Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Terjerat dalam Lembah Hitam Karena Ekonomi



Oleh: Rismawati, S.Pd. 
(Pemerhati Sosial dan Member AMK)

Topswara.com -- Lagi-lagi, kita di sajikan berita yang memilukan. Indonesia yang terkenal kaya, konon katanya tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Namun, kenapa tidak mampu memberikan kesejahteraan pada rakyatnya hingga lapangan pekerjaan pun tidak dapat menampung mereka yang masih menjadi pengangguran. 
Karena itu, banyak para pemuda pengangguran akhirnya terjerumus ke dalam lembah hitam. Semata-mata demi mencukupi kehidupannya dan memperbaiki ekonomi keluarga. Niat hati untuk membahagiakan keluarga dengan penghasilan yang akan mereka dapat, namun justru terjerat oleh lembah hitam yang menghinakan diri dan keluarga.
Sebagai mana yang terjadi di Sulawesi Tenggara, tepatnya di kota Kendari, Kecamatan Wua-Wua, Kelurahan Mata Iwoi. Seorang pemuda yang berinisial RA umur 23 tahun, telah di ringkus oleh Satuan Reserce Narkoba (Satresnarkoba) Polres Kota Kendari pada hari Jumat tanggal 14 Januari 2022, tepat pada jam 18.00 WITA. RA diringkus oleh Satresnarkoba, karena dia tertangkap basah melakukan pengedaran narkoba. RA mengaku bahwa dia nekat menjadi pengedar sabu-sabu karena di iming-iming hadiah uang lima juta. Mengingat dirinya yang tidak punya pekerjaan di tambah lagi perekonomian keluarga yang tidak mencukupi yang akhirnya membuat RA terpaksa menjadi pengedar barang haram tersebut. (telisik.id, 21/01/2022)
Dalam sistem demokrasi, rakyat banyak di iming-imingi dengan kesejahteraan serta lapangan kerja. Namun faktanya demokrasi yang menganut kapitalisme yang pada dasarnya telah menjauhkan agama dari kehidupan mendorong mereka untuk ingkar dengan janji yang mereka buat sendiri. Sehingga barang-barang haram pun bebas di perjual belikan di tanah air yang tercinta ini. Alhasil para pengangguran terjerat dengan lembah hitam dengan dorongan kebutuhan ekonomi.
Seolah tidak punya pilihan lain selain harus menjadi pengedar narkoba. Bukan hanya karena di pengaruhi oleh faktor ekonomi saja, tetapi semua terdorong karena lemahnya iman pada setiap insan yang pemikirannya telah di masuki pemahaman kapitalisme yang dari awal memisahkan agama pada kehidupan masyarakat. Alhasil ketika masyarakat tak punya pilihan lain untuk mendapatkan penghasilan mereka akhirnya menjerumuskan diri sendiri ke dalam kegiatan yang haram.
Berbeda dengan sistem Islam yang mengatur kehidupan manusia mulai dari bangun tidur hingga membangun negara. Dalam Islam, agama tidak boleh dipisahkan dari kehidupan manusia, karena Allah menciptakan manusia di sertakan dengan aturan yang harus manusia jalankan. Oleh karena itu, ketika manusia memahami dirinya di ciptakan Allah untuk mengikuti aturan yang Allah ciptakan bersamaan dengannya. Maka ia akan sadar bahwa mengedarkan narkoba adalah sesuatu perbuatan yang haram dan mengundang murkanya Allah.
Di luar dari itu, seorang pemimpin dalam Islam, paham betul tugasnya sebagai seorang pemimpin yang telah di amanahkan dalam pundaknya sebuah tanggung jawab yang besar. Yaitu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat yang ia pimpin. Bagi rakyat yang kekurangan biaya hidup, maka pemimpin berkewajiban untuk memberikan biaya dari baitul maal kemudian membangun lapangan kerja sebanyak-banyaknya untuk memperkerjakan para pemuda atau laki-laki yang telah menikah yang belum memiliki pekerjaan. Dengan begitu, maka tidak akan ada lagi di dapati pengangguran atau pengedar narkoba demi mencukupi kehidupan mereka.
Oleh karena itu, sebagai kaum Muslim, kita memiliki kewajiban untuk memahami dan mempelajari aturan-aturan yang Allah buat untuk manusia. Kemudian mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak lupa senantiasa berdakwah demi kembalinya peradaban Islam yang gemilang. Sebab hanya dengan penerapan syariah Islam, seluruh kaum muslim akan mampu mengecap manisnya kesejahteraan hidup. 

Wallahu a’lam bishawab
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar