Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Siapa yang Pegang Kendali Identitas Yahudi?


TopSwara.com – Entitas Yahudi tidak sekuat yang kita bayangkan. Kebutuhan air bersih mereka dipasok dari Yordania. Kebutuhan minyak mereka dipasok dari Kazakhstan, Azherbaijan dan Nigeria. Lebih dari separuh kebutuhan minyaknya dipasok dari ketiga negara itu.

Meskipun Zionis baru-baru ini menemukan gas alam, namun jika menyangkut minyak, mereka harus mengimpor seluruh konsumsi minyak hariannya, yaitu 250.000 barel per hari (b/d).

Kazakhstan sendiri memasok 30% konsumsi minyak Israel. Peran penguasa Muslim dalam memenuhi kebutuhan minyak Entitas Zionis tidak hanya berhenti sampai di situ. Karena Zionis tidak berbagi perbatasan dengan para pemasok minyaknya, bagaimana mereka bisa mendapatkan minyaknya?

Minyak Kazakhstan dan Azherbajan sampai ke entitas Zionis melalui pipa Baku-Ceyhan dan Kirkuk-Ceyhan yang melintasi Turki. Turki memainkan peran sentral dalam transfer energi ke penjajah Zionis.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada banyak perbincangan sengit dari para penguasa Muslim, mereka memiliki kekuatan yang dapat menghentikan mesin militer genosida Zionis.

Mengapa ini penting? Karena minyak merupakan hidrokarbon yang penting bagi negara-negara industri modern dan meskipun Timur Tengah diberkati dengan minyak, namun tidak satupun ini terdapat di wilayah pendudukan Palestina.

Andai Kazakhstan, Azherbajan, Nigeria menghentikan pasokan minyak untuk Israel, begitu juga Turki, menutup saluran untuk membawa minyak dari ketiga negara itu ke Israel, ditambah pasokan air bersih dari Yordania ditutup, apa yang terjadi?

Ini seperti yang dilakukan oleh Rusia dengan menyetop pasokan gas ke Eropa, maka Eropa pun kelimpungan. Dari sini kita tahu, bagaimana pengkhianatan penguasa kaum Muslim terhadap Palestina, khususnya Gaza

Di sisi lain, pembantaian yang dilakukan oleh entitas Yahudi ini juga merupakan cara Allah membuka semua topeng penguasa di dunia Islam.

Di sisi lain, Allah juga menyiapkan makhluk dan generasi terkuat dan terbaik untuk mengemban risalah-Nya yang dulu pernah diemban oleh orang-orang Arab di Jazirah Arab. Ini persis seperti isyarat Nabi tentang kembalinya Khilafah di Baitul Maqdis, peperangan akhir zaman di sana. []


Oleh: K.H Hafidz Abdurrahman MA
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar