Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Riba Bikin Ekonomi Dunia Tidak Stabil

Topswara.com -- Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto mengatakan, riba membuat ekonomi dunia selalu dalam ketidakstabilan. 

“Riba itu telah membuat ekonomi dunia ini selalu dalam ketidakstabilan setidaknya setiap kurun waktu lima tahun sekali,” tuturnya dalam video pendek berjudul Anomali dan Lingkaran Setan Sistem Ekonomi Ribawi di kanal YouTube Aspirasi News, Selasa (31/05/2022).

Ia menjelaskan bahwa riba adalah akar permasalahan yang sangat dalam praktik keuangan. 

“Secara ekonomi sudah dibuktikan oleh satu penelitian yang dilakukan oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) bahwa karena riba maka dalam seratus tahun ini ekonomi dunia selalu mengalami krisis,” ungkapnya.

Ia mengutip firman Allah dalam QS. Al Baqarah: 275,

 ...اَلَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوْمُوْنَ اِلَّا كَمَا يَقُوْمُ الَّذِيْ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطٰنُ مِنَ الْمَسِّۗ 

“Itu menunjukkan memang riba tidak pernah membuat ekonomi menjadi stabil. Orang-orang yang memakan riba itu seperti orang-orang yang terkena tekanan penyakit jiwa, seperti orang mabuk. Kalau dalam statistik ada yang namanya random work, jadi dia tidak pernah bisa tegak, dia selalu gontai,” imbuhnya.

Kemudian ia melanjutkan bahwa riba menciptakan tatanan ekonomi yang tidak adil. 

“Karena riba ini selalu berpihak kepada pemilik modal. Dia meminjamkan uang, dia duduk manis, dia selalu mendapatkan kembalian dan kelebihan. Sementara yang meminjam dia harus banting tulang, berusaha sekeras-kerasnya untuk mengembalikan dan memberikan kelebihan atau bunga,” paparnya.

Oleh karena itu ia mengatakan, tidak heran jika lembaga-lembaga keuangan atau pemilik modal dalam tatanan ekonomi keuangan ribawi selalu dalam posisi unggul dan kuat.

“Sementara yang menjadi peminjam itu dalam posisi yang lemah, bahkan suatu ketika dia akan bisa hancur sehancur-hancurnya ketika usahanya gagal. Seluruh jaminan ditarik ditambah dengan bunga yang bertumpuk-tumpuk. Ketidakadilan ekonomi ini yang tiap hari semakin menjerat tatanan ekonomi dunia termasuk di negeri ini,” terangnya. 

Kemudian ia mengutip firman Allah SWT,

 ...فَإِن لَّمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ... 

(QS. Al Baqarah: 278).

“Tidak ada kemaksiatan yang keras dilarang dan itu disikapi oleh Allah dan Rasul-Nya melebihi riba, sampai-sampai Allah dan Rasul mengumumkan perang,” terangnya. 

“Kepada para pemraktik riba karena itu kita harus membangun tekad bulat untuk meninggalkan riba sejauh-jauhnya agar hidup kita hidup yang berkah. Ekonomi kita, ekonomi yang berkah. Penghasilan kita, penghasilan yang berkah. Dan insya Allah masyarakat dan negara juga berkah, negara yang jauh dari maksiat selalu diikuti taat kepada Allah,” pungkasnya. [] Alfia Purwanti
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar