Topswara.com -- Kasus kekerasan lingkup remaja tidak lagi menjadi persoalan baru di dalam negeri ini. Hingga kini, tak terhitung jari jumlah anak dibawah umur yang berperilaku tidak sesuai dengan usia seharusnya. Seperti berita yang telah dikutip dari Detik.com (10/08/2025).
Tentang kasus seorang anak tingkat Sekolah Dasar (SD) dengan inisial JN (9) yang membunuh seorang anak tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berinisial RI (13) dengan cara menusuk leher korban menggunakan gunting yang selalu ia bawa di kantong nya.
Sungguh mengherankan seorang anak berusia dini mempunyai pemikiran untuk membunuh seseorang, apalagi dengan benda yang tidak lazim digunakan untuk membunuh.
Anehnya, hal seperti ini bahkan sudah menjadi makanan sehari-hari para pembawa berita dan pendengar nya. Menunjukkan maraknya kasus tersebut dan tidak ampuhnya solusi yang ada.
Padahal, sewajarnya yang dilakukan anak usia dini adalah bermain, menerima perhatian yang cukup, dan pendidikan yang berkualitas. Agar kedepannya ia bisa tumbuh menjadi pemuda yang berkepribadian Islami yang mampu menentukan arah peradaban di masa depan kelak.
Inilah kenyataan ketika sistem sekularisme dijadikan pedoman hidup, anak terpapar liberalisme, bebas melakukan apa saja, tanpa ada batasan. Seperti berpacaran, gaya hidup bebas, hingga tega menghabisi nyawa temennya.
Ditambah lingkungan saat ini yang memperburuk kondisi remaja, lingkungan yang tidak beramar makruf nahi mungkar karena adanya kebebasan berekspresi yang merupakan salah satu poin HAM dalam demokrasi, justru memperparah keadaan.
Hal ini akan membentuk kepribadian yang apatis dan berperilaku sesuai hawa nafsu, yang dampaknya sudah kita rasakan saat ini.
Wajar karena sistem yang diterapkan saat ini adalah sistem Sekuler Kapitalis hasil dari pemikiran manusia. Yang mana manusia adalah makhluk yang lemah dan terbatas.
Sehingga menyebabkan setiap solusi yang dihasilkan darinya, memiliki banyak sekali keterbatasan. Apalagi dalam ranah Ideologi yang akan menjadi tumpuan hidup seluruh manusia.
Padahal, berbagai persoalan yang ada pada generasi saat ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan mengubah undang-undang. Tidak cukup pula hanya dengan menanamkan akhlak baik pada setiap individu.
Karena ini adalah persoalan yang sistematik, maka solusi yang diperlukan adalah solusi yang sistematik pula. Bukan lagi mencabut daun yang rusak, tapi juga perlu mencabut akarnya yakni sistem sekuler kapitalis.
Untuk mencapai hal itu, kita membutuhkan sistem yang mampu memberikan solusi komprehensif, yang dapat memecahkan berbagai macam masalah umat manusia. Yakni penerapan sistem Islam dibawah institusi negara khilafah.
Karena Islam akan menjadikan negara sebagai penanggung jawab segala urusan umat, termasuk membentuk kepribadian mulia generasi. Sebab, Islam memandang remaja adalah kekuatan utama dengan potensi besar untuk memperjuangkan peradaban Islam.
Maka dari itu, mari kita sama-sama menyuarakan urgensitas sistem Islam dan tegaknya Daulah Khilafah melalui berbagai sosial media dan orang-orang tersayang di sekitar kita.
Waallahua'lam bisa shawab.
Oleh: Shabira A
Aktivis Pelajar
0 Komentar