Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bisa Jadi Inilah Penyebab Kegagalan


Topswara.com -- Susah mendapatkan keinginan, sulit memenuhi kebutuhan, dan harapan kandas di tengah jalan. Pernahkah mengalami hal yang serupa? Bisa jadi masalahnya terletak dalam diri kita. Ketika kita kita gagal memaknai apa itu kebahagiaan, apa itu kegagalan, dan apa itu kesuksesan?

Sebagai hamba Allah Subhanahuwa wata'ala, definisi bahagia cukup sederhana. Bukan mereka yang senantiasa tampil glamor di berbagai kesempatan. Bukan mereka yang memiliki kekayaan dan kemewahan. Bukan pula mereka yang memiliki pasangan yang cantik atau tampan. Bukan juga mereka yang memiliki rentetan gelar pendidikan. 

Sungguh, definisi bahagia adalah ketika ia mampu mengenal siapa dirinya, siapa Rabb-nya, untuk apa ia hidup di muka bumi, dan esok mati akan ke mana? Ketika peta konsep kehidupan itu terbentuk dalam diri seorang hamba, dia akan menemukan makna kebahagiaan hakiki. 

Apa itu makna kebahagiaan hakiki? Ketika ia memiliki keyakinan yang mantap dan ridha mengatur kehidupannya dengan aturan dari Yang Maha Pencipta. Ya, makna kebahagiaan adalah ketaatan alias ketakwaan. Ketika seseorang memahami arti kebahagiaan, ia mampu mengukir kesuksesan hidupnya dan terhindar dari kegagalan hidup di dunia dan akhirat. 

Apa guna harta melimpah, tetapi diperoleh dari cari yang haram? Apa guna memiliki pasangan yang rupawan tetapi keluarga serasa kering dalam kehampaan? Apa guna rentetan gelar jika tidak digunakan untuk menolong agama Allah Subhanahuwa wata'ala? Apa guna kita hidup jika tidak digunakan untuk bertakwa dan bertakwa?

Astaghfirullah, sungguh ketika hidup tidak berada dalam jalur ketaatan, tanpa sadar kita hanya memperturutkan hawa nafsu. Ketika memiliki keinginan hanya mengejar kenikmatan dunia yang tiada habisnya. Keinginan seolah susah didapat, karena tak pernah puas. Kebutuhan seolah tak pernah tercukupi karena standarnya bukan ketakwaan.

Hidup gagal karena terperdaya hawa nafsu. Hidup gagal karena gagal merumuskan kebahagiaan hakiki. Hidup gagal karena lupa akan hari akhir, hari ketika semua orang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Hidup hanya sekali, jangan sampai gagal. Isi dan penuhi kehidupan kita dengan ketaatan. Kuatkan akidah kita dengan mengikuti kajian keislaman dan berkumpul dengan orang-orang shalih. Semoga Allah Subhanahuwa wata'ala meneguhkan ketakwaan kita, aamiin.[] Ika Mawarningtyas

Narasi ditayangkan di video pendek YouTube Ngaji Shubuh TV: https://youtube.com/c/ngajishubuh 
Simak, like, dan subscribe!
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar