Topswara.com -- Israel dengan tegas berencana mengambil alih seluruh jalur Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memutuskan untuk menduduki Jalur Gaza sepenuhnya dan memperluas operasi militer di wilayah tersebut. Hal tersebut dilaporkan oleh media Israel pada Senin 4 Agustus 2025 malam.
Netanyahu men-tweet di jaringan X dalam bahasa Inggris: Kami tidak akan menduduki Gaza, melainkan membebaskannya dari Hamas. Gaza akan dinonaktifkan dari senjata dan pemerintahan sipil yang bukan PLO atau Hamas akan memerintah di sana.
Keputusan tersebut diperkuat dengan persetujuan dari Kabinet pertahanan Israel. Menteri Pertahanan Israel, Katz, mengatakan negara-negara yang mengutuk Israel dan mengancam akan memberlakukan sanksi "tidak akan melemahkan tekad kami". "Musuh-musuh kami akan menemukan kami sebagai satu kepalan tangan yang kuat dan bersatu, yang akan menghantam mereka dengan kekuatan besar," tambahnya.
Keputusan Israel untuk memperluas perangnya di Gaza memicu kecaman dari PBB dan beberapa negara termasuk Kerajaan Bersatu (UK), Prancis, dan Kanada, dan mendorong Jerman menghentikan ekspor perlengkapan militer ke Israel.
Rencana Netanyahu Membuat Pemerintahan Baru di bawah kendali Israel
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara kepada Fox News tentang rencananya mengambil alih Kota Gaza.
Demi memastikan keamanan kami, kami bermaksud untuk menyingkirkan Hamas dari sana, membebaskan penduduk Gaza, dan menyerahkannya kepada pemerintahan sipil yang bukan Hamas dan bukan pula siapa pun yang menganjurkan penghancuran Israel.
Semua warga Gaza menolak rencana Netanyahu. Warga Gaza Dr. Ghanem Al-Atta, Ph.D, bahkan yang viral saat berlari mengambil air, menyampaikan pesan yang sangat gagah.
"Meskipun menghadapi agresi dan kesulitan, kami tetap di tanah kami. Saya bersumpah, bahkan jika seluruh Gaza dihancurkan dan hanya tersisa satu anak laki-laki dan perempuan, mereka akan tumbuh dewasa, menikah, dan membangunnya kembali... dan kami tidak akan pernah tunduk kepada siapa pun selain Allah."
Hamas menyatakan Persetujuan kabinet Zionis atas rencana pendudukan Gaza dan pengusiran penduduknya adalah kejahatan perang dan genosida. Keputusan ini menegaskan bahwa penjahat Netanyahu tidak peduli nasib tawanan kami dan mengorbankan mereka demi ilusi politik yang gagal.
Hamas siap melakukan "perlawanan sengit" terhadap langkah tersebut.
Tidak hanya itu, rencana ini juga mendapat penolakan kuat di dalam negeri Israel, termasuk dari para pejabat militer dan keluarga sandera.
Mufawadhoh: perundingan adalah racun Zionis untuk memperpanjang penjajahan. Hal ini diperparah didukung penguasa - penguasa Arab pengkhianat.
Darurat Persatuan Kaum Muslimin Untuk Melawan Penjajahan
Kaum Muslim bisa bersatu dengan ikatan akidah. Ikatan akidah ini kita dipersatukan dengan saudara-saudara di Palestina. Gaza adalah kita, tubuh mereka adalah tubuh kita, penderitaan mereka adalah penderitaan kita.
Maka sudah seharusnya, umat Islam sedunia harus merasa pilu. Persatuaan kaum Muslim hari ini tidak lagi tampak di tengah-tengah kita karena telah terkoyak.
Kita harusnya bersatu seperti yang diperintahkan Rasulullah SAW yang artinya: “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.”Seseorang berkata, “Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?”Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn. Seseorang bertanya,“Apakah wahn itu?” Beliau menjawab,“Cinta dunia dan takut mati” (HR Ahmad)
Pidato Abu Ubaidah "Jangan goyah dalam mengejar musuh, jika anda berjuang, mereka juga sedang berjuang, letakkanlah pengharapan kepada Allah karena mereka (penjajah Israell) tiada ada tempat bergantung"
Hal ini sesuai dengan ayat Al Quran Surat Annisa : 104
وَلَا تَهِنُوْا فِى ابْتِغَاۤءِ الْقَوْمِ ۗ اِنْ تَكُوْنُوْا تَأْلَمُوْنَ فَاِنَّهُمْ يَأْلَمُوْنَ كَمَا تَأْلَمُوْنَ ۚوَتَرْجُوْنَ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا يَرْجُوْنَ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا ࣖ
Artinya Dan janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka ketahuilah mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu rasakan, sedang kamu masih dapat mengharapkan dari Allah apa yang tidak dapat mereka harapkan. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
Tiga Seruan Untuk Umat Islam:
Pertama, mengetuk siapa pun yang masih memiliki keimanan di dadanya untuk merapatkan barisan membela Palestina.
Kedua, mengutuk siapa pun dari umat Islam termasuk para penguasa Muslim yang berdiam diri terhadap kejadian di Palestina.
Ketiga, menyeru para penguasa Muslim yang memiliki kekuasaan melakukan pembelaan dengan mengirimkan pasukannya karena hakikatnya kezaliman di Palestina hanya bisa dihilangkan dengan kekuatan militer.
Persatuan umat Islam akan menghadirkan segera tegaknya khilafah yang akan membela Palestina. Kita butuh penguasa seperti Khalifah Umar bin Khattab untuk jihad offensif melawan penjajahan.
Satukan barisan menjadi satu kekuatan yang akan membuat gentar musuh-musuh Islam. Reminder Bukan musuh kita yang kuat tapi Kitanya yang belum mau bangkit bersatu. Allahu Akbar.
اللّٰهُمَّ ارْزُقْنَا صَلاَةً فِي المَسْجِدِ الأَقْصَى وَ هُوَ حُرٌّ وَ عَزِيْز
“Ya Allah, karuniakan bagi kami shalat di Masjidil Aqsha dalam keadaan merdeka dan ber'izzah.”
Wallahu A'lam
Oleh: Imanda Amalia, SKM, MPH.
Dosen, Founder @rumahsyariahinstitute
0 Komentar