Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

UIY: Istiqamahlah, Inilah Cara Terbaik Menjalani Kehidupan yang Penuh Fitnah


Topswara.com -- Cendekiawan Muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto (UIY) mengatakan, tetaplah istiqamah, karena inilah cara terbaik untuk menjalani kehidupan yang penuh fitnah. 

"Risalah agama yang kita pegang, akan menjadi penentu posisi kita di hadapan Allah SWT kelak di akhirat. Oleh karena itu, tetaplah istiqamah. Karena inilah cara terbaik untuk menjalani kehidupan yang penuh fitnah ini," ungkapnya di YouTube UIY Official yang bertajuk Tetaplah Kokoh di Era Fitnah, Jum'at (26/11/21).

Ia menjelaskan, dikarenakan tidak adanya kehidupan umat Islam yang menerapkan aturan Islam secara nyata, maka berhamburanlah berbagai bentuk serangan kepada agama Islam. "Oleh sebab itu, penting bagi Muslim untuk selalu kokoh di dalam memegang prinsip dan pendirian. Walaupun terasa sangat berat dan juga mungkin berisiko besar, akan kita hadapi," jelasnya.

Ia memaparkan bahwa hanya kesempurnaan Islam yang diridhai Allah SWT yang jelas dan tegas. Telah dinyatakan di dalam Al-Qur'an Surah Ali Imran ayat 19 berbunyi: “Innaddina indallahil Islam"

Di sana Allah SWT. menyatakan keridhaan-Nya bahwa Islam menjadi agama kita. "Karena, jika ada orang yang menyatakan bahwa Islam bukan agama yang sempurna jelas sekali bertentangan dengan yang Allah SWT. tetapkan," paparnya.

Ia mengatakan, tidak mungkin Allah SWT meridhai, jika di dalamnya ada ketidak sempurnaan, kelemahan, dan kekurangan. "Allah menyatakan bahwa barang siapa yang mencari agama selain Islam maka akan tertolak," jelasnya.

Ia mengungkapkan, pentingnya istiqamah tersebut, karena keadaan fitnah telah dinyatakan oleh Baginda Rasulullah SAW. dalam hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi.

"Akan datang kepada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh pada agamanya seperti orang yang menggenggam bara api.”

Ia menerangkan bahwa api tersebut bukanlah sembarang bara api. "Yang kita pegang adalah agama, risalah Allah. Agama yang haq, jika dilepas, maka akan hilanglah petunjuk dan kendali dalam kehidupan," terangnya.

"Karena itu, kita akan terus memegangnya apapun risikonya, jangankan sekadar tangan melepuh, nyawa hilang pun itu direlakan," pungkasnya.[]Isty Da'iyah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar