Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kebahagiaan Sejati: Bersama Allah dalam Segala Hal


Topswara.com -- Setiap manusia mendambakan kebahagiaan. Ada yang mengejarnya lewat harta, jabatan, kekuasaan, atau popularitas. Namun, sejarah dan kenyataan hidup sering menunjukkan bahwa semua itu hanyalah fatamorgana. 

Berapa banyak orang kaya yang gelisah? Berapa banyak pejabat yang resah meski berkuasa? Berapa banyak selebriti yang tampak tertawa di luar, tetapi hatinya menangis di dalam?

Kebahagiaan sejati tidak bergantung pada apa yang dimiliki, melainkan siapa yang selalu menemani hati. Dan tidak ada teman, penolong, dan pendamping terbaik selain Allah ï·».

Rasulullah ï·º mengajarkan:
“Sungguh, Allah berfirman: Aku bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak menyebut-Ku.” (HR. Ibnu Majah)

Inilah rahasia agung kebahagiaan: selalu bersama Allah dalam segala hal.

1. Kebahagiaan yang Berakar dari Kedekatan dengan Allah

Kebahagiaan duniawi sering rapuh: hilang ketika harta lenyap, sirna ketika jabatan jatuh, pupus ketika usia menua. Namun, kebahagiaan yang tumbuh dari kedekatan dengan Allah adalah kebahagiaan yang abadi.

Allah berfirman: "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra’d: 28)

Seorang mukmin yang hatinya terpaut pada Allah akan selalu merasa tenteram:

Dalam kesepian, ia merasa ditemani. Dalam kesulitan, ia yakin Allah memberi jalan. Dalam kesedihan, ia percaya Allah punya rencana yang lebih indah.

2. Bahagia dalam Segala Keadaan

Rasulullah ï·º bersabda:
“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Dan itu tidak dimiliki siapa pun kecuali orang beriman. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Jika ia ditimpa kesusahan, ia bersabar, maka itu baik baginya.” (HR. Muslim).

Di sinilah letak keistimewaan seorang mukmin: bahagia dalam segala keadaan. Saat senang ia bahagia karena bisa bersyukur. Saat sulit ia bahagia karena bisa bersabar. Saat berdosa ia bahagia karena Allah membuka pintu taubat.

Kebahagiaan seperti ini tidak bisa dibeli dengan uang, tidak bisa diwariskan oleh keluarga, dan tidak bisa direbut oleh siapa pun. Ia hanya lahir dari hati yang selalu bersama Allah.

3. Tanda-Tanda Orang yang Selalu Bersama Allah

Pertama, lidahnya basah dengan zikir
Ia tidak pernah lupa menyebut nama Allah, baik dalam doa panjang maupun dalam bisikan singkat: “Hasbunallah wa ni’mal wakil.”

Kedua, hatinya bergantung pada Allah
Dalam mengambil keputusan, ia tidak hanya mengandalkan logika, tetapi juga bertawakal kepada Allah.

Ketiga, sabar dalam cobaan, syukur dalam nikmat. Ia tidak goyah ketika diuji, dan tidak sombong ketika diberi.

Keempat, selalu merasa diawasi Allah.
Kesendirian tidak membuatnya berani berbuat maksiat, justru membuatnya lebih ikhlas beribadah.

4. Cara Menjadi Orang yang Selalu Bersama Allah

Perkuat shalat, karena shalat adalah mi’raj hati, jalan menuju pertemuan dengan Allah. Biasakan zikir, mulai dari kalimat-kalimat sederhana: Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, La ilaha illallah.

Baca dan resapi Al-Qur’an, karena ia adalah kalam Allah yang menghadirkan cahaya dalam hati. Bersyukur dalam nikmat kecil, karena yang kecil disyukuri akan menjadi besar. Bersabar dalam ujian, karena ujian adalah tanda kasih sayang Allah yang ingin meninggikan derajat hamba-Nya.

5. Refleksi Kehidupan

Mari sejenak merenung:
Apakah kita bahagia karena dunia, ataukah karena Allah?
Apakah kita lebih tenang ketika rekening penuh, ataukah ketika hati penuh zikir?
Apakah kita merasa kuat karena banyak teman, ataukah karena Allah selalu menemani?

Sungguh, dunia bisa pergi kapan saja. Tetapi Allah tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya.

Penutup

Kebahagiaan sejati bukanlah ketika semua keinginan terpenuhi, tetapi ketika hati selalu merasa bersama Allah dalam segala hal. Inilah kebahagiaan yang tidak bisa diguncang badai, tidak bisa dicuri manusia, dan tidak bisa dimakan waktu.

Mari kita syukuri nikmat Allah, kita hadapi cobaan dengan sabar, dan kita jadikan Allah sebagai sahabat setia dalam setiap tarikan napas.

Karena orang yang berbahagia sejati adalah orang yang selalu bersama Allah dalam segala hal.


Oleh: Dr Nasrul Syarif M.Si. 
Penulis buku gizi spiritual dan Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar