Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Penyebab Kerusakan Remaja


Topswara.com -- Analisis Mutiara Umat Institute Anita Puspa Sari angkat bicara terkait dengan fenomena kondisi remaja saat ini kepada Topswara, Senin (7/2/2022).

"Kondisi remaja saat ini sangat memprihatinkan, jauh dari generasi harapan untuk menjadi agent of change, gaya hidup remaja saat ini pun sangat terlihat liberal," jelasnya.

Kak Anita, sapaan akrabnya, menambahkan bahwa ada banyak faktor menyebabkan kerusakan remaja. Pertama, faktor internal yang meliputi naluri baqa' (ingin eksis). "Banyak remaja yg ingin eksis sehingga tanpa di sadari mereka terjebak pada gaya hidup hedonis tanpa berpikir dampak buruknya bagi diri mereka. Banyak remaja yang menyimpang akibat keinginan mereka untuk eksis, mereka menghalalkan segala cara demi mewujudkan eksistensi mereka," imbuhnya.

Faktor internal yang kedua naluri na'u (naluri berkasih sayang). "Banyak remaja yang terjebak pergaulan bebas karena minimnya ilmu agama dalam memenuhi naluri berkasih sayang pada lawan jenis. Sebagian dari mereka mengambil jalan praktis yang menyimpang dengan cara pacaran, yg jelas sekali aktivitasnya pacaran ini mendekatkan kepada zina. Tanpa sadar mereka akhirnya sedikit demi sedikit melakukan zina al-laman, mulai dari zina mata (ain), zina hati (qalbi), zina tangan (yadin), zina ucapan (lisan)," lanjutnya.

Ia mengutip sebuah ayat di dalam Al-Qur'an, terkait larangan mendekati zina yang berbunyi:

وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً

Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32).

"Mendekatinya saja dilarang, apalagi sampai melakukannya, nauzubillah," tambahnya.

Faktor internal yang ketiga, naluri tadayyun (mensucikan sesuatu/beragama). "Lemahnya keimanan pada remaja saat ini juga menjadi penyebab remaja mudahnya terjerumus pada aktivitas pacaran. Banyak remaja yg mengidolakan para artis Korea dan artis yg tidak menutup aurat sehingga menyebabkan para remaja mengikuti gaya hidup idola mereka. Mulai dari gaya berpakaian hingga gaya hidup si idola, termasuk gaya berpacaran para idola mereka, inilah tren yang menyimpang," ungkapnya.

Ia juga menjelaskan faktor lain penyebab  adalah faktor eksternal. "Faktor eksternal, yaitu sistem kapitalisme yang di terapkan negara saat ini. Sistem kapitalisme yang menjamin HAM yang menyebabkan remaja saat ini tidak terikat dengan hukum syarak. Selanjutnya Peran orang tua dan negara sangat penting agar remaja tidak terjebak pacaran. Peran orang tua sangat penting dalam mengawasi dan mengontrol anak-anaknya, membekali anak-anaknya ilmu agama sebagai benteng menjalan hidup dan bekal untuk memenuhi kebutuhan naluri," jelasnya.

Ia juga menambahkan peran negara juga penting dalam mengontrol masyarakat agar berjalan sesuai aturan hukum syarak, agar tidak terjadi penyimpangan seperti pergaulan bebas," paparnya.

Tips Terhindar Pacaran

Kak Anita memberikan tips agar kita terhindar dari aktivitas pacaran di tengah sistem kapitalisme.

Pertama, bergaul dengan teman yg shalih dan shalihah. "Bergaul dengan teman yg shalih dan shalihah untuk saling mengingatkan kita dari maksiat pacaran," ujarnya.

"Kedua, Memperbanyak mengingat Allah di setiap aktivitas agar terhindar dari maksiat," imbuhnya.

"Ketiga, menjaga pandangan dan keempat, menyibukkan diri dengan aktivitas yang bermanfaat dan mengikuti kegiatan ngaji ilmu agama," pungkasnya.[] Vyana
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar