis Israel adalah mayoritas saudara seiman. Kehidupan dan harta mereka terancam, bahkan sampai dibunuh dengan keji. Bukankah itu sudah soal agama?

Seperti yang Allah SWT sampaikan pada surat Al-hujurat :10 yang artinya " Sungguh kaum mukmin itu bersaudara"

Rasulullah SAW juga mengingatkan bahwa hubungan sesama muslim itu laksana satu tubuh, jika sebagian anggota tubuh sakit maka anggota tubuh yang lain juga akan merasakan sakit.

Kemudian yang harus kita pahami juga bahwa Palestina merupakan bagian dari umat Islam. Karena masjid Al-aqsha merupakan kiblat pertama, tempat suci ketiga setelah Mekkah Madinah, dan tanah para nabi. Maka dari itu sebagai umat Islam kita wajib menjaga Al-Aqsha yang ada di palestina. Sehingga persoalan Palestina dengan Israel saat ini adalah soal agama. 

Sebagai Muslim yang cerdas harusnya kita paham sejarah Palestina dan Israel. Agar tidak gampang terpengaruh, tidak mudah tertipu oleh opini yang mereka buat. Opini yang malah menjauhkan kita dari agama Allah SWT.

Wallahu'alam bishawab 


Muflihatul Chusnia
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar