Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Maraknya Tindakan Kekerasan Pada Anak


Topswara.com -- Tindakan kekerasan pada anak di bawah umur, kian bertambah saja, seperti yang  terjadi di Cangkudu.

Sungguh biadab perilaku seorang ayah yang tinggal di Kampung Cangkudu, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang. Ia tega memperkosa anak kandungnya sendiri, hingga kini hamil 11 minggu.

Pria berinisial S, 48, ini akhirnya ditangkap polisi, setelah korban berinisial YT, 14, menceritakan kejadian itu kepada kakaknya.

Kapolsek Balaraja Kompol Heri Fitriyono mengatakan, aksi bejat pelaku itu sudah kerap dilakukan berulang kali. Terakhir dia melakukan tindak itu pada Jumat (TANGERANGNEW.com, 25/2/22).

Tidak pernah menyangka kalau hal ini juga terjadi di lingkungan yang bisa dibilang lumayan dekat dengan rumah. Tindakan kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur yang belakangan ini memang marak diberitakan tidak hanya berita cetak maupun online semakin bayak saja. 

Sejatinya seorang ayah adalah pelindung bagi anaknya. Namun justru dengan teganya melakukan tindakan pemerkosaan terhadap anaknya sendiri. Hingga anak hamil 11 minggu, sungguh sangat miris sekali keadaan hidup di dalam sistem saat ini.  

Mengapa semakin hari kejadian tindakan kekerasan terhadap anak semakin banyak saja? Karena pelaku tidak diberi hukuman jera. Sehingga mereka tidak takut dan mengulangi perbuatan mereka lagi.

Seandainya kita hidup dengan sistem Islam mungkin kejadian ini tidak akan tumbuh subur di dalam masyarakat kita karena mereka merasa jera dan takut  dengan hukuman apa yang akan mereka terima.

Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan". (QS At Tahrim: 6)

Rasulullah SAW bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawabannya dan demikian juga seorang pria adalah seorang pemimpin bagi keluarganya dan akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya.”  (HR Bukhari)

Dari hadis di atas kita bisa menyimpulkan seorang ayah adalah kepala rumah tangga dia adalah seorang pemimpin di dalam keluarganya. Lalu bagaimana dengan orang tua yang zalim dan tega terhadap anaknya karena melakukan tindakan kekerasan seksual dan dosa sebagai pemimpin karena dia tidak mampu menjalankan dan menjaga keluarga? Bahkan malah ia menjadi penyebab keluarganya masuk kedalam api neraka kerena perbuatannya. 

Semua karena sistem kapitalis yang diterapkan membuat pemerintah abai, lalai dalam meriayah umat. Alhasil ayah yang seharusnya menjaga, melindungi, dan memberikan kasih sayang pada anak perempuannya justru di nodai dengan perbuatan bejat sang ayah. 

Begitulah pentingnya sebuah sistem karena ia adalah pondasi dalam membentuk akidah umat. Maka kewajiban kita untuk melakukan perubahan sistem sehingga bisa menerapkan sistem yang sesuai fitrah manusia. Sistem yang telah terbukti mampu menjamin keamanan semua kalangan masyarakat baik Muslim maupun nonmuslim. Sistem Islam yang bersumber dari Al-Qur'an dan sunah.

Wallahu a'lam bishshawab 


Oleh: Ermawati
(Pemerhati Umat, dan Aktivis Dakwah Ideologis)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar