Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ustaz Fatih Karim: Utang Bukan untuk Lifestyle


Topswara.com -- Menanggapi masalah utang, Ustaz Fatih Karim menyatakan bahwa utang bukan untuk lifestyle. "Nah, bagaimana kalau utang dalam bentuk lifestyle lebih ngeri lagi ya. Utang itu sebenarnya bukan untuk lifestyle. Utang itu untuk kebutuhan," ungkapnya di kanal YouTube Cinta Quran TV dengan tema Squide Game dan Jeratan Utang, Selasa (07/12/2021). 

Ia menginformasikan kabar dari media terpercaya total utang pinjol (pinjaman online) yang beredar se-Indonesia sangat besar mencapai 140 triliun rupiah. "Bahwa total utang pinjol yang beredar se-Indonesia hampir 140 triliun. Bukan 140 miliyar, 140 triliun, sangat besar ya. Artinya begitu besar dana yang keluar" bebernya.

Menurutnya kalau belum ada (mampu untuk membeli) agar bersabar dan budayakan sikap produktif. Berusaha mencari nafkah yang halal dan berhati-hati terhadap utang apalagi utang riba. Yang mana dosa riba ada 73 pintu dan dosa yang paling kecil adalah seperti menzinai ibu kandungnya sendiri. 

Ia juga menyampaikan, dalam hadis terkait utang riba satu perak sama dengan 36 kali zina. Seratus perak dikalikan 36 dan seterusnya. "Bagaimana kalau seratus empat puluh triliyun? Makanya, akhirnya orang yang berutang itu kata Al-Qur'an tidak bisa berdiri kecuali seperti orang kerasukan karena penyakit gila, digituin sama Al-Qur'an," tegasnya.

Menurutnya, orang-orang yang berutang riba dan memakan riba disetarakan dengan kafir atau setan karena berani menantang perang terhadap Allah dan Rasul-Nya. "Siapa yang berani memerangi Allah dan Rasul? Orang yang berani memerangi Allah dan Rasul kalau bukan kafir ya setan, berarti disetarakan dengan setan," retorisnya.

Ia menjelaskan, Rasulullah saja berdoa memohon perlindungan kepada Allah agar terhindar dari lilitan utang. Namun saat ini utang malah dijadikan gaya hidup (lifestyle). Karena menurutnya, kalau utang untuk lifestyle akan menjadi hobi yang akhirnya akan terus berutang.

"Karena, kalau sudah lifestyle itu hobi. Kalau sudah hobi biasanya mendarah daging. Ya, kebiasaan gitu minjam-minjam, dikit-dikit ngutang, akhirnya berbunga, berbunga, berbunga," bebernya.

Ia juga mengatakan bahwa utang itu sebenarnya adalah harta orang yang ada pada kita yang wajib dibayar. Yang mana urusan harta baru dikatakan selesai ketika sudah dikembalikan atau dengan keridhaan peminjam. Oleh karena itu menurutnya, sebaiknya jangan berutang apalagi untuk lifestyle yang akhirnya jadi ketergantungan yang mengakibatkan stres dan berujung narkoba.

"Makanya Imam Ghazali berkata bahwa, kalau kita bersalah atau berdosa kepada Allah, Allah akan mengampuni. Tapi kalau urusannya sama manusia, apalagi urusannya harta sampai bisa dikembalikan baru dikatakan urusannya lunas", ujarnya

Ia juga menyampaikan sejarah Rasulullah yang tidak mau menshalatkan jenazah yang masih memiliki utang. Jadi menurutnya kalau memang ada utang segera dibayar atau beri kabar jika belum ada atau minta keridhaannya serta penangguhannya dalam pembayarannya.

Ia menyayangkan kebiasaan orang yang berutang saat ini susah untuk membayarnya. Padahal yang memberi utang sudah mau membantu dengan memberikan pinjaman. 

"Nah cuma masalahnya sering kali dalam perkara bantu-membantu ini ada hal yang harus di konseksuensinya dipahami. Yang namanya bantu-membantu artinya orang ini berarti pernah membantu kita sudah selayaknya kita pun membantu dia ya kan?" tanyanya.

"Jadi saya berharap kepada yang membantu mendapatkan kemuliaan dan yang dibantu mendapat kemuliaan, dengan cara apa? Bayar," imbuhnya.

Kemudian ia mengutip hadis Rasulullah SAW yang bunyinya: "Sebaik-baik Muslim adalah yang paling baik pelunasan utangnya". Jadi lunasi putang paling cepat," pungkasnya. [] Fadhilah Fitri
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar