Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sekularisme Membuat Nasib Perempuan dan Anak Makin Tidak Aman


Topswara.com -- Keamanan masyarakat dalam suatu negara memang sangat dibutuhkan. Namun, di negeri sekuler saat ini, keamanan sangat mahal harganya, apalagi terhadap perempuan dan anak-anak yang kerap sekali dianggap lemah, bahkan tidak jarang sering menjadi korban kekerasan dan kejahatan lainnya.

Seperti baru-baru ini diangkat media, yaitu kasus perempuan di Bekasi yang dimutilasi. Korban dibunuh, kemudian dimutilasi oleh seorang laki-laki yang diduga teman dekat korban. Dan kasus pilu lainnya adalah penculikan anak perempuan di Jakarta (Malika), kini mendapat perlakuan kasar dari penculik (pemulung), yang ternyata mantan narapidana pencabulan anak.

Sungguh miris, kalau kita lihat keadaan anak-anak dan perempuan saat ini. Mereka kaum lemah yang selalu jadi sasaran untuk dijadikan korban. Mereka seharusnya mendapatkan perlindungan dan dipenuhi kebutuhannya. Namun, dalam negeri sekuler hari ini, mereka dalam keadaan bahaya dan tidak aman.

Nah, kalau kita mau berpikir, kenapa saat ini banyak sekali peristiwa nahas yang menimpa perempuan dan anak-anak? Ini diakibatkan karena sistem sekuler yang diadopsi negara di negeri ini, mencampakkan hukum Allah SWT. Dengan cara menerapkan hukum berdasarkan akal manusia, untuk menyelesaikan berbagai macam perkara dalam kehidupan.

Kita pasti tahu, akal sangat terbatas untuk memutuskan hukum dalam suatu perkara, serta mudah sekali berubah-ubah sesuai keinginan manusia yang menguasainya. Seperti yang diperlakukan oligarki saat ini, dengan berdasarkan hukum sekuler yang diterapkannya. Di mana hukum tersebut dipandang berat sebelah, tajam pada kalangan rakyat, tumpul pada kalangan pejabat dan para penguasa lainnya.

Hukum yang diterapkan, tidak menimbulkan efek jera. Misal, pelaku penculikan hanya dikurung dalam beberapa waktu singkat saja. Sehingga, ketika keluar ia akan terus melakukan kejahatan yang sama bahkan lebih parah. Na’udzubillah.

Lantas, bagaimana supaya perempuan dan anak-anak merasa aman? Perlu ada dukungan dari beberapa pihak yaitu: keluarga, masyarakat, dan negara. Dalam lingkungan keluaga, orang tua seharusnya, benar-benar menjaga putra-putri mereka, terutama terhadap orang-orang asing yang datang. Karena pada zaman ini, banyak sekali para penculik anak yang bermodus sebagai pemulung, pengamen, peminta-minta dan lain-lain.

Termasuk juga perempuan yang sudah akil balig dan dewasa, seharusnya, mampu menjaga diri. Dengan tidak mudah berkenalan kepada orang asing, serta menjauhi pergaulan bebas antara laki-laki dan perempuan (berkhalwat). Karena terkadang dari pergaulan bebas inilah kejahatan bisa saja terjadi, dan kebanyakan korbannya adalah perempuan.

Dalam kehidupan masyarakat, seharusnya ikut berperan dalam menjaga orang-orang disekitarnya. Dengan tidak bersikap individualistis, senantiasa mengawasi keadaan masyarakat, jika melihat tindakan yang mencurigakan atau pergaulan yang menyimpang maka segera untuk mencegahnya, atau melaporkan kepada Ketua RT dan dukuh setempat. Dengan tujuan amar makruf nahi mungkar dalam masyarakat.

Negara, yang harus lebih berperan aktif dalam mengatasi semua problema dan masalah dalam kehidupan umat. Sudah sepantasnya, seorang kepala negara saat ini, mengurusi dan melindungi masyarakat termasuk kepada anak-anak dan perempuan. 

Dengan cara menutup semua pintu jalan yang mengarah pada pergaulan bebas, serta mengawasi segala tindakan, termasuk menutup rapat dan mengontrol media yang berbau pornografi yang akan menjurus pada tindakan kejahatan, agar tidak mudah diakses oleh khalayak.

Dengan demikian, sudah terbukti hukum sekuler tidak bisa membawa umat manusia kepada ketenangan dan keamanan yang hakiki. Serta pada hakikatnya akan merusak kepribadian sebagai seorang hamba di mata Allah SWT.

Sungguh, tidak ada solusi selain menerapkan hukum Islam di negeri ini. Karena, jika tidak, maka perempuan dan anak akan terus dalam bahaya dan tidak aman, selama sistem sekuler masih bercokol menguasai negara. Sebaliknya, jika hukum Islam diterapkan secara kaffah, bukan hanya anak dan perempuan saja yang merasa aman termasuk umat secara menyeluruh pun akan sejahtera. InsyaAllah. []



Oleh: Mariyam Sundari
Aktivis Penggerak Perubahan
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar