Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Berulangnya Kasus Bunuh Diri Remaja, Buah dari Sekularisme



Topswara.com -- Kasus bunuh diri remaja semakin sering kita dengar. Seolah hal ini menjadi berita yang tidak aneh lagi. Bahkan,  karena seringnya terdengar sehingga masuk di dalam pemberitaan media, baik itu online maupun media  cetak.

Seperti yang terjadi baru - baru ini dilansir dari Hops.ID,  karena tidak lolos di PTN impian, siswi di Semarang bernazar bunuh diri. Kasus ini  berawal dari kiriman di akun Twitter @utbkfess, sender atau pengirim menyampaikan bahwa adiknya yang saat itu sedang menunggu pengumuman kelulusan masuk perguruan tinggi, memiliki nazar jika ia benar diterima di PTN impiannya ia akan memberi santunan untuk anak yatim. Jika ia tidak lolos, ia pun memiliki nazar lainnya.

Si kakak mengetahui nazar itu. Setelah mengetahui hasil kelulusan, si kakak khawatir dengan keadaan adiknya tersebut. Ia mengatakan adiknya bernazar jika diterima di UGM akan  memberikan bantuan santunan kepada anak yatim, sedangkan jika tidak diterima, ia akan suicide (bunuh diri).

Mengetahui hasilnya gagal dan pesan terakhir adiknya yang membuat khawatir, kakaknya meminta saran ke nitizwn melalui akun medsosnya. Sang adik dikabarkan menghilang, sehingga kiriman dibuat untuk meminta bantuan netizen untuk mencari adiknya tersebut. Selang beberapa jam, seorang pengirim yang mewakili kiriman sebelumnya menyampaikan bahwa adik yang sempat hilang itu ternyata sudah mengakhiri hidupnya.

Seperti juga pemberitaan  di media  Kompas.com.  Seorang remaja laki-laki yang tinggal di Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, ditemukan tewas gantung diri pada Minggu (8/5/2022). Kapolsek Cikarang Pusat Ajun Komisaris Polisi Awang menjelaskan, korban mengakhiri hidupnya diduga karena mengalami depresi. Anak tersebut diketahui tinggal sama neneknya karena bapak ibunya sudah bercerai.

Melihat berbagai fakta yang terjadi tentang kasus bunuh diri remaja saat ini. Dapat kita bayangkan betapa mudahnya mereka bertindak. Sehingga nyawanya sendiri pun seolah tidak ada artinya dan mereka bebas melakukan tindakan yang mereka ambil. Memang tidak bisa kita pungkiri hal ini terjadi karena sistem kehidupan yang saat ini berlaku dalam kehidupan. Yaitu sistem sekuler, demokrasi kapitalis. 

Akibat Sistem Sekuler Demokrasi  kapitalis

Sistem sekuler yaitu mencampakkan aturan agama Islam ( Allah SWT) dalam kehidupan. Agama sengaja dijauhkan dalam sistem kehidupan. Akibatnya, problematika dalam kehidupan tidak mampu diselesaikan. Sehingga standar kehidupan tidak jelas,  tidak sesuai dengan aturan agama Islam ( perintah Allah SWT). Tidak ada standar halal dan haram dalam perbuatan,  yang ada hanya pelanggaran syariat terus terjadi. Sehingga generasi saat ini  tidak mempunyai arah tujuan hidup yang terarah. Dimana banyak  kita jumpai  anak muda yang mudah galau dan frustasi.

Belum lagi, buah dari sistem sekuler ini adalah demokrasi yang memang masih dipertahankan dalam sistem bernegara atau politik. Agama memang sengaja dijauhkan dalam politik negara. Demokrasi liberal (atau demokrasi konstitusional) adalah sistem politik yang menganut kebebasan individu.

Sistem sekuler demokrasi kapitalis adalah sistem yang telah menjadikan generasi kita lemah, yang hanya menjadi generasi 5 F (Film, Food, Fun,  Fashion dan Faith dan 2 S ( Singing dan Song). Standar kehidupan hanya materialis. Hingga generasi saat ini terjebak bagaimana menjadi viral, bagaimana mengejar kesuksesan hanya dalam hal materi. Inilah potret generasi muda saat ini.

Kenyataannya dalam sistem kapitalis ini, generasi kita hanya akan menjadi mesin pencetak uang semata. Hingga generasi saat ini terkadang mati - matian serta berlomba-lomba untuk meraih nya. Sehingga banyak generasi terbebani dan akhirnya menjadi depresi.  Dan mengambil jalan pintas, ataupun keputusan yang mereka anggap satu - satunya jalan untuk menyelesaikan permasalahan mereka.

Islam Solusi Hakiki

Dengan banyak fakta - fakta yang terjadi maka butuh sistem yang mampu untuk menyelesaikan berbagai permasalahan generasi saat ini, yaitu sistem Islam.

Di dalam sistem Islam, generasi muda yang memang dipersiapkan untuk menjadi agen of change. Tentunya generasinya harus menjadi generasi yang mempunyai tsaqafah Islam yang kuat guna untuk membentuk kepribadian yang sesuai dengan kepribadian Islam, dan nafsiyahnya sesuai dengan pola fikir Islam.

Generasi yang dibentuk dengan tsaqafah Islam, akan menjadi  generasi tangguh sebagaimana sejarah telah mencatat dengan tinta emas bagaimana para pemuda terdahulu memimpin peradaban dunia dan dapat menaklukkan benteng konstantinopel oleh Muhammad Al Fatih yang masih muda.

Dengan menghadirkan peran agama Islam dalam kehidupan.  Inilah yang akan menjadi benteng untuk melindungi mereka dari tsaqafah asing yang merusak. Sehingga generasi yang dibentuk dalam sistem Islam terarah, mempunyai fisik yang kuat serta tidak mudah tercekoki dengan peradaban Barat yang membuat mereka lemah. Para pemuda  tidak hanya menjadi generasi plagiat, ataupun generasi yang mengejar kesuksesan individu materialis secara instan.

Hal ini hanya dapat terwujud dalam peradaban Islam dengan ideologi Islam yang memimpin peradaban.

Wallahu a'lam bisshawab.


Oleh: Emmy Rina Subki

(Sahabat Topswara)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar