Topswara.com -- Bestie, kalau ngomongin cinta tuh kayak enggak ada habisnya ya? Scroll TikTok isinya quotes galau, IG story penuh foto couple matching, sampe temen-temen kita kadang nanya,
“Kok kamu enggak punya pacar sih? Nggak laku ya?” Astaghfirullah. Padahal yang enggak pacaran itu bukan karena enggak laku, tetapi justru lagi jaga diri buat yang halal. Itu level sabar dan kuat yang luar biasa, lho.
Sekarang masalahnya, pacaran tuh udah kayak jadi budaya. Orang bilang,
“Kan cuma pacaran, enggak sampai zina kok.” Padahal Allah di Al-Qur’an surah Al-Isra ayat 32 mengatakan, “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk.”
Perhatiin, Allah enggak cuma bilang jangan zina, tapi jangan mendekati zina. Artinya, semua jalan yang mengarah ke situ, kayak jalan berdua, chat mesra, panggilan “Sayang” tanpa halal udah termasuk dilarang. Kenapa? Karena syaitan tuh pinter banget, mulainya dari manis, ujungnya pahit.
Rasulullah SAW juga bersabda, “Tidaklah seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang perempuan kecuali syaitan menjadi yang ketiga di antara mereka”
(HR. Tirmidzi).
Kebayang enggak? Setiap jalan bareng pacar, ada “Pihak ketiga” yang nggak kasat mata dan tentu saja itu jelas bukan malaikat.
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah juga pernah mengatakan, pacaran atau hubungan tanpa nikah itu adalah pintu menuju kerusakan hati dan hilangnya rasa malu. Kalau rasa malu udah hilang, gampang banget dosa-dosa lain masuk. Selain itu, cinta terlarang itu deritanya tiada akhir, hiks...
“Cinta yang diharamkan adalah penyakit hati yang paling parah. Jika hati telah terikat dengannya, maka hati akan tersiksa, tak tenteram, bahkan hancur” (Raudhatul Muhibbin, hlm. 156).
Bahkan hati itu mudah kotor kalau dibiarkan larut dalam maksiat kecil yang terus diulang.
Dalam Ihya’ Ulumuddin, Imam Al-Ghazali menyebutkan, “Setiap kali seorang hamba melakukan dosa, maka akan muncul titik hitam di hatinya. Jika ia bertobat, maka hati itu akan kembali bersih. Namun jika ia mengulanginya, maka titik itu akan terus bertambah hingga menutupi hati seluruhnya.”
Bersabar dan Pilih Cinta Halal
Ibnu Qayyim mengatakan, “Jika cinta itu mendorong kepada maksiat, maka obatnya adalah berpaling dan menjauh dari sebabnya. Jika mampu menikah, maka menikahlah; jika belum, hendaknya bersabar dan memperbanyak puasa”
(Ad-Da’ wa Ad-Dawa’).
Cinta halal hanya bisa dicapai melalui jalur pernikahan, bukan cuma “halal”, tetapi juga ibadah. Bahkan bisa jadi ladang pahala yang gede banget.
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Dan pada kemaluan salah seorang dari kalian terdapat sedekah.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah salah seorang dari kami menyalurkan syahwatnya lalu ia mendapat pahala?” Beliau menjawab, “Bagaimana menurut kalian jika ia menyalurkannya pada yang haram, apakah ia berdosa? Demikian pula jika ia menyalurkannya pada yang halal, maka ia mendapat pahala” (HR. Muslim).
Bayangin, hubungan suami istri yang halal aja dihitung sedekah. Jadi enggak cuma dapet cinta, tapi juga pahala, wuah mantap alhamdulilah.
Belum lagi pahala kesabaran. Nabi SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim ditimpa musibah, kesulitan, kelelahan, kesedihan, bahkan duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menghapuskan kesalahannya” (HR. Bukhari & Muslim).
Menahan diri dari pacaran itu susah? Jelas. Tetapi setiap sabar itu diganti pahala dan penghapus dosa.
Berikut trik biar cinta halal makin berkah. Pertama, upgrade iman dulu. Kalau hati penuh sama Allah, enggak gampang baper sama perhatian receh. Kita jadi bisa bedain rasa kagum sama komitmen.
Kedua, persiapkan diri. Cinta halal itu bukan cuma butuh rasa, tetapi juga tanggung jawab. Perbaiki akhlak, finansial, dan mental biar siap memimpin/diarahkan.
Ketiga, jaga jarak sebelum akad. Kagum boleh, tetapi jangan kasih akses gratis ke hati. Kalau serius, bicarakan dengan cara terhormat lewat wali atau keluarga.
Keempat, berdoa tanpa henti. Mintalah jodoh terbaik. Kalau dia baik, minta didekatkan dengan cara yang diridhai. Kalau enggak, minta diganti dengan yang lebih baik.
Taat syariat membawa rahmat, hati tenang nggak ada rasa takut ketahuan orang tua atau galau karena dosa. Didoain malaikat karena hubungan suami istri yang halal adalah ibadah, doa-doa pun diijabah.
Rasulullah SAW bersabda, “Tiga golongan yang pasti ditolong Allah: salah satunya orang yang menikah untuk menjaga kehormatan” (HR. Tirmidzi).
Dan yang paling keren tuh, pahala akan terus mengalir. Setiap nafkah, perhatian, bahkan senyuman ke pasangan halal pun jadi pahala.
So, cinta itu fitrah, tetapi cara menyalurkannya harus benar. Jangan terjebak tren pacaran yang cuma manis di awal tetapi pahit di akhir. Pilih cinta halal yang tenang, penuh pahala, dan diridhai Allah. Karena kalau udah halal, pegang tangan pasangan pun jadi ibadah.
Jadi kalau ada yang bilang, “Kamu enggak pacaran? Kok kuat sih?”
Jawab aja, “Aku lagi nabung pahala. Karena cinta halal itu bukan cuma bikin hati berbunga-bunga, tetapi juga tiket menuju surga." []
Oleh: Nabila Zidane
(Jurnalis)
0 Komentar