Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Perjodohan Online Boleh, UIJ: Selama Saling Menjaga Diri dan Adab Pergaulan


Topswara.com -- Pakar Parenting Islam Ustaz Iwan Januar membeberkan, perjodohan online boleh selama menjaga diri dan adab pergaulan.

“Perjodohan online hukumnya adalah boleh saja selama saling menjaga diri, mempertahankan adab-adab dalam pergaulan laki-laki dengan wanita,” ujarnya dalam diskusi bertema: Rumahku Surgaku-Hunting Jodoh Di Medsos, Amankah?, Senin (01/11/2021) di kanalYouTube Cinta Quran TV.

Ia menjelaskan, kalau ada seorang ikhwan mem-follow akun media sosial seorang akhwat, kemudian direct message (DM) untuk menyampaikan keinginan mempersuntingnya secara hukum tidak ada persoalan maka hukumnya boleh.

Ia menambahkan, banyak grup-grup perjodohan dimana member-nya ikhwan-akhwat yang sudah tidak kenal. “Jadi grupnya terpisah, grup ikwan dipegang oleh laki-laki alias suami sedangkan yang akhwat masuk grup akhwat yang megang istrinya,” jelasnya 

Ia menegaskan, tetap memperhatikan bahwa calon pasangan yang dibidik harus memenuhi kriteria agama, seiman dan beragama yang baik. “Agama dan keimanan menjadi prioritas pertama dan ini harga mati bagi ikhwan dan akhwat,” tegasnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, ketika berkawan di media sosial itu orang harusnya jujur apa adanya. “Jangan ditambah-tambahi termasuk dalam meng-upload foto,” tambahnya.

Ia berpesan, hati-hati jangan sembarangan memberikan data pribadi karena banyak pencurian data pribadi.

Selain itu ia juga mengingatkan, karenanya di dalam masalah perjodohan online tetap harus mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta jangan tergesa-gesa. “Jadi untuk yang di media sosial atau bertemu dengan orang yang mau melamar saja dan bertemu langsung atau keluarganya pun diminta jangan tergesa-gesa, harus hati-hati dan tetap menjaga norma dan aturan agama.”

Ia menambahkan, supaya aman saat ada yang melamar cek jati diri dari pemilik akun itu real atau tidak.” Harus datang silaturahmi, berkunjung,” tambahnya.

Menikah sesuatu yang akan dijalin panjang, sepanjang hayat dikandung badan. “Pasangan itu harus menjadi sosok yang men-support agama dan keimanan bukan sosok yang kemudian tidak ada nilainya dihadapan Allah SWT,” pungkasnya. [] Wiji Lestari
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar