Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Permohonan Iblis pun Allah Kabulkan, Apalagi Doa Hamba-Nya yang Beriman


Topswara.com -- Banyak orang yang berdoa kepada Allah SWT acapkali berputus asa saat doa-doanya seolah tak kunjung Allah SWT kabulkan. Padahal jelas, mustahil Allah SWT mengabaikan doa-doa hamba-Nya yang beriman. Sebabnya, Allah SWT sendiri yang memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman untuk berdoa kepada-Nya.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡ ۚ

Tuhan kalian berfirman, "Berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan doa kalian." (QS Ghafir [40]: 60).
 

Berkaitan dengan itu, Imam al-Qurthubi rahimahulLaah menukil pernyataan Sufyan ats-Tsauri rahimahulLaah: "Tidaklah Allah SWT memerintah (kita) untuk meminta (berdoa) kepada-Nya kecuali pasti Dia akan memberi (kita)." (Al-Qurthubi, Tafsiir al-Qurthubii, 5/165).

Di sisi lain, menarik apa yang dinyatakan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahulLaah:

لا يمنعنّك سوء ظنك بنفسك ، وكثرة ذنوبك أن تدعو ربك فإنه أجاب دعاء إبليس حين قال: رب فأنظرني إلى يوم يبعثون؛ قال إنك من المنظرين

Janganlah prasangka burukmu kepada dirimu dan banyaknya dosa-dosamu menghalangimu untuk berdoa kepada Tuhanmu. Sebabnya, Allah SWT pun telah mengabulkan doa Iblis saat dia bermohon kepada-Nya, "Tuhanku, tangguhkanlah (umur)-ku hingga saat mereka (manusia) dibangkitkan (dari alam kubur)." Allah SWT berfirman (mengabulkan permohonan Iblis), "Sungguh kamu termasuk golongan yang diberi tangguh (sampai Hari Kiamat)."(Ibnu Hajar, Fath al-Baari, 11/168).

Jelas, Iblis saja yang notabene makhluk yang paling Allah SWT murkai karena pembangkangannya kepada-Nya Dia kabulkan permohonannya (tidak ditolak). Apalagi kita, sebagai hamba yang beriman, yang berusaha selalu taat kepada-Nya. Pasti doa-doa kita Allah SWT kabulkan.

Alhasil, yuk tetap dan teruslah berdoa kepada Allah SWT. Jangan ragu dan mudah berputus asa. Allah SWT pasti memberi kita, yang terbaik untuk kita. Entah dalam bentuk apa. 

Wa maa tawfiiqii illaa bilLaah 'alayhi tawakkaltu wa ilayhi uniib.[]


Oleh: Ustaz Arief B. Iskandar
(Khadim Ma'had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar