Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Allah Menolong Para Pengemban Dakwah Sebagaimana Nabi dan Rasul


Topswara.com -- Ustaz Wandra Irvandi, M.Sc. menyampaikan, pertolongan Allah yang senantiasa diberikan kepada Nabi dan Rasul, juga akan diberikan kepada para pengemban dakwah. 

"Apa yang didapatkan Nabi dan Rasul, ketika mendapatkan pertolongan dari Allah SWT, maka pengemban dakwah juga insya Allah nantinya akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT," ungkap pengisi rubrik nafsiyah di YouTube Ngaji Shubuh, Ahad (6/3/2022). 

Ia membacakan ayat Al-Qur'an yang menerangkan hal tersebut, di antaranya surat Ghafir: 5 yang artinya:
"Sesungguhnya Kami menolong Rasul-Rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)."

Ia menjelaskan, pertolongan Allah kepada Nabi dan Rasul bisa dalam tiga bentuk. Pertama, pertolongan atas diri Nabi dan Rasul dalam menghadapi kaumnya, para penentangnya, dan orang-orang yang durhaka. 

"Artinya, pertolongan atas diri Nabi dan Rasul bersangkutan. Langsung Allah menolong Nabi dan Rasul. Misalnya, Allah timpakan azab, bencana, bagi para orang-orang yang menentang dakwah," paparnya. 

Ia memberikan contoh bentuk pertolongan yang pertama adalah pertolongan Allah pada Nabi Luth AS dan Nabi Nuh AS, di mana Allah mendatangkan musibah dan bencana pada kaumnya. Hal tersebut sebagaimana terdapat dalam Al-Qur'an 
Surat Al-Anbiya':76, yang artinya:
"Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa, dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar."

Dijelaskan juga dalam  Al-Qur'an Surat Al-'Ankabut: 30 yang artinya: Luth berdoa: "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu". Allah mengabulkan doa Nabi Luth AS dengan mengazab kaumnya yang berbuat kerusakan itu. 

Contoh lain, Allah SWT menolong Nabi Musa AS, ketika dikejar-kejar oleh orang-orang yang durhaka, yaitu Fir'aun dan pasukannya. Itulah pertolongan atas diri Nabi dan Rasul dalam menghadapi kaumnya yang menolak dan menentang. 

Kedua, Allah menolong dakwah atau pemikiran yang diemban oleh Nabi dan Rasul. Misalnya, bagaimana Allah membantah pernyataan orang-orang yang durhaka. Pertolongan yang diberikan Allah SWT kepada Rasulullah SAW dalam bentuk kedua, antara lain masuk Islamnya orang-orang Arab maupun non-Arab, juga dengan mendatangkan kaum Anshar untuk membela dakwah dan pemikiran-pemikiran Islam. Begitu pun bentuk pertolongan ini diberikan kepada Nabi dan Rasul lain, dengan berimannya kaum Nabi dan Rasul tersebut. 

Ketiga, pertolongan atas diri Nabi dan Rasul, sekaligus pertolongan atas dakwah dan pemikiran secara bersamaan. 

"Nah, satu sisi Allah memberikan  azab pada kaum yang menolak, di sisi lain Allah datangkan orang yang  beriman, yang mau menolong dakwah, membela, berjuang, bersama para Nabi dan Rasul itu. Inilah yang Rasulullah SAW dapatkan," tuturnya. 

Terkait dari mana datangnya pertolongan itu, ustaz menerangkan bahwa pertolongan itu hanya bersumber dari Allah SWT. 

"Ada kalanya pertolongan diberikan secara langsung oleh Allah SWT, adakalanya melalui perantara manusia. Misalnya, melalui sebuah kelompok di tengah-tengah umat yang memberikan pertolongan kepada Nabi dan Rasul, atau melalui perantara manusia lain untuk menolong dakwah Nabi dan Rasul," ungkapnya. 

"Jadi, pertolongan Allah juga bisa datang melalui perantara manusia. Nah, di sini peluang kita menjadi manusia yang mau menolong agama Allah, " ujarnya. 

Lebih lanjut Ustaz mengulas, bagaimana Rasulullah SAW mendapatkan pertolongan Allah SWT melalui perantara manusia, yaitu kaum Anshar. 

Sebagaimana dikisahkan dalam Al-Qur'an Surat Al Anfal: 72, artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan, kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."

Ia pun menerangkan, mengemban dakwah pada dasarnya adalah aktivitas Nabi dan Rasul. Tugas Nabi dan Rasul adalah menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada manusia. 

"Oleh karena itu, sudah seharusnya dan sepatutnya kita menjadikan para  Nabi dan Rasul itu sebagai teladan dan contoh nyata, baik dalam perkara ushul (akidah), perkara syariah, termasuk juga dalam perkara dakwah," ulasnya. 

Ustaz juga memaparkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW merupakan Nabi terakhir yang Allah utus kepada manusia. Beliau mendapatkan wahyu berupa Al-Qur'an, yang menutup risalah-risalah Nabi sebelumnya. 

"Tugas kita sebagai penerus, pengemban dakwah, menyampaikan Al-Qur'an, Al-Hadis, menyampaikan Islam ke tengah-tengah umat manusia. Kita jadikan contoh adalah perilaku, perbuatan, serta teladan dari Rasulullah SAW," paparnya. 

"Jadi, sebagaimana Allah Menolong Nabi dan Rasul, maka Allah juga akan menolong orang-orang mukmin. Termasuk di antaranya, para pengemban dakwah. Mereka yang senantiasa beriman, berpegang teguh kepada hukum Allah, menaati perintah Allah dan menjauhi larangan Allah, serta mengikuti para Nabi dan Rasul," pungkasnya. [] Binti Muzayyanah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar