Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Islam Solusi Bullying


Topswara.com -- Lagi dan lagi kasus bullying terjadi di dunia pendidikan, sebut saja yang baru-baru ini viral dijagat maya, seorang siswi bernama Zara Qairina yang berusia 13 tahun asal Negeri Jiran (Malaysia), dengan sadisnya kakak kelasnya menganiaya dia dengan cara yang diluar nalar seorang manusia. Sehingga menggerakkan massa melakukan aksi menuntut keadilan buat almarhumah Zara.

Sebagaimana dilansir dari media, ribuan warga Malaysia berkumpul dalam berbagai aksi unjuk rasa di seluruh negeri, bersatu di bawah tagar #JusticeForZara, menuntut reformasi struktural dan perlindungan yang lebih besar bagi para siswa di sekolah-sekolah. (Tempo, 15 Agustus 2025).

Bukan hanya Zara yang menerima perlakuan bullying dari teman sekolahnya, masih banyak kasus-kasus kejahatan yang terjadi di dunia pendidikan. Hukum hari ini tidak bisa bertindak tegas dengan kejahatan yang menimpa korban, pelaku hanya mendapatkan hukuman ringan bahkan bisa bebas dengan alasan masih dibawah umur.

Setiap satuan pendidikan tentunya mempunyai visi dan misi menjadikan peserta didik agar menjadi siswa yang cerdas dan berakhlak mulia. Tidak satupun sekolah dan pendidiknya mengajarkan hal buruknya kepada siswanya. 

Namun saat ini dunia pendidikan kian tercoreng wajahnya melalui tindakan yang dilakukan para siswa yang sulit dikontrol, mereka melakukan tindakan biadab melebihi iblis.

Mengingat banyaknya kasus bullying saat ini, menjadi tanda tanya besar ada apa dengan dunia pendidikan saat ini? Apa yang menjadikan anak-anak bisa bertindak brutal seperti itu, dimana seharusnya mereka fokus menimba ilmu untuk masa depannya, malah menjadi pelaku kejahatan yang mengerikan.

Inilah potret buram dunia pendidikan di Sistem Kapitalis, dimana kebebesan menjadi asas bagi pergaulan, sehingga norma-norma agama dan hukum ditabrak tanpa jera. Buruknya penerapan sistem membuahkan hasil yang busuk, menjadikan perilaku brutal dan hilangnya rasa perikemanusiaan dalam setiap jiwa manusia.

Solusi Hakiki Menangani Bullying

Islam mengajarkan manusia menjadi makhluk yang beradab, berakhlak mulia. Sedari dini ditanamkan akidah yang kuat, dipahamkan bagaimana pola pikir dan pola sikap yang sesuai dengan syariat. 

Pendidikan Islam mendorong manusia untuk selalu berbuat sesuai aturan. Tidak melakukan kezaliman terhadap makhluk lain, dan selalu dimotivasi untuk selalu beramar makruf nahi mungkar. Karena hukum dalam Islam sangat tegas bagi pelaku kejahatan.

Sebagaimana dalam Q.S Al Maidah : 45
Artinya: "Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada qisas-nya. Barangsiapa yang melepaskan (hak qisas) nya, maka itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."

Dunia pendidikan di masa khilafah berhasil mencetak generasi rabbani, cemerlang dan menjadi para ilmuan yang ahli dibidangnya. Disinilah peran orang tua sangat penting dalam mencetak generasi emas yang beradab. 

Lahirnya para ulama besar dan ilmuan handal menjadi bukti bahwa suksesnya dunia pendidikan saat itu. Sebut saja Al Khawarizmi seorang ahli matematika yang menemukan angka nol, Ibnu Sina seorang ahli kedokteran dan filusuf, Muhammad Al Fatih Sang penakluk Konstantinopel, dari kecil sudah dididik untuk menjadi pemuda yang kelak akan menjadi Sang Penakluk sesuai bisyarah Nabi Muhammad SAW.

Selain peran orang tua, tentunya peran negarapun sangat penting. Perhatian Daulah Khilafah terhadap pendidikan sangat luar biasa, semua sekolah yang berada di bawah daulah gratis, gurunya digaji dengan tinggi, dan kurikulumnya dipantau agar tetap berada dijalur syariat. 

Setiap siswa ditanamkan akidah dan akhlak yang mulia, dan diajarkan ilmu sains dan kehidupan yang akan menunjang kehidupannya dimasa depan. 

Wallahu'alam.


Oleh: Haryani
Pendidik di Kota Bogor
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar