Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sudahkah Kita Benar-Benar Merdeka?


Topswara.com -- Setiap tanggal 17 Agustus, Negara Indonesia bergegap gempita menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI), berbagai hiasan kemerdekaan menghiasi disepanjang jalan protokol bahkan sampai kepelosok desa, kibaran Sang Saka Merah Putih berkibar dengan indahnya disetiap rumah warga, tak ayal pula hiasan-hiasan lampu kelap-kelip, miniatur tank baja, patung dan lukisan Sang Proklamator Ir. Soekarno dan Bung Hatta ikut meramaikan pesta demokrasi setiap tahunnya. 

Sungguh pemandangan yang membuat bahagia seluruh rakyat Indonesia, walaupun kenyataannya itu hanyalah kebahagiaan semu.

Di tengah rasa syukur dan gembira menyambut peringatan HUT RI, ternyata masih banyak menyisakan luka dihati masyarakat. Berbagai masalah tidak hentinya menimpa negara ini, kasus-kasus korupsi yang tidak pernah habis, tindak pidana yang setiap hari muncul, seperti pembunuhan, narkoba, perampokan, judol dan pinjol, pembalakan hutan. 

Tidak hanya itu, saat ini rakyat makin hari emakin tercekik dengan pajak yang "menghisap darah" mereka. Lebih parah lagi gelombang PHK menghantui tenaga kerja setiap harinya.

Sebagaimana dilansir dari (MetrotvNews, 8 Agustus 2025), Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengungkapkan dalam periode Agustus 2024 hingga Februari 2025 terjadi pengurangan tenaga kerja secara signifikan.

Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat 939.038 pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di 14 sektor usaha berdasarkan klasifikasi KBLI. Alhasil pengangguran makin tinggi, ekonomi semakin sulit, hal ini tentunya berdampak kepada tindak kejahatan yang semakin merajalela.

Benarkah Indonesia Sudah Merdeka?

Memang benar dari segi penjajahan fisik kita tidak lagi dijajah, namun secara pemikiran, aturan negara ini masih dibelenggu dengan pemikiran asing dan aturan warisan Belanda. 

Demokrasi yang notabene menjadi falsafah negara ini adalah salah satu warisan Belanda yang sampai hari ini masih dipakai dan dilestarikan dalam mengatur rakyatnya. 

Kemerdekaan seharusnya tampak pada kesejahteraan rakyat, yaitu terpenuhinya kebutuhan dasar tiap rakyat. Ketika rakyat kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, esensinya Indonesia belum merdeka secara hakiki. 

Kemerdekaan juga nampak ketika umat Islam dapat berpikir sesuai dengan Islam, menerapkan syariatNya dalam kehidupan sehari-hari. Namun saat ini apa yang menjadi harapan tidaklah semanis yang diimpikan.

Kondisi ini tidak terlepas dari akibat penerapan sistem sekuler kapitalisme yang tidak berpihak pada kesejahteraan rakyat, tetapi malah melayani kepentingan kapitalis. Akibatnya, kapitalis makin kaya, sedangkan rakyat makin miskin.

Islam Hadir Sebagai Solusi Hakiki

Penerapan sistem Islam kaffah adalah kebutuhan dan solusi hakiki atas kondisi ini. Sistem Islam mampu menyejahterakan rakyat dengan mengelola kepemilikan umum dan mengalokasikan hasilnya untuk kesejahteraan rakyat. 

Negara menjamin kesejahteraan rakyat dengan memenuhi kebutuhan pokok rakyat (sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, keamanan). Negara melakukan industrialisasi sehingga membuka lapangan pekerjaan. 

Negara juga memberikan tanah bagi yang mau menghidupkan. Bagi fakir miskin, negara memberikan santunan dari baitulmal. Sistem Islam kaffah juga akan menjaga pemikiran umat islam tetap selaras aturan syariat, dan hidup dalam ketaatan kepada Allah SWT.

"Tidaklah seorang pemimpin mengurusi urusan kaum muslim, kemudian tidak bersungguh-sungguh untuk mengurusi mereka dan tidak menasihati mereka, kecuali ia tidak akan masuk surga bersama mereka" (H.R Muslim).

Untuk meraih kemerdekaan hakiki, butuh aktivitas perubahan hakiki. Merdeka bukan sekedar terlepas dari belenggu penjajahan fisik, namun semua belenggu, baik tingkah laku yang tidak Islami menjadi Islami, dari pemikiran kufur menuju Islam.

Wallahu'alam.


Oleh: Haryani, S.Pd.I.
Pendidik di Kota Bogor
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar