Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dari Wadas yang Memelas Kita Belajar Cerdas


Topswara.com -- 
Wadas tertindas oleh rezim 
Yang suka mengklaim paling pancasilais 
Tapi yang dipertontonkan acapkali watak culas 
Jadi teringat seorang menteri yang berkata: 
Malaikat masuk sistem di indonesia pun bisa menjadi iblis

Sistem apa yang dipraktikkan di negeri ini 
Kalau bukan sistem demokrasi? 
Itulah sistem yang mengklaim: 
Daulat rakyat adalah yang tertinggi.

Faktanya…
Daulat oligharki 
Yang sudah nyata terbukti 
Dalam demokrasi yang dikangkangi kaum oligarki
Yang menentukan hanya tiga: uang, duit dan fulus! 
Rakyat? emang gue pikirin?!

Tragedi wadas 
Tentu bukan yang pertama 
Juga pasti 
Bukan yang terakhir 
Tentu selama sistem demokrasi bercokol di negeri ini 

Sebabnya…
Dalam sistem demokrasi 
Rakyat memang diberi kebebasan bersuara 
Namun ingat! 
Itu hanya saat pemilu lima tahun sekali 

Suara rakyat lima tahun sekali itu pun acap diwarnai intimidasi 
Atau malah seringnya dimanipulasi; 
Dimasukkan ke kotak kardus yang digembok
Surat suara ditukar di tengah jalan pemenang pemilu diumumkan malam-malam
Saat orang-orang terlelap dalam mimpi; 
Mimpi tentang kemakmuran
Mimpi tentang kesejahteraan 
Mimpi tentang keadilan
Yang dijanjikan demokrasi 

Faktanya… 
Di alam nyata 
Semua janji demokrasi
Hanyalah fatamorgana 
Nyaris tak terbukti
Selain menghasilkan ilusi dan janji-janji manis berikutnya

Usai pemilu… 
Selama lima tahun 
Suara rakyat kembali tak dihiraukan 
Bahkan mulut mereka acapkali dibungkam 
Suara warga wadas hanyalah secuil contohnya
Selebihnya kita menyaksikan dengan kasatmata: 
Suara-suara kritis dikikis habis 
Segala protes dibikin kempes 
Demontrasi dituding anarki 
Aksi-aksi damai disusupi para pembuat onar

Omong-kosong kebebasan dalam demokrasi
tak ada lagi vox populi vox dei —suara rakyat suara tuhan

Yang ada dan selalu dominan:
Suara oligharki 
Yang dipertuhankan
Titahnya wajib dilaksanakan
Haram untuk dibantah dan diabaikan
Meski bakal merugikan rakyat kebanyakan

Masihkah anda percaya dengan sistem demokrasi? 
Yang penuh intrik dan manipulasi? 
Kalau saya, tidak sama sekali! 


Oleh: Ustaz Arief B. Iskandar
Khadim Ma'had Wakaf Darun Nahdhah al-Islamiyah Bogor
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar